Saturday, December 5, 2015

Pembentukan grup poligami & anti selingkuh

Perselingkuhan adalah perbuatan terlarang & tercela. Orang yang melakukannya akan terhina & dipandang rendah. Perselingkuhan jika tidak ketahuan memang menyenangkan & memiliki sensasi tersendiri, tapi dibalik itu tersimpan banyak kekhawatiran & akibat yang buruk saat perbuatan tersebut terbongkar. Seseorang melakukan perselingkuhan karena merasa tidak puas dengan pasangannya. Alasan dibalik ketidakpuasan itupun bermacam-macam, yang pada akhirnya mendorong seseorang untuk mencari orang lain yang dapat memenuhi hasrat yang tidak terpuaskan tersebut. Saat berhasil menemukan seseorang yang dianggapnya dapat memuaskan hasrat yang belum terpenuhi itu, maka dimulailah perselingkuhan tersebut. Sekali, dua kali melakukannya memang menyenangkan & bahkan menimbulkan ketagihan jika saat pertama kali melakukannya tidak muncul sedikitpun rasa bersalah & penyesalan. Mengapa itu bisa terjadi? Karena semua hal terlarang, biasanya rasanya lebih nikmat & menyenangkan dibanding hal-hal yang dibolehkan. Tapi perlu diingat bahwa hal-hal terlarang jika dilakukan, akan memberikan kerugian yang lebih banyak dibanding keuntungannya. Begitupun dalam hal perselingkuhan ini.

Tapi yang jadi pertanyaannya, apa itu "selingkuh"? Hal ini perlu dipertanyakan karena seringkali terjadi pernikahan siri/pernikahan poligami yang dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan istri pertama disebut selingkuh. Jika tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu bagaimana proses sang suami menjalin hubungan & menikah dengan istri mudanya, maka orang akan menyalahartikan poligami sebagai perselingkuhan, padahal poligami berbeda dengan perselingkuhan. Pernikahan poligami merupakan bentuk tanggungjawab seorang pria beristri yang menggauli beberapa perempuan lain secara sah. Sedangkan perselingkuhan merupakan bentuk perbuatan tidak bertanggung jawab seorang pria beristri yang menggauli beberapa perempuan lain secara tidak sah. Jadi poligami memiliki konsekuensi yang jelas terhadap status beberapa perempuan lain yang digaulinya yakni sebagai istri yang sah. Sedangkan perselingkuhan tidak memiliki konsekuensi yang jelas terhadap status beberapa perempuan lain yang digaulinya & hanya memberikan status kumpul kebo serta status anak haram.

Dari penjelasan di atas, sudah sangat jelas kerugian besar yang diderita para perempuan peselingkuh yakni berstatus kumpul kebo & jika memiliki keturunan akan berstatus anak haram. Berbeda jika hal itu adalah poligami, tanpa melihat kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pernikahan poligami, para perempuan yang dipoligami, lebih jelas statusnya, yakni istri sah dari pria yang menikahinya. Penulis bukannya mau menutup mata terhadap berbagai kegagalan/kerugian yang diderita perempuan yang dipoligami, tetapi penulis hanya mau mendudukkan perkaranya, bahwa bukan poligaminya yang salah. Bukankah pernikahan monogami juga tidak sedikit yang berakhir dengan kegagalan? Jadi perempuan yang melakukan monogami pun berpeluang mengalami kegagalan/kerugian yang sama seperti yang terjadi dalam pernikahan poligami. Memang peluang munculnya masalah/kegagalan dalam pernikahan poligami lebih besar dibanding monogami, tapi bukan berarti poligami dianggap sebagai penyebab masalah/penyebab kegagalan tersebut. Poligami hanyalah pilihan bagi mereka yang siap berbagi, jika tidak siap berbagi maka pilihannya adalah monogami. Kegagalan yang terjadi adalah karena pelakunya belum siap berbagi. Jadi bagi yang mendapat tawaran poligami, lebih baik memikirkannya berkali-kali sebelum akhirnya gagal di tengah jalan karena menerima tawaran poligami dengan setengah hati/terpaksa.

Prinsip pernikahan monogami & poligami adalah sama yakni mempertimbangkannya matang-matang agar tidak sampai terjadi kegagalan di tengah jalan karena setengah hati/terpaksa melakukan pernikahan tersebut. Pernikahan harus dilakukan dengan sepenuh hati & tanpa paksaan agar dapat meminimalkan/menghindari kegagalan. Pernikahan yang dilakukan dengan sepenuh hati berarti bahwa suami-istri telah membulatkan tekad untuk mempertahankan pernikahan mereka sampai akhir hayat walau apapun yang terjadi. Sedangkan pernikahan yang dilakukan tanpa paksaan berarti bahwa suami-istri melakukan pernikahan tersebut atas dasar kesadarannya & kesiapan menerima segala akibat dari pilihannya untuk melakukan pernikahan tersebut. Jika melakukan pernikahan dengan sepenuh hati, maka masalah apapun yang sedang menimpa, akan dilalui & diatasi bersama-sama sehingga berbagai masalah tersebut akan menjadi semacam bumbu penyedap kehidupan yang semakin menguatkan & mempererat ikatan cinta kasih di antara mereka. Begitupun pernikahan yang dilakukan tanpa paksaan, maka mereka akan menyadari & siap dengan berbagai perbedaan, kelebihan & kekurangan masing-masing sehingga mereka bisa saling melengkapi satu sama lain dalam melalui setiap lika liku perjalanan hidup mereka.

Kemudian akan timbul pertanyaan, bukankah realitasnya tidak seindah seperti yang digambarkan oleh penulis? Banyak sekali masalah yang terjadi dalam pernikahan. Mulai dari cekcok karena masalah sepele hingga masalah yang besar. Bertengkar karena masalah dapur hingga masalah kasur. Berantem karena masalah emosi sesaat hingga emosi yang bertumpuk-tumpuk, dsb. Karena tulisan ini mengangkat tema perselingkuhan maka yang akan dibahas di sini adalah masalah tersebut. Di atas telah disinggung sedikit mengenai perselingkuhan sedangkan di paragraf ini akan dijelaskan arti selingkuh secara tersendiri. Selingkuh adalah bergaul dengan pria/perempuan lain walaupun sudah berstatus menikah. Yang dimaksud bergaul di sini adalah yang berarti negatif, di mana pria & perempuan tanpa hubungan pernikahan melakukan sentuhan bahkan penyatuan fisik untuk memuaskan hasrat biologisnya. Menurut pengertian ini, maka selingkuh adalah sesuatu yang sangat memalukan, hina, & menjatuhkan harga diri pelakunya serendah-rendahnya. Meskipun orang tersebut begitu sangat terhormat, jika ketahuan berselingkuh, maka kehormatannya akan langsung tercoreng. Karena begitu buruknya akibat dari perbuatan selingkuh tersebut, maka tentu rasanya akan sangat menyakitkan bagi pihak yang diselingkuhi. Oleh karena itu kita semua sepakat bahwa perselingkuhan adalah hal terlarang & patut dibenci semua orang.

Mengingat betapa buruknya perbuatan selingkuh tersebut, maka jalan & cara paling aman bagi para pria untuk menjalin hubungan dengan beberapa perempuan sekaligus adalah poligami. Tapi bagaimana dengan perempuan? Jika pria bisa menikah secara poligami, apakah perempuan bisa menikah secara poliandri? Meskipun di jaman modern seperti sekarang terdapat isu kesetaraan gender, bukan berarti perempuan menyalahi kodratnya. Secara kodrat perempuan adalah pihak yang dibuahi oleh pria, bukan karena menegakkan kesetaraan gender, maka perempuan ingin menjadi pihak yang membuahi pria (ini sudah menyalahi kodrat). Begitupun dalam hal pernikahan, macam pernikahan hanya ada monogami & poligami, sehingga perempuan hanya bisa memilih salah satu di antara ke dua pilihan itu. Perempuan tersebut tinggal memilih mana di antara pilihan berikut yang diinginkannya: menjadi satu-satunya istri bagi suaminya (monogami) atau menjadi salah satu istri bagi suaminya (poligami). Meskipun kebanyakan perempuan memilih monogami, tetapi ada sebagian perempuan yang rela dipoligami & hal ini tidaklah merendahkan derajatnya sebagai perempuan, tetapi justru menunjukkan kebesaran & keikhlasan hatinya untuk menerima/melakukan sesuatu hal yang sangat berat & sulit dilakukan kebanyakan perempuan.

Kita kembali lagi kepada soal perselingkuhan. Bagaimana jika kita sudah merasa bosan dengan suami/istri kita, sehingga membuat kita ingin berselingkuh? Atau bagaimana jika sudah terlanjur berselingkuh? Jika kita sampai muncul keinginan/perbuatan selingkuh tersebut, maka akan memuncul pertanyaan terhadap pernikahan yang telah kita lakukan sebelumnya. Bisa jadi pernikahan tersebut dilakukan dengan setengah hati, karena setengah hati yang lainnya adalah untuk suatu alasan lain (harta, tahta, rupa). Atau bisa jadi pernikahan tersebut dilakukan dengan terpaksa karena balas budi, dijodohkan, kecelakaan, dsb. Sebagaimana telah kita sepakati bersama bahwa selingkuh adalah hal yang terlarang & patut dibenci, maka kita pun harus anti/menentang keras terhadap perselingkuhan tersebut. Oleh karena itu sikap & tindakan kita terhadap peselingkuh adalah tegas menolaknya/menceraikannya, kecuali kalau sang suami/istri masih sayang dengan pasangannya & pasangan tersebut benar-benar insaf & menyesali perbuatannya, maka terserah suami/istri tersebut untuk tetap mempertahankan pernikahannya/tidak.

Berdasarkan akibat buruk dari perselingkuhan yang telah disebutkan di atas, maka penulis melalui tulisan ini bermaksud membentuk grup anti selingkuh sebagai bentuk tanggapan terhadap realitas sosial yang terjadi di tengah pergaulan yang serba bebas seperti saat ini. Di samping itu, penulis juga bermaksud membentuk grup poligami untuk mewadahi para pelaku poligami ataupun calon pelaku poligami yang ingin membangun keluarga poligami yang bahagia & bertanggungjawab. Hal ini karena selama ini poligami sering disalahartikan sebagai penyebab permasalahan, padahal poligami adalah sebagai penyelesai permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang terjadi bukan terletak pada poligaminya tetapi lebih kepada para pelakunya. Di sini poligami merupakan pilihan & dilakukan tanpa paksaan. Sehingga di sini poligami dilakukan oleh para pelakunya dengan sepenuh hati & tanpa paksaan. Tidak disarankan bagi para pelaku yang belum siap berbagi untuk berpoligami karena hanya akan membuatnya menjalani pernikahan poligami dengan setengah hati & terpaksa yang rawan mengalami kegagalan suatu saat nanti. Grup ini terbuka untuk umum. Siapapun boleh ikut & boleh memilih mengikuti salah satu grup yakni grup poligami atau grup anti selingkuh ataupun ikut kedua-duanya.

Monday, November 2, 2015

Pendewasaan diri dengan berbagai persoalan cinta

Kita sudah sampai di ujung cerita, sehingga kita pun sudah mengalami berbagai perasaan karena masalah cinta seperti: gelisah, galau, gundah, gulana, kecewa, terluka, sakit hati, menderita, merana, tersiksa, bahkan yang tidak kuat menghadapi hal itu semua, kita bisa merasa hancur lebur, merasa sampai pada akhir dari segalanya & kehilangan jati diri karena merasa putus asa. Bagi yang merasa sedang diuji oleh masalah cinta, maka hal itu semua bagaikan proses menggodok mental kita agar menjadi semakin matang dalam bersikap & menghadapi masalah hidup. Memang sulit untuk bisa lepas dari permasalah yang sangat berat, tetapi ketika kita bisa bangkit & mengatasi masalah tersebut maka kita akan lebih tahan & kuat menghadapi berbagai persoalan tersebut. Untuk bisa bangkit secara mental, kita harus kerja keras & berjuang keras secara mental, tidak berdiam diri ketika dikalahkan & dijatuhkan secara mental karena hal tersebut akan membuat kita semakin terpuruk & kehilangan jati diri. & hal itu semua membutuhkan proses, entah itu dalam waktu yang lama atau dalam waktu yang singkat. Selama kita terus mengikuti proses tersebut & tidak mudah menyerah, lama-lama kita akan semakin mengenali diri kita & mengenali jalan yang ingin kita tempuh.

Berikut ini beberapa macam permasalahan cinta:
1)ingkar janji, selingkuh, berkhianat,
2)cinta sesaat, cinta monyet
3)cinta sepihak, cinta tidak direstui
4)diduakan cinta, cinta segi tiga, cinta segi banyak
5)cinta terlarang, cinta buta, cinta jadi benci
6)cinta sandiwara, cinta rekayasa, cinta palsu, PHP cinta, permainan cinta & masih banyak yang lainnya.

Permasalahan cinta yang paling fatal akibatnya biasanya dikarenakan oleh kebohongan, kepura-puraan, kepalsuan, pengkhianatan, kemunafikan & berbagai sifat jelek lainnya.

Berikut ini cara menyikapi bermacam persoalan cinta tersebut:
1)membuka lembaran baru & berbahagia dengan mengubur masa lalu,
2)membuka lembaran baru tapi tidak tenang karena mengungkit-ungkit masa lalu,
3)tetap bertahan & menderita karena tidak menerima kenyataan secara sukarela,
4)tetap bertahan & bahagia dengan menerima kenyataan secara sukarela.

Sekarang kita masuk pada contoh yang lebih konkret yakni persoalanku dengan para pecintaku. Saat ini sudah ketahuan seperti apa diriku, mulai dari kesalahanku, kekuranganku, kelemahanku, hingga kejelekanku. Jadi jika diringkas, kenyataannya adalah "Inilah Aku". Bagi yang ingin tetap bertahan denganku & ingin bahagia denganku maka terimalah kenyataan bahwa "Inilah Aku" dengan berbagai kesalahan, kekurangan, kelemahan, & kejelekanku. Jika ingin tetap bertahan denganku tapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa "Inilah Aku" yang memiliki kesalahan, kekurangan, kelemahan, & kejelekanku, maka bersiaplah untuk menderita. Bagi yang membuka lembaran baru & ingin hidup bahagia, maka tidak perlu ungkit-ungkit masa lalu kita agar kalian bisa hidup tenang dengan lembaran baru kalian. Tapi bagi kalian yang membuka lembaran baru tetapi masih tetap ungkit-ungkit masa lalu kita, maka bersiaplah untuk membuat hidup kalian menjadi tidak tenang.

Jika ada yang mempermasalahkan bahwa aku menyuarakan pernikahan poligami karena tidak ingin dipoligami, maka permasalahan ini sudah pernah aku bahas & rasanya tidak perlu lagi memperdebatkannya lebih panjang lagi. Intinya adalah kalau rela dipoligami, maka ikutlah aku. Tapi jika tidak ingin dipoligami, maka ikutilah kata hatimu & lakukan monogami dengan seseorang yang kamu cintai. Poligami adalah pilihan, sehingga kita bebas memilih untuk menerima/menolak tawaran poligami. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menerima tawaran poligami begitu pula kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menolak/tidak melakukan poligami jika hal itu adalah pilihan hidup orang tersebut. Berbagai persoalan yang telah kita alami bersama selama ini, seharusnya telah membuat kita menjadi semakin dewasa, sehingga rasanya tidak perlu juga kita berputar-putar & terus memperdebatkan perihal pilihan hidup yang merupakan persoalan pribadi masing-masing orang. Bukankah semua orang tidak ingin dipaksa/dicampuri urusan pribadinya dalam hal pilihan hidupnya/jalan hidup yang diambilnya? 

Inilah saatnya kita belajar untuk lebih dewasa dalam bersikap. Persoalan masa lalu walaupun sangat sulit & menyakitkan, tidak harus membuat hidup kita pada saat ini semakin terpuruk karena putus asa. Jika kita membuka mata, maka manusia di dunia ini tidak hanya aku, kalian, atau mereka. Ada begitu banyak orang & ada bermacam orang di dunia ini. Jika diruntut dari awal sampai sekarang, akhirnya ketahuan "Inilah Aku" dengan berbagai hal yang ada padaku, sehingga kalian tidak suka/benci padaku, maka untuk apa juga terus bertahan & tercebur dalam permasalahan lama yang hanya membuang-buang waktu, perasaan, pikiran, tenaga dsb? Bukankah lebih baik buka saja lembar baru tanpa perlu ungkit-ungkit masa lalu yang menyakiti hati kalian? Bukannya aku tidak mau mengungkit-ungkit masa lalu, tetapi aku hanya kasihan pada kalian yang belum siap menerima kenyataan, sehingga mengingat masa lalu hanya akan membuat hati kalian sakit & terpuruk. Jika seperti itu, maka sebaiknya kita tatap masa depan & membangun mimpi-mimpi indah kita sendiri bersama seseorang yang kalian cintai & bukan malah hanya meratapi masa lalu yang menyedihkan.

Untuk kalian yang sudah membuka lembaran baru, maka aku pun juga sudah membuat lembaran baru yang memuat & bisa diikuti oleh siapapun yang mengaku orang Indonesia. Jadi untuk semuanya, cerita-cerita sedih kita di masa lalu, kita anggap sebagai kenangan lama & pelajaran untuk membuat kita menjadi semakin dewasa seperti sekarang. Sekarang kita jalani cerita baru yang memuat kebanggaan & perjuangan kita sebagai orang Indonesia dalam gerakan memajukan Indonesia, yang bisa kalian lihat di blog: http://majulah-indonesiaku12.blogspot.com. Dalam gerakan memajukan Indonesia tersebut kita disatukan oleh semangat kebangsaan yakni semangat persatuan & kesatuan Indonesia. Kita semua adalah bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kita semua berbahasa yang satu, bahasa Indonesia. & kita semua bertanah air yang satu, tanah air Indonesia. Kita tidak perlu lagi terpecah belah & ribut hanya karena masalah sepele, karena kita saat ini disatukan oleh tujuan besar yakni membangun & memajukan indonesia. Masalah-masalah cinta kita sebelumnya adalah masalah yang kecil jika dibandingkan dengan masalah negara tentang bagaimana membangun & memajukan Indonesia. Sekarang saatnya kita berpikir besar & menganggap masalah-masalah cinta kita dahulu sebagai pembelajaran pada hal yang lebih besar yakni bagaimana kita mencintai negara Indonesia. Perwujudan cinta kalian padaku sudah berwujud & membuat Indonesia menjadi seperti saat ini & aku sangat berterima kasih atas segala pengorbanan yang telah kalian lakukan. Tidak ada hal yang sia-sia jadi ayo kita lanjutkan perjuangan kita untuk Indonesia tercinta karena perjalanan kita masih panjang.

Thursday, October 1, 2015

Intermezo - edisi rayuan gombal di mall ( 1 )

!1? & !11? jalan-jalan & cuci mata di mall. Saat itu mereka sedang berada di depan pintu masuk mall.

!11?: "Sekarang kita pergi ke mana?"

!1?: "Kita ke lantai tiga, karena di sana ada tempat yang pas buat nongkrong." sambil terus melanjutkan langkahnya mendekati tangga eskalator.

Saat !1? berbicara, !11? terus melirik kiri kanan untuk melihat-lihat perempuan-perempuan yang sedang lalu lalang & saat itu dia melihat seorang gadis cantik & seksi yang baru datang kemudian berlalu & menghilang di depannya.

!11?: "Hei..barusan ada perempuan cantik banget sedang lewat di depan kita. Tadi dia berjalan dengan berlenggak-lenggok ke dalam mall. Benar-benar sangat menarik perhatian, sampai-sampai para pria di sekitarnya berhenti sebentar untuk melihat kecantikan gadis itu." katanya sambil matanya masih melirik ke kiri & ke kanan serta tangannya menjawil !1?.

!1?: "Kamu ini apa sih! Asal perempuan itu cantik & seksi langsung saja kamu tertarik. Memangnya kalau perempuan itu judes & berperilaku jelek kamu masih mau dengannya?" katanya sambil menyenggol badan !11? agar kehilangan fokusnya saat matanya melihat-lihat para perempuan yang berlalu lalang di sekitarnya.

!11?: "Kalau aku, tidak mau munafik, selama dia masih bisa diajak bersenang-senang, tidak ada masalah bagiku. Asalkan dia cantik & seksi, soal lainnya apalagi uang, adalah nomor sekian. Toh nanti kalau sudah bosan bisa cari lagi perempuan cantik lainnya. Bukankah perempuan seperti mereka mudah takluk dengan uang, tampang keren, & rayuan semanis madu. Kalau soal itu, aku punya semuanya." katanya bangga sambil masih terus melanjutkan pencariannya menemukan perempuan yang bisa didekatinya.

!1?: "Aku akui deh, kamu memang mempunyai senjata yang lengkap dalam menaklukkan perempuan, mulai dari fisik, otak, & uang. Tapi tidak semua tipe perempuan cocok dengan karakter sepertimu." katanya sambil melangkahkan kakinya ke atas tangga eskalator.

!11?: "Aku tidak mau ambil pusing dengan perempuan-perempuan yang munafik seperti mereka yang menolak aku dekati dengan uang, rayuan gombal, & ketampanan wajahku. Lebih baik aku mencari perempuan lain yang lebih mudah aku dekati." katanya sambil ikut melangkahkan kakinya ke atas eskalator & mengarahkan pandangannya ke sekitar eskalator untuk melihat gadis-gadis cantik yang lewat.

!1?: "Ok deh. Kita memang sangat berseberangan perihal pendapat mengenai perempuan, tapi kamu juga jangan menganggap semua perempuan yang tidak bisa kamu rayu adalah orang munafik, karena tidak semua perempuan bisa dirayu dengan harta & rupa." sambil melihat barisan tangga eskalator di depannya yang terdapat dua perempuan cantik yang terlihat seperti perempuan baik-baik.

!11?: "Aku tahu seleramu. Sepertinya tatapan matamu mengarah ke dua gadis cantik di depanmu. Kalau kamu suka dia, pergi sana & dekati dia. Soal rencana nongkrong kita, kita tunda saja. Aku juga barusan menemukan perempuan yang jadi target untuk aku dekati." katanya ke !1? sambil mendorongnya maju ke depan agar dia tergerak untuk mendekati para perempuan itu.

!1?: "Ide bagus! Nanti kamu akan aku hubungi kapan kita nongkrong, sekarang yang penting adalah menjalankan misiku untuk mendekatinya dulu." katanya sambil melangkah maju lebih dekat ke dua gadis tersebut."

Setelah ke dua gadis itu tiba di lantai dua & berjalan menuju stand pakaian yang terletak agak jauh di depan mereka, terlihat di belakang mereka !1? sedang menyusul ke dua gadis tersebut. Sedangkan !11? pergi menuju ke suatu tempat di mana perempuan yang dia incar berada.

+1?: "Hari ini ada diskon besar di stand pakaian lantai dua loh!" katanya kepada saudaranya +11?.

+11?: "Benarkah?! Ayo kita lihat! Aku paling suka model-model pakaian di sini, soalnya banyak model keluaran terbaru, apalagi sekarang lagi ada diskon. Wah! Aku bakal bingung memilih mana yang mau aku beli kalau begini!" katanya dengan wajah senang & tidak sabar untuk segera melihat-lihat stand pakaian tersebut.

Di belakang mereka, !1? berjalan semakin cepat untuk segera menyusul ke dua gadis tersebut.

!1?: "Permisi mbak!" katanya setelah berhasil menyusul ke dua gadis tersebut.

+1?: "Iya mas! Ada apa?"

!1?: "Sekarang jam berapa mbak?"

+11?: "Sekarang sudah jam 16:00."

!1?: "Waduh!"

+1?: "Ada apa mas, kok mengeluh seperti itu?"

!1?: "Rencananya, jam 16:00 saya mau nongkrong dengan teman saya. Tapi ternyata saya tersesat di sini."

+1?: "Kalau tersesat & mau cari pintu keluar atau mencari teman mas, tinggal hubungi saja bagian informasi. Nanti mas akan dibantu oleh petugasnya."

!1?: "Saya tidak perlu pergi ke sana mbak, soalnya saya lagi tersesat di hati mbak."

+1?: "Waduh! Jangan sampai tersesat di hati saya, mas."

!1?: "Mau bagaimana lagi, mbaknya sih cantik banget hingga membuat mata saya tidak bisa lepas dari memandang kecantikan mbak."

+1?: "Jangan memuji saya seperti itu mas, saya kan jadi bingung kalau mau membantu mas agar tidak sampai tersesat di hati saya."

!1?: "Caranya cukup mudah kok mbak. Mbak tinggal membuka hati mbak pada saya agar saya tidak tersesat karena kesulitan mencari pintu masuk ke hati mbak."

+1?: "Tapi mengapa saya mas?! Bukankah di sekitar sini banyak perempuan cantik lalu lalang."

!1?: "Tidak semua gadis cantik memiliki kecantikan alami seperti mbak. Dengan dandanan & pakaian sederhana tapi mbak masih tetap memancarkan kecantikan alami yang menarik perhatian saya. Mbak terlihat anggun & mempesona yang membuat saya tersesat dalam lamunan bersama mbak di sebuah taman bunga cinta."

+11?: "Ceritanya ini sedang merayu saudara saya ya mas?!" katanya sambil tersenyum kepada mereka berdua (!1? & +1?) & kemudian menyenggol tangan +1?.

!1?: "Yang saya katakan hanyalah ungkapan hati seorang pria yang sedang terpana kepada gadis cantik seperti dia."

+11? : "Kalau tahun lalu mas bertemu dia, mungkin dia akan langsung jatuh cinta pada mas."

+1?: "Iya mas. Jadi maaf ya mas."

!1?: "Maksudnya bagaimana mbak?"

+1?: "Saya sudah punya pacar sejak setahun yang lalu & saya setia pada pacar saya. Jadi walaupun mas mencoba menggoda & menarik perhatian saya, maaf saya tidak bisa menyambutnya."

+11?: "Sebenarnya mas tipe pria, saya & saudara saya. Tapi karena saya sudah menikah & saudara saya masih berpacaran dengan temannya, maka sekali lagi maaf kalau maksud hati mas untuk mendekati kita tidak bisa berjalan sukses."

!1?: "Oh! Begitu ya.. Tapi jika janur kuning belum melengkung, boleh tidak, saya bersaing dengan pacar mbak, untuk memperebutkan siapa yang paling pantas mendapatkan mbak?!"

+1?: "Waduh, maaf, tidak boleh mas. Saya bukan orang yang mudah berpaling kepada pria lain walaupun pria tersebut lebih baik daripada pacar saya, karena saya bukan orang yang suka bermain-main dengan perasaan saya."

!1?: "Kalau begitu, saya minta maaf jika salah merayu orang. Jika memang tidak bisa menjalin hubungan yang spesial dengan mbak, bolehkah saya menjalin hubungan pertemanan dengan kalian berdua?"

+11?: "Asal tidak ada udang di balik batu, boleh-boleh saja, kita berteman."

+1?: "Iya mas. Tanpa rayu-rayuan & tanpa modus-modus-an serta jangan berpikir untuk merebut saya dari pacar saya."

!1?: "Iya..iya mbak. Saya tidak akan melakukan itu. Boleh saya minta no hp kalian?"

+1?: "Mmm..bagaimana ya?!"

!1?: "Tidak perlu kuatir, saya tidak akan menyalahgunakannya. Kalaupun itu terjadi, bukankah hp sekarang sudah dilengkapi fitur blokir nomor hp sehingga nomor tersebut tidak bisa menelepon & mengirim sms kepada kita. Kalau masih ragu & tidak bersedia memberikannya, tidak apa-apa, saya tidak akan memaksa."

+1?: "Ok-lah. Saya yakin kamu tidak akan menyalahgunakannya. Sini hp kamu, saya akan ketikkan nomor saya & saudara saya di hp kamu."

!1?: "Terima kasih mbak & salam kenal & sampai jumpa lagi." kata !1? setelah +1? selesai mengetikkan & menyimpan nomor hp-nya & hp saudaranya di hp !1?.

Ke dua gadis itu pun membalasnya dengan kata yang sama kemudian mereka berbalik menuju stand pakaian untuk belanja.

+11?: "Hei! Rayuan pria tadi mengena banget di hatiku, coba kalau aku belum menikah, aku bakal langsung jatuh cinta padanya."

+1?: "Iya..iya..Aku juga merasa rayuannya itu manis banget. Coba pacarku pintar merayu seperti dia, aku pasti akan bahagia sekali. Kadang aku ingin sekali dirayu-rayu & digombalin dengan kata-kata manis oleh pacarku."

+11?: "Sudah..sudah..ngapain sih kita bicara'in pria lain. Nanti kita malah lupa & tidak jadi belanja baju karena keasyikan ngobrol-ngobrol soal itu."

+1?: "Iya. Btw, kamu mau beli baju seperti apa?"

+11?: "Baju kesukaanku adalah yang berwarna mencolok & yang dilengkapi beberapa asesoris sebagai pemanisnya."

+1?: "Kalau aku, suka yang berwarna cerah & kalem...dst..." kata mereka berdua yang masih berjalan beberapa langkah di depan pintu stand pakaian yang kemudian sayup-sayup menghilang ditelan keramaian.

Ke dua gadis itu sibuk memilah & memilih baju untuk dibeli, sedangkan !1? pulang dengan kegagalan. Di tempat lain, !11? masih sibuk dengan seorang gadis cantik yang bermanja-manja & memanfaatkan uangnya.

Intermezo - edisi rayuan gombal di apotik ( 2 )

!1?: "Permisi!"

+2?: "Iya mas. Ada yang bisa saya bantu?" Katanya dengan lembut & siap melayani sepenuh hati.

!1?: "Saya mau beli obat mbak."

+2?: "Ya iyalah mas. Di sini memang tempat membeli obat, kalau membeli selain obat, tidak di sini tempatnya. Maksud saya, mas mau beli obat apa?" Katanya sedikit heran & merasa aneh.

!1?: "Jual obat macam apa saja di sini?"

+2?: "Banyak lah mas. Ada bermacam obat di sini. Mas mau cari obat apa?" tanyanya dengan sopan & kembali berusaha untuk melayani dengan baik.

!1?: "Obat cinta ada tidak?!"

+2?: "Ah! Mas ini ngajak bercanda saya ya?! Obat macam itu tidak ada di sini mas. Tapi sebenarnya mas sakit apa sih? Kok mas tidak terlihat sedang sakit?!" Tanyanya dengan ragu & sedikit tersentuh dengan kata-kata cinta darinya.

!1?: "Saya memang sedang sakit mbak, sakit demam & meriang. Makanya saya datang ke sini."

+2?: "Sakit demam & meriang itu banyak penyebabnya. Kalau menyebut penyakitnya secara umum seperti itu, saya jadi bingung menentukan obatnya. Sudah periksa ke dokter apa belum? Kalau sudah, sini saya lihat resepnya?" tanyanya untuk mencari tahu penyebab sakitnya sambil bertanya-tanya di benaknya mengenai kata-kata cinta yang tadi diucapkan itu apakah hanya main-main, apa tidak.

!1?: "Sudah mbak. Ini resepnya." Sambil menyodorkan secarik kertas bertuliskan "I Love You!".

+2?: "Mas ini apa?!" Sedikit kaget & hatinya langsung tersentuh lebih dalam.

!1?: "Itu resepnya mbak. Saya sudah periksa ke dokter cinta & katanya itu adalah resep untuk meredakan sakit demam & meriang saya karena cinta."

+2?: "Mas ini mau bercanda apa bagaimana? Kok menyodorkan tulisan ini ke saya? Ini bukan resep & tidak ada obat seperti yang mas maksudkan di sini." Katanya sedikit tidak percaya dengan tulisan ungkapan cinta tersebut.

!1?: "Saya serius kok mbak! Memang itu resepnya & obatnya memang ada di sini."

+2?: "Ah mas ini, kalau masih saja bercanda dengan saya, saya tidak mau melayani mas." Mencoba meyakinkan diri bahwa !1? hanya bercanda saja pada dirinya.

!1?: "Beneran mbak, saya serius! Saya sedang jatuh cinta pada mbak, jadi saya demam & meriang karena rindu pada mbak. Mbak-lah obat cinta saya."

+2?: "Ah! Gombal! Apa buktinya kalau mas cinta padaku?" Pintanya untuk mendapatkan keyakinan bahwa dirinya tidak sedang digombalin.

!1?: "Buktinya adalah kecantikanmu. Tiadalah seorang pria yang dapat menolak gadis secantik dirimu."

+2?: "Manis banget rayuanmu. Tapi itu belum cukup untuk merayuku agar aku jatuh cinta padamu." Pujinya yang mulai terpengaruh oleh rayuan !1? tapi tetap berusaha jual mahal dari rayuan manis !1?.

!1?: "Ketika aku merasakan demam & meriang karena memikirkanmu, segala jenis obat tidak mampu meredakannya. Hanya dirimulah yang bisa mengobati & meredakan sakitku itu, karena cintaku & kerinduanku adalah dirimu."

+2?: "Oh..oh..so sweet banget! Kamu memang pintar merayu ya?!..terus..terus..apa lagi rayuanmu!" Katanya yang mulai kagum & penasaran dengan rayuan-rayuan manis lainnya.

!1?: "Kalau sakit adalah sebuah kemalangan maka sakit demam & meriangku adalah sebuah keberuntungan karena itu adalah pertanda bahwa aku telah menemukan seseorang yang aku cintai."

+2?: "Klepek-klepek deh aku mendengarnya, soalnya terdengar manis banget di telingaku." Katanya yang salut & tidak berdaya dengan rayuannya.

!1?: "Maukah kamu menjadi kekasihku? Agar derita hatiku karena mencintaimu bisa terobati. Karena sungguh derita hatiku ini tidak ada obatnya kecuali dirimu."

+2?: "Oh..romantis banget! Aku mau kok jadi kekasihmu." Jawabnya dengan antusias & merasa kembang cinta di hatinya merekah indah karena menjadi kekasih !1?.

!1?: "Betapa beruntungnya diriku bisa menjadi kekasihmu! Mulai sekarang, engkau menjadi kekasihku & akan kutempatkan engkau pada tempat yang istimewa di hatiku."

Kemudian mereka berlanjut ngobrol ke sana- ke mari untuk lebih saling mengenal & saling dekat satu sama lain.

Wednesday, September 30, 2015

Di manakah kebahagiaan itu?

Untuk sampai pada keadaan seperti saat ini, kita semua telah melakukan sejumlah pengorbanan. Kalian mengorbankan (baca: merelakan) apa yang kalian punya untuk mendapatkan cintaku, sedangkan aku mengorbankan (baca: merelakan) para pecintaku untuk menemukan mereka yang tulus & rela berbagi cinta demi aku. Berbagai pengorbanan yang telah kita lakukan apakah masih harus terus kita lakukan? Selama kita merasa masih belum sampai di ujung pencarian maka sampai selama itu-lah kita terus lanjutkan perjalanan kita. Jika demikian, lalu di manakah kebahagiaan itu? Bukankah kita hidup untuk mencari & meraih kebahagiaan? Bukankah salah satu hal yang menjadi kebahagiaan kita adalah cinta? & cinta sendiri akan berujung pada kebahagiaan melalui kebersamaan & penyatuan dengan yang dicinta? Tapi jika pencarian kita berlangsung seumur hidup, apakah itu berarti kita harus siap bertahan untuk tidak bahagia seumur hidup kita? Lalu di manakah kebahagiaan yang kita cari-cari, jika pencarian seumur hidup kita tidak menemukan hasil sama sekali?

Jika kita renungkan lagi, pernahkah kita merasakan kebahagiaan sewaktu kecil, di mana kita belum benar-benar menyadari apa arti kebahagiaan itu sendiri? Atau pernahkah kita merasakan kebahagiaan itu ketika kita sudah dewasa, saat kita sudah memahami banyak hal & paling tidak sudah memahami apa itu kebahagiaan walaupun sedikit? Ada yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai mendapatkan & melakukan apa saja yang kita inginkan seperti ketika kita masih kecil atau ada juga yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai ketenangan batin & kedamaian hati di tengah berbagai persoalan hidup yang kita alami ketika kita dewasa. Atau ada juga yang menggabungkan keduanya untuk mengartikan kebahagiaan. Ketika kita mendapatkan & melakukan apa saja yang diinginkan ketika kita sudah dewasa, maka hal ini bisa membuat kita bahagia tapi bisa juga membuat kita sengsara. Membuat kita sengsara jika dalam mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan dilakukan secara membabi buta serta menerobos berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan, karena dengan jalan ini, maka kita akan mendapatkan akibat yang buruk dari apa yang telah kita perbuat. Tetapi jika kita mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan secara baik-baik serta mematuhi berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan maka kita akan mendapatkan akibat yang baik sehingga hal ini akan memberikan perasaan yang bahagia karena telah mendapatkan & melakukan apa yang kita inginkan tanpa dikejar & dihantui oleh akibat buruk dari perbuatan kita. Perasaan tanpa dikejar & dihantui akibat buruk dari perbuatan kita ini akan menimbulkan ketenangan batin & kedamaian hati kita yang merupakan gabungan dari ke dua pengertian kebahagiaan di atas.

Tapi bagaimana dengan orang yang tidak bisa dengan bebas mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya? Apakah dia tidak bisa bahagia? Jika kita kembali lagi pada pengertian kebahagiaan di atas, maka kebahagiaan ada yang diartikan sebagai ketenangan batin & kedamaian hati. Jadi kebahagiaan tidak melulu soal mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan karena ada juga orang yang dengan kekayaan & kekuasaan yang dimilikinya, bisa mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya tetapi tetap tidak merasa bahagia serta malah membuatnya menjadi melampaui batas & terjerumus pada hal-hal terlarang sehingga akan membuatnya menjadi semakin menderita. Ketenangan batin & kedamaian hati terjadi ketika kita tidak diributkan & dibebani berbagai persoalan hidup. Tetapi keadaan seperti ini bukankah hanya bisa diberlakukan pada para pertapa/orang yang menjauhi segala hiruk pikuk keduniaan? Jika kita hanya melihat secara sebagian maka tidak mengherankan jika sampai muncul pertanyaan seperti itu. Kita masih bisa tetap beraktivitas seperti biasa & berada serta berbaur dengan orang lain dengan tetap memiliki ketenangan batin & kedamaian hati melalui penyikapan: "berbagai persoalan hidup" kita anggap seperti sebuah buku yang kita bawa dalam suatu perjalanan panjang. Ketika kita merasa berat membawanya, maka kita istirahat sebentar & meletakkan buku tersebut. Apabila diperlukan, kita bisa membuka-buka buku kita & membaca-bacanya untuk hiburan/untuk mengambil suatu pelajaran sebelum kita melanjutkan perjalanan. Dengan begitu maka batin kita akan tetap merasa tenang & hati kita akan tetap merasa damai.

Lalu apakah kunci agar bisa melakukan itu semua? Karena jika direnungkan, penggambaran di atas terlihat indah tetapi berat & sulit dalam penerapannya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis pernah membuat tulisan (Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman - Bagian 5) mengenai sebuah kata dari seorang bijak di masa lalu yang menemukan kata "kurma" sebagai singkatan dari kata "syukur & menerima". Kata ini bisa menjadi kunci menuju kebahagiaan. Kata ini bisa diterapkan dalam berbagai keadaan yang sedang dialami, baik ketika kita berada dalam keadaan duka maupun suka, dalam keadaan ketika di bawah maupun di atas, ketika terpuruk maupun ketika sukses, ketika tidak punya apa-apa maupun ketika punya segalanya & lain sebagainya. Apapun keadaannya, ketika kita memegang kata ini ("kurma" - bersyukur & menerima), kita akan merasakan ketenangan batin & kedamaian hati. Saat kita terpuruk, tiada jalan lain kecuali menerima keadaan tersebut agar tekanan batin tidak terlalu menyesakkan & menyakitkan hati akibat sikap tidak mau menerima kenyataan. Sedangkan rasa syukur kita panjatkan, karena dalam setiap keterpurukan selalu ada pelajaran berharga yang akan membuat kita merenungkan diri sendiri yang merupakan langkah awal & jalan menuju pengenalan diri. Melalui pengenalan diri, kita akan menemukan pintu kebahagiaan karena kita dapat mengetahui minat & bakat serta bidang yang menjadi kelebihan kita untuk kita gunakan dalam menapaki jalan menuju kebahagiaan kita atau kita dapat mengetahui kelemahan, kekurangan bahkan keburukan kita yang akan kita gunakan sebagai rambu-rambu dalam menentukan langkah menuju kebahagiaan kita.

Penjelasan di atas memang terlihat sederhana, mudah & indah tetapi kita tidak bisa menyangkal jika sesuatu yang ideal, nampak indah hanya ketika digambarkan/dibayangkan saja & akan sangat jarang/bahkan langka keadaan ideal tersebut dapat terjadi di dunia nyata. Tapi selama kita sudah berusaha, paling tidak kita sudah mengarah & berada di jalur menuju keadaan ideal tersebut. Jika para pembaca punya pandangan lain mengenai hal ini maka penjelasan di atas anggap saja sebagai gambaran umum & penyederhanaan situasi & kondisi kehidupan yang rumit dari sudut pandang penulis serta tulisan di atas anggap saja sebagai alternatif sudut pandang dalam memahami kehidupan.

Di manakah kebahagiaan itu?

Untuk sampai pada keadaan seperti saat ini, kita semua telah melakukan sejumlah pengorbanan. Kalian mengorbankan (baca: merelakan) apa yang kalian punya untuk mendapatkan cintaku, sedangkan aku mengorbankan (baca: merelakan) para pecintaku untuk menemukan mereka yang tulus & rela berbagi cinta demi aku. Berbagai pengorbanan yang telah kita lakukan apakah masih harus terus kita lakukan? Selama kita merasa masih belum sampai di ujung pencarian maka sampai selama itu-lah kita terus lanjutkan perjalanan kita. Jika demikian, lalu di manakah kebahagiaan itu? Bukankah kita hidup untuk mencari & meraih kebahagiaan? Bukankah salah satu hal yang menjadi kebahagiaan kita adalah cinta? & cinta sendiri akan berujung pada kebahagiaan melalui kebersamaan & penyatuan dengan yang dicinta? Tapi jika pencarian kita berlangsung seumur hidup, apakah itu berarti kita harus siap bertahan untuk tidak bahagia seumur hidup kita? Lalu di manakah kebahagiaan yang kita cari-cari, jika pencarian seumur hidup kita tidak menemukan hasil sama sekali?

Jika kita renungkan lagi, pernahkah kita merasakan kebahagiaan sewaktu kecil, di mana kita belum benar-benar menyadari apa arti kebahagiaan itu sendiri? Atau pernahkah kita merasakan kebahagiaan itu ketika kita sudah dewasa, saat kita sudah memahami banyak hal & paling tidak sudah memahami apa itu kebahagiaan walaupun sedikit? Ada yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai mendapatkan & melakukan apa saja yang kita inginkan seperti ketika kita masih kecil atau ada juga yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai ketenangan batin & kedamaian hati di tengah berbagai persoalan hidup yang kita alami ketika kita dewasa. Atau ada juga yang menggabungkan keduanya untuk mengartikan kebahagiaan. Ketika kita mendapatkan & melakukan apa saja yang diinginkan ketika kita sudah dewasa, maka hal ini bisa membuat kita bahagia tapi bisa juga membuat kita sengsara. Membuat kita sengsara jika dalam mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan dilakukan secara membabi buta serta menerobos berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan, karena dengan jalan ini, maka kita akan mendapatkan akibat yang buruk dari apa yang telah kita perbuat. Tetapi jika kita mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan secara baik-baik serta mematuhi berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan maka kita akan mendapatkan akibat yang baik sehingga hal ini akan memberikan perasaan yang bahagia karena telah mendapatkan & melakukan apa yang kita inginkan tanpa dikejar & dihantui oleh akibat buruk dari perbuatan kita. Perasaan tanpa dikejar & dihantui akibat buruk dari perbuatan kita ini akan menimbulkan ketenangan batin & kedamaian hati kita yang merupakan gabungan dari ke dua pengertian kebahagiaan di atas.

Tapi bagaimana dengan orang yang tidak bisa dengan bebas mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya? Apakah dia tidak bisa bahagia? Jika kita kembali lagi pada pengertian kebahagiaan di atas, maka kebahagiaan ada yang diartikan sebagai ketenangan batin & kedamaian hati. Jadi kebahagiaan tidak melulu soal mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan karena ada juga orang yang dengan kekayaan & kekuasaan yang dimilikinya, bisa mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya tetapi tetap tidak merasa bahagia serta malah membuatnya menjadi melampaui batas & terjerumus pada hal-hal terlarang sehingga akan membuatnya menjadi semakin menderita. Ketenangan batin & kedamaian hati terjadi ketika kita tidak diributkan & dibebani berbagai persoalan hidup. Tetapi keadaan seperti ini bukankah hanya bisa diberlakukan pada para pertapa/orang yang menjauhi segala hiruk pikuk keduniaan? Jika kita hanya melihat secara sebagian maka tidak mengherankan jika sampai muncul pertanyaan seperti itu. Kita masih bisa tetap beraktivitas seperti biasa & berada serta berbaur dengan orang lain dengan tetap memiliki ketenangan batin & kedamaian hati melalui penyikapan: "berbagai persoalan hidup" kita anggap seperti sebuah buku yang kita bawa dalam suatu perjalanan panjang. Ketika kita merasa berat membawanya, maka kita istirahat sebentar & meletakkan buku tersebut. Apabila diperlukan, kita bisa membuka-buka buku kita & membaca-bacanya untuk hiburan/untuk mengambil suatu pelajaran sebelum kita melanjutkan perjalanan. Dengan begitu maka batin kita akan tetap merasa tenang & hati kita akan tetap merasa damai.

Lalu apakah kunci agar bisa melakukan itu semua? Karena jika direnungkan, penggambaran di atas terlihat indah tetapi berat & sulit dalam penerapannya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis pernah membuat tulisan (Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman - Bagian 5) mengenai sebuah kata dari seorang bijak di masa lalu yang menemukan kata "kurma" sebagai singkatan dari kata "syukur & menerima". Kata ini bisa menjadi kunci menuju kebahagiaan. Kata ini bisa diterapkan dalam berbagai keadaan yang sedang dialami, baik ketika kita berada dalam keadaan duka maupun suka, dalam keadaan ketika di bawah maupun di atas, ketika terpuruk maupun ketika sukses, ketika tidak punya apa-apa maupun ketika punya segalanya & lain sebagainya. Apapun keadaannya, ketika kita memegang kata ini ("kurma" - bersyukur & menerima), kita akan merasakan ketenangan batin & kedamaian hati. Saat kita terpuruk, tiada jalan lain kecuali menerima keadaan tersebut agar tekanan batin tidak terlalu menyesakkan & menyakitkan hati akibat sikap tidak mau menerima kenyataan. Sedangkan rasa syukur kita panjatkan, karena dalam setiap keterpurukan selalu ada pelajaran berharga yang akan membuat kita merenungkan diri sendiri yang merupakan langkah awal & jalan menuju pengenalan diri. Melalui pengenalan diri, kita akan menemukan pintu kebahagiaan karena kita dapat mengetahui minat & bakat serta bidang yang menjadi kelebihan kita untuk kita gunakan dalam menapaki jalan menuju kebahagiaan kita atau kita dapat mengetahui kelemahan, kekurangan bahkan keburukan kita yang akan kita gunakan sebagai rambu-rambu dalam menentukan langkah menuju kebahagiaan kita.

Penjelasan di atas memang terlihat sederhana, mudah & indah tetapi kita tidak bisa menyangkal jika sesuatu yang ideal, nampak indah hanya ketika digambarkan/dibayangkan saja & akan sangat jarang/bahkan langka keadaan ideal tersebut dapat terjadi di dunia nyata. Tapi selama kita sudah berusaha, paling tidak kita sudah mengarah & berada di jalur menuju keadaan ideal tersebut. Jika para pembaca punya pandangan lain mengenai hal ini maka penjelasan di atas anggap saja sebagai gambaran umum & penyederhanaan situasi & kondisi kehidupan yang rumit dari sudut pandang penulis serta tulisan di atas anggap saja sebagai alternatif sudut pandang dalam memahami kehidupan.

Friday, September 25, 2015

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 7)

(Antara perjodohan & percintaan)

Sesampai di rumah 1? membuka pintu rumahnya dengan ceria.

111?: "Wah! Putriku terlihat senang sekali, padahal beberapa waktu terakhir, terlihat begitu sedih. Apa yang sedang terjadi?" Kata bapaknya keheranan ketika melihat putrinya terlihat berubah begitu senang.

112?: "Pasti ini soal cinta. Terakhir kali dia bersedih karena cinta & sekarang dia bersuka ria tentu karena cinta. Ayo ngaku! Ibu tahu kok! Ayo ceritakan pada ibu siapa orang yang bisa membuatmu bahagia lagi?"

1?: "Jangan sekarang bu, soalnya aku mau menuliskan pengalamanku hari ini pada buku harianku dulu. Mumpung masing segar dalam ingatanku. Aku tidak ingin detailnya ada yang terlewat satu pun, karena aku sangat terkesan dengan setiap momen bersamanya." Katanya sambil mencium tangan kedua orang tuanya & memeluk keduanya dengan hati gembira.

112?: "Ohya! Ibu jadi penasaran dengan orang itu, seperti apa dirinya hingga bisa membuatmu begitu terkesan seperti itu."

1?: "Iya..iya bu. Nanti kalau aku sudah selesai menuliskan semua momenku bersamanya, aku akan ceritakan semuanya dari a sampai z kepada ibu. Ibu kan teman curhatku yang paling mengerti isi hatiku." Katanya kepada ibunya kemudian dia berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

112?: "Aku bersyukur putri kita akhirnya bisa bahagia lagi ya pak. Semoga orang ini adalah orang terakhir dari pencarian cintanya yang berliku selama ini." Kata ibunya pada suaminya setelah putrinya sudah masuk ke dalam kamarnya.

111?: "Iya bu, semoga saja begitu. Kalaupun tidak, itu berarti tidak ada pilihan lagi bagi dia untuk menikah dengan pria yang kita siapkan sebagai jodohnya."

112?: "Aku sangat tahu perasaan putriku pak. Putri kita tidak mencintainya. Kita jangan terlalu memaksanya untuk menikah dengan pria pilihan kita. Kita beri dia waktu untuk mencari pria pilihannya sendiri. Soal perjodohan dengan pria pilihan kita, adalah langkah paling akhir."

111?: "Apa sih yang kurang dari pria pilihan kita? Dia itu tampan, dari keluarga berada & terpandang, pria yang sangat baik, bahkan sebenarnya banyak keluarga terpandang lain yang berniat menjodohkan putri mereka dengannya. Hanya saja karena keberuntungan kita yang kenal dekat dengan orang tuanya sehingga lebih memilih menjodohkan putranya dengan putri kita."

112?: "Iya pak, ibu tahu itu. Sebenarnya ibu juga tidak sabar ingin segera menikahkan putri kita dengan pria pujaan hatinya, mengingat usianya yang sudah cukup ideal untuk berumah tangga, tetapi setiap kali putri kita curhat padaku, dia masih belum berkeinginan menikah kecuali dengan pria yang benar-benar dia cintai."

111?: " Apa cinta itu segalanya? Jika seorang pria sudah mapan & berasal dari keturunan yang baik & terpandang, soal cinta itu bisa diatur. Bukankah kita dulu menikah tanpa adanya perasaan saling cinta? Yang kita tahu dulu adalah kita dijodohkan oleh orang tua kita dengan seseorang yang baik & terpandang. Karena kita anak yang berbakti pada orang tua sehingga kita menurut saja dengan apa yang dimau orang tua kita. Toh yang dimau orang tua adalah yang terbaik untuk anaknya. Bukankah sejak kita menikah hingga sekarang, kita hidup bahagia & bahkan aku semakin mencintai & menyayangimu istriku." Kata suaminya sambil memeluk & mencium kening istrinya.

112?: "Ah bapak ini sukanya menggombal melulu pada ibu. Memangnya gombalan bapak bisa mengubah pendapat ibu soal putri kita?! Kalau soal yang lain sih, ibu akui gombalan bapak memang mengena di hati, sehingga bisa membuat ibu mabuk kepayang terkena rayuan maut bapak." Kata istrinya sambil malu-malu ke suaminya.

111: "Dulu memang bapak kan perayu kelas wahid! Banyak perempuan yang sampai jatuh cinta setengah mati dengan bapak. Tapi setelah menikah, akhirnya aku menyadari bahwa cuma ibu saja yang bisa membuat bapak tidak berdaya dengan pesona kecantikan luar & dalam dari ibu. Sehingga kalaupun para perempuan cantik yang aku kenal rela dimadu olehku & ibu juga rela diriku menikah lagi, aku pun tidak bakalan mau menikah lagi. Karena hanya denganmu saja aku merasa sangat bahagia & merasa telah memiliki segala yang aku impikan."

112?: "Ah bapak ini selalu saja menggombal. Iya..iya..aku tahu seberapa besar cinta & kasih sayang bapak padaku. Tapi tetap jangan menggombaliku seperti itu dong. Aku kan jadi malu & merasa seperti di saat pertama kali kita menikah & mencoba berusaha untuk saling mengenal & mencintai satu sama lain dengan cara berpacaran & berpura-pura seolah-olah kita baru kenal."

111?: "Haha..Iya..ya.. aku jadi ingat masa-masa indah dahulu, bagaimana aku merayumu habis-habis-an hanya untuk membuatmu jatuh cinta padaku. Padahal para perempuan lain sudah tak berdaya dengan sedikit rayuanku. Tapi aku senang ketika segala usaha yang susah payah itu membuahkan hasil, sehingga bisa merebut & memiliki hatimu hanya untukku. Sehingga sekarang dengan sedikit rayuanku saja, kamu langsung malu & klepek-klepek padaku." Katanya pada istrinya sambil merangkul & menempelkan pipinya pada pipi istrinya.

112?: "Soalnya sebelum mengenalmu, aku sangat menjaga jarak dengan para pria & tidak mudah jatuh cinta hanya oleh rayuan gombal semanis apapun, tapi setelah menjadi istrimu & semakin mengenalmu, aku baru sadar betapa mautnya rayuanmu yang dulu telah banyak menaklukkan hati para perempuan." Katanya sambil memegang & mengelus-elus tangan suaminya.

111?: "Tapi tetap saja kamu yang paling sulit aku taklukkan. Untuk hal-hal tertentu terutama soal putrimu, aku susah mempengaruhimu."

112?: "Tentulah, karena aku paling mengenalnya sehingga aku tahu apa yang terbaik untuknya."

Suami istri itu terus ngobrol & bernostalgia di lantai bawah sedangkan putrinya masih menuliskan perasaan hatinya yang sedang berbunga-bunga di lantai atas. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga tidak terasa sudah larut malam. Sehingga saat itu suami istri tersebut kemudian pergi ke kamarnya untuk tidur sedangkan putrinya masih asyik menulis buku hariannya hingga ketiduran.

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 6)

(Mulai saling mengenal & memahami masing-masing)

1?: "Iya. Sebenarnya aku masing ingin ngobrol & menghabiskan waktu denganmu. Bisakah besok kita bertemu lagi di sini?!" Katanya dengan sangat berharap sambil kedua tangannya diarahkan ke kedua tangan A dengan maksud untuk memegang tangan A & membuat kesan yang romantis dengan A.

A: "Eits! Apa ini? Kenapa pakai pegang-pegang begini? Aku tidak biasa pegang-pegangan dengan perempuan. Jadi jangan pegang-pegang aku seperti itu, lagi pula apa kamu tidak malu dilihat orang saat kita berpegangan seperti ini?" Sambil berusaha menghindar dari pegangan tangan 1?.

1?: "Untuk apa malu? Bukankah kalau cuma sekedar pegangan tangan saja, itu sudah menjadi pemandangan yang biasa terjadi di tempat umum bagi pasangan yang sedang berpacaran?"

A: "Itu mereka. Tapi tidak denganku. Aku tidak biasa berbuat seperti itu."

1?: "Sebentar saja. Lagi pula aku tidak punya pikiran macam-macam & hanya sekedar mengungkapkan perasaanku yang sedang bergelora & mengusik hatiku. Jika tidak, aku akan merasa gelisah sehingga secara tidak sadar aku akan meremas-remas telapak tanganku bahkan menggigit jari/menggigit bibirku."

A: "Pantas saja saat kamu bertemu orang yang salah kamu hampir terjerumus pada perbuatan terlarang."

1?: Eh! Jangan salah ya! Harga diriku sangat tinggi & tidak dengan mudah takluk pada seorang pria. & aku juga memegang erat prinsip-prinsip hidup dalam berbuat, sehingga aku tidak akan sampai terjerumus pada perbuatan terlarang." Katanya dengan nada ketus & sedikit agak marah.

A: "Iya-iya. Aku ngerti. Tapi kalau denganku, jangan begitu ya.. Aku cuma tidak terbiasa saja berpegangan tangan dengan perempuan jika tidak ada pertalian hubungan keluarga."

1?: "Kalau cuma menyentuh saja boleh tidak?!" Sambil menjawil tangan A.

A: "Eh.. Kalau ini namanya sih akal-akalan kamu saja." Sambil berusaha menghindar dari sentuhan 1?.

1?: "Hahaha...Lucu juga ya kalau ada yang tidak suka disentuh perempuan & malah menghindar sepertimu. Padahal di mana-mana, pria justru senang & malah memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk "mencari untung", lagi pula aku cuma mau menggodamu saja kok."

A: "Iya. Tapi kalau kamu itu, dengan sengaja ingin menyentuhku karena sedang berhasrat padaku sehingga aku menghindarimu. Kalau cuma bersentuhan yang tidak sengaja / untuk hal-hal yang diperlukan, maka aku masih bisa memakluminya."

1?: "Tapi aku kan perlu menyentuhmu untuk menggodamu." Katanya sambil tertawa pada A.

A: "Kamu ini bisa saja akal-akalan untuk menggodaku."

1?: "Habis kamu ini lucu & aneh. Sehingga membuatku ingin menggodamu." Jawabnya dengan tawa lebih lebar sampai matanya tertutup sembari berusaha menutup mulutnya dengan tangannya karena tidak kuat menahan tawa.

Beberapa lama 1? terus menggoda A sambil tertawa-tawa, tetapi A terus mengelak. Kemudian A berkata: "Sudah-sudah. Jangan diteruskan. Kalau diteruskan nanti akan membuatmu semakin tertawa terpingkal-pingkal." Pungkasnya untuk melerai keributan yang terjadi saat A berusaha mengelak dari 1? sedangkan 1? masih terus berusaha menggoda A.

1?: "Ok-lah kalau begitu. Aku juga merasa perutku mulai agak kaku karena terus tertawa seperti tadi. Btw, kamu pulang lewat mana?" Balasnya sambil berusaha mengendalikan nafasnya setelah terlalu banyak tertawa.

A: "Aku lewat jalan yang lurus itu." Sambil menunjuk ke arah jalan yang dimaksud.

1?: "Oh. Kalau bagitu kita searah. Aku juga ke arah sana. Tapi di persimpangan jalan aku belok ke kanan. Jadi kita bisa pulang bareng."

A: "Ok!" Sambil bangkit dari tempat duduk yang kemudian diikuti 1?.

Saat berjalan pulang 1? berkata: "Kita seolah berada di dalam cerita dongeng ya.." katanya mencoba menyimpulkan seluruh pembicaraannya dengan A dalam rangka untuk saling mengenal satu sama lain.

A: "Cerita apapun kalau didasarkan pada kenyataan yang ada, mungkin saja untuk terjadi atau paling tidak, ada kemiripannya. Jadi tidak ada yang mengherankan jika suatu cerita benar-benar terjadi."

1?: "Btw, aku pernah baca buku tentang membaca garis tangan untuk melihat nasib. Kamu percaya dengan hal seperti itu?"

A: "Segalanya saling terkait serta tidak ada yang terjadi secara kebetulan & sia-sia, jadi soal kepribadian & nasib bisa saja dilihat pada garis tangan kita, hanya saja yang bisa melakukannya adalah orang yang benar-benar punya kemampuan & keahlian soal itu. Jika tidak, maka membaca garis tangan itu tidak bisa kita percaya sepenuhnya."

1?: "Karena aku pernah membaca buku itu, jadi aku ingin mempraktekkannya. Sini aku lihat telapak tanganmu biar aku lihat seperti apa nasibmu."

A: "Memangnya kamu bisa? Aku juga pernah baca, tapi aku masih belum bisa memahaminya. Itu terlalu rumit bagiku."

1?: "Iya maklumlah. Hanya orang yang berotak cerdas & tekun yang bisa melakukannya." Katanya sambil berlagak membanggakan dirinya.

A: "Tapi aku masih tidak yakin." Katanya dengan ragu sambil mengernyitkan dahi.

1?: "Tidak usah pakai lama, berikan tanganmu, biar aku bisa langsung membacanya." Sambil meraih tangan kiri A & mengamatinya.

Beberapa saat mereka berdua berhenti & berusaha mengamati telapak tangan A. Beberapa kali 1? Membolak balik tangan A & mengusap telapak tangannya serta meraba-rabanya sambil mengarahkannya lebih dekat ke mata 1? agar bisa mengamatinya secara lebih jelas.

1?: "Wah! Garis tanganmu agak susah dibaca."

A: "Haha..bilang saja tidak bisa membacanya, kenapa pakai gaya segala & berlagak serius mengamati tanganku seperti itu."

1?: "Enak saja, aku ini lagi serius kok. Aku memang belum bisa membacanya tapi aku bisa merasakan seperti inikah tanganmu? Rasanya aku ingin memegangnya terus." Katanya sambil mendekatkan & menempelkan tangan A ke pipinya lalu memiringkan kepalanya seperti sedang tidur di atas tangan A.

A: "Hei! Ternyata ini adalah akal-akal-an kamu?! Awas ya kamu! Kamu kira aku juga tidak bisa menggodamu?" Katanya sambil melepaskan & menjauhkan tangannya dari 1?.

1?: "Haha..yang penting aku sudah berhasil mendapatkan apa yang sejak dari tadi aku inginkan padamu tapi tidak kamu bolehkan."

A: "Kamu ini pintar cari-cari kesempatan ya..Berarti mulai saat ini aku harus waspada darimu."

1?: "Iya-lah. Aku kan perempuan yang cerdas. Jadi kamu harus berhati-hati denganku, kalau tidak, kamu akan aku kerjain terus." Katanya sambil tertawa kepada A.

A: "Ok kalau begitu. Eits, jangan bergerak. Sepertinya di wajahmu sedikit kotor karena terkena tanganku. Sini aku bersihkan."

1?: "Haha..kamu mau akal-akal-an dengan cara seperti itu ya?! Haha..ketahuan-lah. Tapi kalau kamu mau menyentuh pipiku, tidak apa-apa. Aku malah senang." Sambil menyodorkan pipi kanannya ke A & menutup matanya.

Tapi A tidak kehabisan akal. Dia malah menggelitik 1? sehingga dia terkejut & tertawa.

1?: "Wah curang! Kamu meng-akal-i aku! Padahal aku sudah bersiap menyodorkan pipiku, tapi kamu malah menggelitik aku." Katanya sambil tertawa kegelian.

A: "Memangnya kamu yang bisa main akal-akal-an seperti itu. Aku pun bisa. Kalau perlu aku akan menggelitik kamu lagi jika kamu main akal-akal-an lagi."

1?: "Hei jangan! Aku paling tidak tahan jika digelitik. Jadi aku mohon, jangan gelitik aku ya?!" Katanya sambil memelas biar tidak dikerjain A.

A: "Haha...akhirnya aku menemukan kelemahanmu. Makanya jangan suka ngerjain aku. Selama kamu bersikap sopan & baik, maka aku tidak akan menggelitikmu."

1?: "Iya maafkan aku. Btw, di depan sudah sampai persimpangan jalan. Jadi sampai di sini ya perjalanan kita & sampai jumpa besok!"

A: "Iya. Hati-hati ya! & sampai jumpa lagi!"

1?: "Hei! Awas! Ada mobil!" Sambil memegang tangan A & menariknya agar menjauh dari jalan raya.

Karena kaget, A secara reflek mengikuti tarikan 1? untuk menjauh dari tepi jalan raya. Tetapi setelah diamati A, ternyata mobil yang diteriakkan 1? berjarak masih sangat jauh dengan A sehingga A langsung tersadar bahwa dia sedang dikerjai 1?.

A: "Oh..oh..ternyata kamu ngerjain aku lagi! Rupanya kamu tidak kapok ya?!" Sambil senyum-senyum ke 1?.

1?: "Haha..berhasil...berhasil...! Ya sudah. Aku pulang dulu ya! Daa..daa..!" Teriaknya sambil berbelok di persimpangan jalan & berlari-lari kecil untuk cepat-cepat menghindar dari A yang berniat mau menggelitiknya.

A: "Oh! Dasar! Ternyata kamu ini pintar ngerjain aku. Hati-hati di jalan ya!" Teriak balik A terakhir kali pada 1? yang sudah terlihat agak jauh darinya.

1? cuma berbalik sebentar & tersenyum pada A lalu melanjutkan perjalanan pulang dengan riang.

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 5)

(Sikap dalam menghadapi persoalan)

1?: "Btw, bagaimana sikapmu terhadap para perempuan yang pergi darimu setelah kamu menawarkan poligami?"

A: "Sikapku terhadap mereka adalah dengan merasa tidak memiliki mereka. Jadi ketika mereka datang kemudian mereka pergi, maka itu berarti keadaannya kembali seperti semula yakni keadaan seperti ketika mereka belum datang. Sehingga pertemuan dengan mereka yang berujung perpisahan jika diibaratkan seperti perjalanan menemukan jalan buntu yang kemudian membuatku untuk berusaha mencari jalan lain yang bisa membawaku kepada tujuan hidupku. Meskipun begitu, mereka bagaikan seorang pembawa pesan yang akan pergi setelah memberikan suatu pesan yang berharga tentang kehidupan kepadaku."

1?: "Lalu apa kamu nyaman dengan kesendirianmu? Bukankah ada lagu yang mengatakan "hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga"?

A: "Seperti katamu, kita perlu bersyukur & menerima. Jika diibaratkan, ketika berada di lingkungan yang begitu panas menyengat, kita perlu berlindung di bawah pohon kurma (syukur & menerima). Di bawah keteduhan pohon kurma ini, kita bisa merasakan kesejukan & kenyamanan bahkan ketika pohon kurma sudah berbuah, kita bisa menikmati buahnya. Jadi saat kita melihat suasana yang tidak menyenangkan di sekeliling pohon kurma yang begitu panas menyengat maka kita coba alihkan perhatian kita pada suasana yang menyenangkan di bawah pohon kurma yang begitu sejuk & nyaman. Dengan cara itulah aku menikmati keadaan yang sedang aku alami."

1?: "Apa kamu tidak kuatir jika kamu terus menjomblo seumur hidup?"

A: "Hidup ini pencarian, pencarian jati diri, pencarian tujuan hidup, pencarian pendamping hidup, pencarian hal-hal yang kita perlukan dalam hidup & lain sebagainya. Jadi aku akan terus mencari. & dari sekian banyak perempuan di dunia ini, mestinya ada yang mendekati bahkan sangat mirip dengan yang dibayangkan."

1?: "Aku kira dengan banyaknya pengalamanku selama ini aku dapat memahami & merenungi peristiwa yang aku alami dengan baik, ternyata setelah berbincang denganmu, pengertianku atas semua itu masih dangkal. Kamu seperti seorang profesor di universitas kehidupan ini."

A: "Kok sekarang malah kamu yang berlebihan memuji aku?! Aku merasa masih kurang pengalaman & kurang memahami kehidupan, lagi pula di atas langit masih ada langit sehingga pujianmu itu terasa kurang pantas untukku, seharusnya pujian itu untuk orang yang jauh memahami kehidupan ini dibanding aku."

1?: "Ok-ok. Kita sudah saling mengerti sampai sejauh mana pengalaman & pemikiran masing-masing jadi kita sisihkan persoalan puji memuji ini. Btw, aku merasa telah lama & sangat mengenalmu melalui perbincangan kita ini."

A: "Iya, sama, aku juga merasa begitu. Itu karena kita saling meringkas pengalaman & pemikiran kita sehingga bisa dengan cepat meresapi & menghayati karakter masing-masing. Btw, tidak terasa kita sudah lama berbincang, aku pamit pulang dulu ya!"

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 4)

(Poligami sebagai pilihan)

Sambil geleng-geleng kepala, A berkata: "Aku hampir kehabisan kata-kata untuk memujimu, kamu seolah mengetahui apa yang aku pikirkan. Aku juga seperti berhadapan dengan diriku sendiri. Jadi aku juga sulit menolak sesosok gadis yang terlihat sempurna sepertimu. Tapi aku tidak ingin terjebak lagi dalam kisah cinta seperti yang dulu pernah aku alami & aku tidak ingin menyakitimu."

1?: "Menyakiti bagaimana? Kalau kita saling mencintai, mana mungkin bisa saling menyakiti? Jangan membuatku bingung dengan kata-katamu itu." Sanggahnya dengan dihujani berbagai pertanyaan di benaknya.

Sejenak mereka berdua tidak mengeluarkan sepatah kata pun, kemudian A memecah kebekuan di antara mereka & berkata: "Langit hari ini begitu cerah ya!" Katanya sambil menghirup & menghembuskan nafas dengan lega.

1?: "Kenapa kamu mengalihkan pembicaraan kita?"

A: "Karena agak susah juga mengatakannya. Alasan itu akan mengejutkanmu." Balasnya tanpa memberikan jawaban yang memuaskan.

1?: "Tidak apa-apa. Aku siap kok dengan jawabanmu yang paling mengejutkan sekalipun. Masak kamu meremehkan aku?! Aku kan sudah pengalaman menghadapi bermacam cinta & para pria." Sanggahnya sambil membuka botol minuman dingin & meminumnya.

A: "Jika kamu benar-benar ingin mengetahuinya. Baiklah. Akan aku katakan apa masalah utamanya selama ini. Selama ini aku menawarkan poligami pada setiap perempuan yang ingin bersamaku sehingga ketika mereka akhirnya berkeberatan dengan penawaran itu, mereka akan memupuskan harapannya untuk bersamaku, meskipun mereka begitu mencintaiku."

Mendengar penjelasan A, 1? menjadi tersedak minumannya.

1?: "Ugh..ugh..ugh..Apa kamu bilang?! Poligami?!" Katanya sambil batuk-batuk.

A: "Itu kan! Kamu terkejut!"

1?: "Ya iya lah. Poligami itu kan sebuah kata yang sangat sensitif di telinga para perempuan. Aku pun akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan para perempuan yang tidak bersedia kamu tawari poligami. Apa kamu tidak salah dengan penawaranmu itu? Bisa jadi para perempuan itu akan langsung kabur saat mendengar kamu menawarkan poligami kepada mereka."

A: "Poligami itu pilihan sebagaimana monogami juga adalah pilihan."

1?: "Kok bisa?" Sergahnya dengan penasaran.

A: "Dulu aku memilih monogami ketika ada yang menawarkan poligami tapi sekarang aku memilih poligami meskipun para perempuan yang menyukaiku, menginginkan monogami."

1?: "Tentu saja perempuan tidak mau dipoligami karena monogami saja belum tentu membuatnya bahagia apalagi poligami. Para perempuan yang terpaksa berpoligami pasti akan merasa tersakiti & tidak bisa bahagia. & poligami sendiri pada dasarnya hanya membahagiakan pihak prianya daripada pihak perempuannya."

A: "Semua argumentasimu yang memihak monogami itu benar & aku tidak menyanggahnya. Tapi di sini poligami adalah pilihan. Kita bebas memilih untuk menerima/menolaknya. Jika kamu tidak mau berpoligami maka silahkan kamu melakukan monogami. Tapi jika kamu bersedia dipoligami maka mari kita jalani pilihan itu dengan sukarela bersama para perempuan lainnya yang bersedia dipoligami. Di atas itu semua, monogami merupakan pilihan yang umum diambil kebanyakan orang, tetapi kita juga tidak boleh menutup mata dari kenyataan bahwa masih ada orang yang dengan sukarela berpoligami meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit."

1?: "Waduh! Kini aku tahu alasannya mengapa kisah cintamu begitu berliku & belum berakhir bahagia. Kalau orang lain menawarkan poligami padaku maka tanpa pikir panjang, saat itu juga aku akan menolaknya. Tapi kalau kamu yang menawarkannya, aku butuh waktu untuk memikirkannya. Ini adalah persoalan tentang pria & tentang cinta yang paling sulit yang pernah aku temui."

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 3)

(Lika liku persoalan cinta)

1?: "Kamu ini ya, masih tetap saja memujiku. Kita ganti topik pembicaraan saja. Dari tadi aku telah banyak menceritakan diriku. Lalu bagaimana dengan dirimu? Kamu terlihat berpengalaman dengan banyak perempuan tapi anehnya kok cuma sekedar teman? Apa perempuan-perempuan itu tidak merasa kamu PHP? Mana bisa mereka akan tahan tanpa status yang jelas denganmu? Apa jangan-jangan banyak dari mereka yang minta putus/kabur darimu?"

A: "Setiap perempuan tentu akan meminta hubungannya dengan seorang pria dinyatakan dengan jelas, tegas & dibuktikan dengan ungkapan-ungkapan cinta, perhatian-perhatian khusus, perlakuan-perlakuan istimewa serta kejelasan akan mau dibawa kemana hubungannya ke depan, apakah untuk senang-senang/serius, karena mereka tidak mau main-main & dipermainkan. Sedangkan selama ini aku hanya bisa menjalin hubungan pertemanan saja & belum bisa memastikan hubunganku dengan mereka. Jadi tebakanmu tadi, sedikit banyak, ada benarnya."

1?: "Apa kamu tidak menyesal para perempuan yang sangat mencintaimu itu akhirnya berpindah ke lain hati karena kamu gantung status hubungannya denganmu? Perempuan itu pada dasarnya jika sudah nyaman menjalin hubungan dengan seorang pria, maka dia akan setia walaupun ada pria lain yang lebih tampan & kaya datang menggodanya. Kalau kamu abaikan mereka & hanya menjalin hubungan pertemanan saja, mana mungkin mereka akan nyaman denganmu? Malah mereka akan melirik kanan kiri mencari pria pengganti yang bisa menjadikannya sebagai kekasih & yang bisa memberi perhatian serta menyayangi mereka."

A: "Jauh sebelum semua ini terjadi seperti saat ini, memang awalnya ada rasa berat hati membiarkan mereka pergi bersama pria lain, tapi lama-lama aku berpikir bahwa inilah kenyataan yang mau tidak mau harus diterima. Selain itu, aku dengan mereka tidak ada ikatan pernikahan, sehingga aku tidak berhak melarang/mencampuri percintaan mereka dengan pria lain. Kalau mereka lebih nyaman dengan pria lain, itu terserah mereka & silahkan jika mereka sampai berlanjut ke pernikahan. Sedangkan aku, biarlah menjalani apa yang telah menjadi pilihanku. & aku tidak menyesal dengan apa yang telah terjadi karena berkat segala peristiwa yang aku alami selama ini & hingga saat ini akhirnya aku menemukan kata-kata "Inilah Aku"."

1?: "Pastilah begitu. Aku pun akan berbuat hal yang sama jika berada di posisi mereka. Memangnya apa masalahnya sehingga kamu tidak bisa memastikan hubunganmu itu?"

A: "Hubungan yang serius & yang berlanjut ke pernikahan tentu butuh persiapan & aku masih mempersiapkannya. Sedangkan mereka ingin cepat-cepat."

1?: "Kalau soal persiapan sih bisa dibicarakan belakangan & itu juga bisa diatur, asal bisa saling memahami situasi & kondisi masing-masing. Kalian bisa ngomong dari hati ke hati & berkompromi dengan keinginan masing-masing perihal hubungan kalian agar impian kalian untuk menikah bisa diwujudkan jadi kenyataan."

A: "Benar juga katamu. Tapi bukan itu masalah utamanya."

1?: "Lalu masalahnya apakah karena kamu tidak suka diatur & didikte? & Kamu ingin mereka mengerti kondisimu & mengikuti ritme langkahmu yang pelan seiring keadaanmu sekarang?"

A: "Kalau kata-katamu yang ini, tidak sepenuhnya aku setuju. Yang aku setuju dengan tebakanmu adalah yang mengatakan bahwa aku tidak suka diatur & didikte."

1?: "Jadi maksudmu mereka mengatur-atur & mendikte dengan mensyaratkan ini, itu & lain sebagainya untuk menikah dengan mereka? Atau mentarget waktu kapan menikah, & jika tidak bisa kamu penuhi, maka mereka tidak jadi menikah denganmu?"

A: "Ada tebakanmu yang aku setuju dengannya & ada yang tidak. Tapi masalahnya bukan itu."

1?: "Kok masih salah ya...mmm...Coba aku tebak. Apa karena orang tua tidak setuju? Apa karena status? Apa karena beda dunia? Apa karena beda keinginan? Apa karena usia? Apa karena beda pemikiran? Apa karena beda prinsip?..."katanya dengan kesal yang diucapkan secara berturut-turut tanpa jeda karena dari tadi tebakannya selalu salah, tetapi sebelum melanjutkan ucapannya, A memotong tebakannya dengan berkata: "Sudah..sudah..kalau ini sih namanya tebakan yang membabi buta, tapi pengalamanmu memang patut diacungi jempol karena punya banyak bahan untuk menebak permasalahanku."

1?: "Hei! Kamu masih saja memujiku. Jangan berlebihan begitu dong kalau memujiku. Lama-lama pertahanan diriku dari pujian bisa runtuh nih."

A: "Aku tidak berlebihan. Aku berkata apa adanya & aku tulus mengatakannya. Aku juga tidak ada niatan apa-apa dengan pujian yang aku ucapkan untukmu. Aku hanya merasa kagum padamu sehingga membuatku ingin memujimu."

1?: "Justru pujian tulus & apa adanya ini yang bisa membuatku tidak berdaya. Karena aku sudah mengenal banyak pria & baru kali ini aku menemukan orang setulus kamu. Kata-katamu yang sederhana & apa adanya yang keluar dari hatimu mampu menyentuh & merebut perhatianku. & sekarang pikiranku mulai terpengaruh olehmu."

A: "Hei! Kamu baru mengenalku, mengapa kamu sudah terpengaruh padaku? Apa kamu tidak takut aku seperti pacarmu yang menampakkan sisi-sisi baiknya untuk menyembunyikan sisi-sisi buruknya?"

1?: "Tidak! Aku bisa merasakannya & perasaanku tak pernah salah. Termasuk pada pacarku itu. Aku sudah merasakan ada hal yang janggal darinya, tapi aku mengabaikannya. Tetapi kali ini aku benar-benar merasakan hal yang berbeda. Aku yakin kamu-lah orang yang aku cari selama ini."

A: "Kamu belum tahu aku orangnya seperti apa & apa masalahku."

1?: "Tidak. Aku seperti telah mengenalmu. Aku seperti menemukan diriku padamu. Aku seperti berbicara pada diriku sendiri."

Saat mereka berdua sedang fokus memperhatikan pembicaraan masing-masing, tiba-tiba ada pedagang asongan lewat & menawarkan dagangannya dengan berkata: "Mbak, mas, minuman dingin, kue-kue, permen, kacang, beli-beli, murah meriah."

Karena merasa haus 1? berkata ke A: "Kamu haus tidak? Sini aku beli'in atau kalau kamu mau jajan, silahkan, pilih saja sesukamu." sambil ambil sebotol minuman dingin & memberikan uang seratus ribu ke pedagangnya.

A: "Tidak-tidak, terima kasih. Aku tadi habis jajan & minum dawet di warung sebelah sana. Jadi aku masih kenyang."

1?: "Oh, ya sudah kalau begitu."

"Maaf mbak, uangnya kegedean. Saya tidak punya kembaliannya." kata pedagang asongan ke 1?.

1?: "Oh! Kalau begitu ambil saja kembaliannya, pak."

"Wah! Bener-an mbak? Dengan uang itu, mbak bisa dapat 20 botol minuman dingin." Kata pedagang asongan dengan nada tidak percaya.

1?: "Iya tidak apa-apa pak. Saya ambil 1 botol saja sedangkan uang kembaliannya untuk bapak. Soalnya hati saya lagi berbunga-bunga & saya ingin berbagi kebahagian ini pada bapak." Katanya dengan nada senang & mimik wajah yang ceria.

"Ohya! Kalau begitu, terima kasih banyak ya mbak! Semoga hubungan mbak & kekasih mbak ini bisa langgeng & berakhir bahagia." Kata pedagang asongan dengan nada senang & tulus mendoakan mereka.

1?: "Iya pak! Terima kasih atas doanya!" Balasnya dengan senyum semakin lebar sambil melirik A.

A hanya diam tidak berkata-kata & tersenyum membalas 1? & pedagang asongan.

Setelah pedagang asongan pergi, mereka kemudian melanjutkan pembicaraan.

A: "Hei! Kok kamu yakin sekali jika aku adalah orang yang kamu cari? Malah membuat bapak itu salah sangka & menganggapku sebagai kekasihmu?" Kata A membuka pembicaraan.

1?: "Kalau iya, kenapa? Memangnya kamu tidak suka aku? Aku tahu kok kamu juga suka padaku. Jadi apa salahnya jika kita mencoba untuk jadi sepasang kekasih?" Jawabnya dengan nada yakin.

A: "Ok-ok! Memang tebakanmu tidak meleset. Aku akui deh kamu memang sudah teruji perihal cinta & pria."

1?: "Lalu? Bagaimana? Apa bisa kita mulai hubungan percintaan kita?" Katanya dengan ekspresi suka cita & sangat berharap.

A: "Mmm...kamu ini begitu agresif sekali & dengan kecantikan serta kebaikan yang kamu miliki, aku tidak heran jika banyak pria yang mudah jatuh cinta padamu."

1?: "Iya...lalu apa jawabanmu? Jangan mengalihkan pembicaraan gitu dong. Jawab dulu pertanyaanku, baru kita bicara yang lainnya." Gerutunya yang tidak sabar mendengar jawaban A.

A: "Sebentar, kita perlu saling kenal dulu & jangan terburu-buru."

1?: "Kalau aku, jika ada pria yang mengena di hatiku, aku langsung saja arahkan pembicaraanya ke hal-hal tentang kejelasan perasaannya padaku & bagaimana jalinan hubunganku dengannya ke depan. & selama ini belum ada yang benar-benar mengena di hatiku, paling-paling cuma sedikit menyentuh hatiku. Tapi kali ini aku benar-benar dibuat tidak berdaya olehmu, karena kamulah orang yang dapat sepenuhnya menyentuh & masuk ke dalam hatiku. Jadi aku tidak akan melewatkan setiap momen bersamamu & tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa memastikan kedekatanku denganmu."

A: "Kenapa kamu tetap seyakin itu? Apa kamu tidak mendapat pelajaran dari hubunganmu dengan para pria sebelumnya?"

1?: "Apa karena ini ya kamu selalu gagal dalam berhubungan dengan para perempuan? Kamu terlalu meragukan orang yang benar-benar mencintaimu. Tidak kah kamu sadar bahwa saat ini, gadis yang berada tepat di hadapanmu telah takluk & tak berdaya dengan pesona cinta yang kamu pancarkan? Atau mungkin kamu butuh sesuatu untuk meyakinkanmu, kamu lihat rumah besar di seberang jalan itu, itu adalah rumahku. Rumah mewah di dekat ujung jalan itu, itu juga rumahku. Di belakang kita di balik rumah besar itu, ada gedung serbaguna untuk pesta-pesta, itu juga milikku. Asal kamu tahu, para pria sebelum kamu tidak ada yang pernah aku beritahukan hal ini kecuali kamu seorang." Katanya sambil menunjuk-nunjuk tempat yang dimaksud ketika dia menceritakan tempat tersebut pada A.

A: "Berarti, ceritanya, kamu ini mau pamer padaku?"

1?: "Tidak! Karena aku merasa kamu bukan orang yang mudah tertarik pada harta kekayaan & aku juga hanya mau menunjukkan bahwa aku pun tidak terlalu bangga dengan harta kekayaan yang aku punyai. Yang aku lihat padamu adalah bahwa kamu melihat sosok yang ada dalam diriku & tidak melihat pada harta kekayaan & kecantikan yang aku miliki. Kamu lebih melihat kebaikan yang melekat pada kepribadianku. Ayolah, jangan mematahkan harapanku. Aku tahu kamu tidak ada alasan untuk menolakku, jadi apa lagi yang membuatmu untuk berpikir & mempertimbangkan lagi menjalin hubungan denganku?"

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 1)

(Awal perkenalan)

Di sebuah taman kota ada seorang gadis sedang duduk sendiri di salah satu bangku dekat air mancur di tengah taman. Saat itu A tengah berjalan keliling taman menikmati suasana ramai. Ketika A sudah lelah berjalan, dia kemudian menuju sebuah bangku di mana seorang gadis sedang duduk. Saat itu terjadilah percakapan berikut.

A: "Permisi mbak. Boleh saya duduk di bangku ini?"

1?: "Oh! Silahkan. Di sebelah saya kosong kok, tidak ada orangnya." Sambil menunjuk posisi di bangku tempat dia duduk, yang masih kosong.

A: "Baik! Sedang sendirian mbak?" Sambil duduk di sebelah gadis tersebut.

1?: "Memangnya tidak lihat apa kalau saya sedang duduk sendiri!" Jawabnya dengan ketus.

A: "Maaf, kalau pertanyaan saya tidak berkenan di hati mbak."

1?: "Ya..iya-lah! Ngapain anda sok kenal sok dekat & sok perhatian segala pada saya. Kita kan tidak saling kenal. Kalau mau duduk, duduk saja & anda tidak perlu ngurusi saya. Sibukkan saja diri anda dengan urusan anda sendiri & jangan ganggu saya."

A: "Sekali lagi maaf mbak, kalau ternyata saya mengganggu mbak. Hanya saja sewaktu mau duduk, saya melihat anda terlihat begitu sedih, padahal cuaca hari ini begitu cerah & pemandangan di taman begitu indah, sehingga membuat pemandangan suasana taman yang ramai dengan sorak sorai sedikit ganjil."

1?: "Saya mau ngapain itu terserah saya. Saya mau nangis atau saya mau tertawa di sini, itu bukan urusan anda."

A: "Jadi mbak orangnya cuek ya?! Tidak terlalu peduli pada pandangan orang lain di sekeliling anda ketika anda terlihat aneh?!"

1?: "Kok bisa anda mengatakan saya aneh?!"

A: "Bukankah aneh jika dari tadi anda termenung & bersedih sendiri padahal tujuan banyak orang yang datang ke sini adalah untuk bersenang-senang & menikmati suasana di taman, sedangkan anda malah bersedih & meratapi diri sendiri."

1?: "Sebenarnya tidak begitu kejadiannya. Aku tadi datang ke sini memang berniat melepas penat & menikmati suasana di taman. Tapi tanpa sadar ketika aku teringat mantanku, aku begitu terhanyut & bersedih hati sampai kamu datang membuyarkan lamunanku."

A: "Oh! Begitu ceritanya. Kalau dilihat sepintas, kamu sebenarnya orangnya ceria & punya semangat yang tinggi. Kalau kamu sampai bersedih hati seperti itu berarti kamu sangat menyayangi mantan kamu?"

1?: "Iya! Tapi itu dulu, kalau sekarang aku sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi padanya. Aku tadi bersedih karena teringat bagaimana dia bisa setega itu padaku padahal dia sangat mengenalku & aku juga sangat mengenalnya."

A: "Aku prihatin atas masalah yang kamu alami."

1?: "Iya terima kasih. Aku sudah menjalin hubungan sangat lama dengannya dibanding dengan mantan-mantanku yang lain."

A: "Wow! Ternyata kamu adalah primadona para pria sehingga kamu memiliki banyak mantan. Aku juga tidak heran jika kamu seperti itu. Kamu memang gadis yang cantik, menarik & menyenangkan."

1?: "Alah gombal! Emang dasar para pria suka begitu jika melihat gadis cantik. Tapi itu tidak mempan bagiku, jadi jangan coba-coba lagi ya!" Timpalnya sambil tersenyum pada A.

A: "Jadi kamu sudah pengalaman menghadapi banyak pria ya?! Kalau begitu kamu bisa nebak udang di balik batu dong?!" Tebaknya sambil terkekeh.

1?: "Ya iya lah..Dari pengalaman kegagalanku dengan para mantanku, aku bisa mendapat pelajaran yang berharga tentang pria."

A: "Ohya?! Tapi omong-omong, sekarang wajahmu terlihat cerah & tidak terlihat ada kesedihan lagi serta terlihat lebih cantik & memancarkan aura yang mempesona."

1?: "Sudah aku bilang, tidak mempan kamu gombalin aku seperti itu. Kamu kok tetap ngeyel sih!" Sambil mencoba nyubit A, tetapi A menghindari cubitannya.

A: "Ok! Ok! Aku mengalah deh! Memang kamu top banget! Sudah cantik, ditambah lagi, sudah berpengalaman menghadapi pria. Aku salut deh dengan kamu."

1?: "Hei! Kamu kok masih tetap ngeyel sih! Gombal kamu itu sudah basi tahu! Aku sudah sering dengar bermacam pujian & kata-kata manis dari para pria, jadi tidak ada gunanya kamu mengatakan hal itu padaku." sanggahnya sambil tetap mencoba mencubit A lalu setelah itu dia berlagak memalingkan muka & menyedekapkan tangannya.

A: "Baiklah, jika seperti itu."

Beberapa saat terjadi kesunyian di antara mereka kemudian dipecahkan oleh suara A: "Sepertinya perasaanmu saat ini lebih lega & siap melangkah maju menyambut masa depan."

1?: "Yup. Tentulah! Untuk apa juga meratapi masa lalu yang sudah pergi. Sekarang yang terbaik adalah menikmati saat ini & bersiap menyambut masa depan."

A: "Btw, dari tadi kita ngobrol, tapi kita belum berkenalan satu sama lain. Kenalkan namaku A."

1?: "Mmm...panggil saja aku 1?"

A: "Nama apa itu? Bisakah kamu menggunakan nama aslimu?"

1?: "Jangan! Pakai nama samaran itu saja. Toh kita juga baru kenal, jadi apa perlunya aku sebutin nama asliku. Nanti kalau kita sudah makin mengenal & dekat satu sama lain aku akan beritahu nama asliku."

A: "Terserah kamu saja."

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 2)

(Peristiwa masa lalu yang mendewasakan)

1?: "Kamu sering datang ke sini?"

A: "Kadang-kadang saja. Ketika aku lagi kepengen jalan-jalan, aku datang ke sini."

1?: "Kenapa tidak ngajak pacar kamu? Bukankah lebih enak jika bisa jalan berdua-an begitu?!"

A: "Aku tidak punya pacar & tidak pacaran."

1?: "Apa? Aneh sekali. Jaman sekarang tidak mungkin muda-mudi tidak pacaran. Kalau tidak laku itu sih mungkin, tapi setidak laku-tidak lakunya seseorang, pasti tidak bisa hidup sendiri & akhirnya dia akan cari seseorang untuk dijadikan pacar, biar bisa menyalurkan kasih sayangnya yang bergelora di hati. Terus bagaimana kamu bisa bertahan dengan kesendirianmu?"

A: "Kalau aku mengistilahkannya bukan pacar & berpacaran tapi teman & pertemanan."

1?: "Yah...itu sama saja kali dengan pacar & berpacaran, cuma kamu pakai istilah berbeda untuk memperhalus istilah hubungan kamu dengan perempuan yang sedang dekat denganmu."

A: "Tapi istilah pacar & berpacaran itu sudah diidentikkan dengan hubungan saling memiliki yang membolehkan masing-masing untuk bebas menyentuh bahkan yang lebih ekstrim bebas berlaku seperti suami istri."

1?: "Ada benarnya juga sih. Tapi itu juga tergantung orangnya. Kalau pacaran yang sehat, tidak mungkin terjadi hal-hal negatif seperti itu. Contohnya aku. Paling mentok, saat berpacaran, aku paling cuma sebatas berpegangan tangan saja & maksimalnya berpelukan dengan pacar hanya empat kali seumur hidupku, itu pun yang dua kali ketika memeluk pacarku yang mau terjatuh ketika pingsan karena sakit, satu kali ketika aku dipeluk pacarku saat aku mau terpeleset & yang terakhir karena kesalahanku memilih pacar."

A: "Maksudnya salah memilih pacar bagaimana?"

1?: "Sejak awal perkenalan sampai sebelum aku mengenali wajah asli di balik topeng yang selama ini dia perlihatkan padaku, dia begitu baik padaku & menampakkan perilaku yang mengagumkan. Dia berhasil membuatku terpesona & menganggapnya sebagai orang yang sempurna. Dialah orang pertama yang bisa membuatku tergila-gila padanya. Aku begitu sangat mencintainya. Tapi saat semuanya sudah berjalan meyakinkan & hampir-hampir aku dengannya berlanjut ke jenjang pernikahan, tiba-tiba saat malam itu di pojok taman kota yang sepi, aku cuma berdua dengannya & bergandengan tangan di mabuk asmara. Awalnya aku dengan dia cuma berpegangan tangan saja sambil menikmati malam sunyi yang indah lalu dia mulai memindahkan tangannya ke pundakku & mencoba merangkulku. Secara perlahan tanpa sepengetahuanku, dia mencoba mencari & akhirnya berhasil menemukan & menyentuh bagian yang membangkitkan gairahku sehingga beberapa saat aku melayang & terlena merasakan kenikmatannya."

Beberapa saat dia terdiam sejenak sambil menghela nafas panjang kemudian melanjutkan perkataannya

1?: "Aku benar-benar sangat mencintainya & aku sanggup menyerahkan segalanya padanya, termasuk tubuhku," Katanya sambil menerawang jauh.

A terlihat fokus tidak bergerak melihat 1? sambil menelan ludahnya sampai terdengar bunyinya & menunggu kelanjutan ceritanya.

1?: "Woi! Serius amat dengar ceritaku! Apa karena bersangkutan dengan hal-hal begituan sehingga sampai harus menelan ludah & terdengar seperti itu? Jangan memandangku dengan pandangan senegatif itu. Aku orang baik-baik. Hal itu berkat didikan orang tuaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan" Katanya dengan tiba-tiba sambil tertawa & mencairkan suasana tegang yang terjadi karena ceritanya yang mulai panas tersebut.

A: "Ah! Tidak. Aku cuma terhanyut saja dengan ceritamu. & maaf jika aku sempat menyangka kamu telah terjerumus dalam pergaulan bebas."

1?: "Tidak lah! Karena didikan orang tuaku sudah merasuk dalam jiwaku maka aku tidak akan sampai terjerumus pada pergaulan bebas yang akan membuatku menjadi wanita murahan."

A: "Oh! Syukurlah. Ternyata masih ada orang baik sepertimu di dunia ini."

1?: "Iya. Aku bersyukur sekali ternyata orang tuaku masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kehidupan sehingga bisa mendidikku menjadi seperti diriku saat ini."

A: "Lalu apa kelanjutannya?"

1?: "Begitu aku tersadar & sebelum aku menyesalinya seumur hidup, aku langsung berdiri & menamparnya keras-keras."

A: "Ups! Pasti sakit sekali itu?!"

1?: "Ya iya lah. Memangnya aku perempuan apa'an? Se'enaknya diperlakukan begitu! Memang aku akan menyerahkan segalanya padanya termasuk tubuhku, tapi nanti setelah menikah. Sejak saat itu pandanganku padanya berubah drastis & aku langsung putus hubungan sama sekali dengannya. Begini begini, aku punya harga diri yang tinggi. Kenikmatan sesaat, harta yang melimpah bahkan kekuasaan yang luas tidak bisa membuatku takluk & menjerumuskanku untuk bergaul secara bebas."

A: "Wah! Sikap tegas & prinsip yang kuat yang sangat langka di jaman modern seperti sekarang."

1?: "Memang beginilah diriku."

A: "Oh, jadi itu alasannya, kamu sampai tak sadar sedang melamun sambil bersedih di tengah keramaian?"

1?: "Iya, tapi masalah utamanya bukan itu. Yang aku sedihkan adalah mencari orang sempurna seperti yang aku bayangkan ternyata begitu sulit & malah aku harus merasakan rasa sakit yang begitu dalam. Sampai terkadang aku berpikir apakah hidup itu sesusah ini? Apakah tidak ada cara mudah untuk bisa hidup bahagia? Tapi dari peristiwa menyakitkan ini akhirnya aku sampai pada kesimpulan bahwa hidup bahagia itu ketika bisa menerima kenyataan & bisa mensyukurinya."

A: "Perenunganmu ini sungguh dalam maknanya. Aku seperti mendapatkan mutiara langka yang indah pada dirimu."

1?: "Sudahlah jangan memujiku, aku tidak terpengaruh dengan pujian seperti itu. Lagi pula kesimpulanku itu sebenarnya adalah petuah yang dikatakan seseorang padaku yakni sebuah kata "kurma" yang merupakan singkatan dari kata syukur & menerima. Yang pada akhirnya aku alami & aku rasakan sendiri yang kemudian meyakinkanku bahwa benarlah kata-kata itu.

A: "Orang sepertimu sangat langka. Seseorang terkadang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa menyadari & meresapi pengalamannya sehingga bisa mendapatkan suatu kesimpulan/pelajaran yang berharga dalam hidupnya. Tetapi dirimu dengan usia semuda ini sudah menemukan & menghayati pelajaran yang berharga dalam hidupmu."

Thursday, September 10, 2015

Tulisan sebagai media mengenali diri

Selama ini pikiranku seolah terkurung & terbatasi oleh dunia maya & dunia nyata. Tetapi setelah aku renungkan kembali ternyata pikiranku sendiri yang membatasi diriku untuk berpikir bebas seperti apa yang aku mau. & kini setelah pencarian & penyelamanku ke dalam samudera pikiran yang luas & dalam, aku temukan "Inilah Aku". Inilah aku yang berpikir, merasa, & bertindak. Inilah aku yang memiliki kelemahan, kekurangan, & bahkan keburukan.

Segala pencapaianku tidak terlepas dari para pembenciku yang mencari-cari kelemahan, kekurangan, & keburukanku. Aku ucapkan terima kasih pada mereka yang telah membantuku mengenali sisi tidak baik dalam diriku. Bagi mereka yang berpikir negatif, apa yang dilakukan para pembenci tersebut merupakan usaha untuk menjatuhkan, merendahkan bahkan menghina orang yang dibencinya. Tapi berkat para pembenciku, aku belajar untuk berpikir positif & hasilnya "Inilah Aku".

Dengan berpijak pada penemuan diriku dalam kata-kata "Inilah Aku", maka aku merancang cerita-cerita versi-ku. Terserah jika para pembenciku menyebutnya sebagai cerita bohong, cerita mengada-ada, cerita akal-akal-an, cerita rekayasa, cerita yang tidak nyata, cerita tentang pencitraan diri & lain sebagainya, tetapi yang terpenting sebagaimana yang terdapat pada orang lain, aku punya mimpi, aku punya minat-bakat & aku punya kelebihan serta kemampuan sesuai bidangku yang akan aku kembangkan lebih lanjut & lebih luas.

Di sini aku akan membuat tulisan-tulisan tentang sesosok orang sebagai tokohnya, dalam suatu rangkaian cerita dengan situasi & kondisi yang aku gambarkan sebagaimana yang aku inginkan. Entah sosok & cerita tersebut menggambarkan diriku yang sebenarnya atau menggambarkan orang lain atau bahkan sebenarnya sosok & cerita tersebut hanyalah rekayasa belaka & tidak ada di dunia nyata tapi bisa jadi sosok & cerita tersebut merupakan kombinasi dari itu semua. Di atas semua itu, aku hanya ingin berbagi & menyalurkan minatku dalam mengembangkan cerita sesosok orang yang terus ada dalam pikiranku ini.

Akhir kata, jika anda suka dengan ceritaku maka silahkan nikmati tulisan-tulisan tersebut, tetapi jika anda tidak suka, maka silahkan anda abaikan saja tulisan-tulisanku & buatlah tulisan-tulisan menurut versi anda. Aku hanya ingin membuat karya yang sesuai dengan minat & bakatku tetapi jika anda tidak menganggapnya sebagai suatu karya tetapi malah menganggapnya tidak bernilai & hanya omong doang (omdo) versi tertulis dari seseorang yang tidak berguna & banyak kesalahan, maka buatlah tulisan yang semisal sebagai tandingan untuk mengajariku bagaimana membuat suatu karya yang lebih baik & lebih berbobot.

Thursday, August 20, 2015

Disangka mau kembali ke mantan

Di sebuah kedai makan yang ada di pusat belanja kota, Y1 dengan y1 sedang makan siang.

y1: "Bagaimana kabar hubunganmu dengan kekasihmu, Yy1?"

Y1: "Dia orang yang perhatian & menyenangkan. Sejak bersama dengannya-lah aku merasakan kebahagiaan."

y1: "Jadi dahulu saat bersama A, kamu tidak merasa bahagia? Padahal dulu kamu sangat mencintai A."

Y1: "Jangan ungkit-ungkit masalah itu lagi. Aku sudah tidak mencintai A. Sekarang aku sudah bersama Yy1, jadi aku dengan A sudah tidak ada hubungan lagi."

y1: "Iya-iya. Maaf kalau aku ungkit masa lalumu. Aku tidak bermaksud apa-apa, cuma aku heran saja, ternyata bisa terjadi hal sedrastis itu. Dari perasaan sangat cinta kemudian menjadi perasaan yang biasa saja."

Y1: "Itu sih panjang cerita & lika-likunya. Tapi yang penting sekarang aku telah bahagia bersama Yy1."

Saat Y1 & y1 berbincang, A datang di kedai makan itu untuk makan siang.

Saat melihat Y1 & y1, A mendekat & berkata: "Selamat siang semua!! Boleh aku ikut bergabung di meja kalian?"

y1: "Boleh! Boleh! Silahkan!!"

Saat A mendekat & duduk di dekat meja mereka, Y1 tiba-tiba mencubit y1 sambil berbisik: "Kamu ini!! Awas ya nanti kalau kamu macam-macam!"

"Iya..iya..! A dengan kita kan cuma teman!", bisik y1 sambil meringis menahan sakit

"Apa yang kalian bilang?", selidik A yang kurang jelas mendengar bisikan mereka.

"Oh, tidak! Kebetulan saja kamu di sini. Aku cuma mau tanya ke Y1, apa sih makanan favoritmu, biar bisa aku pesankan ke pelayannya." Jawab y1 sambil sikutnya menyenggol tangan Y1.

"Kalau A suka makan nasi telor ditambah sayur-sayuran gitu." Sahut Y1 sambil melirik y1.

A: "Ohya! Benar..benar..Kamu masih ingat dengan makanan kesukaanku."

"Oh..oh..ternyata kalian dulu sedekat itu ya, hingga bisa tahu makanan favoritnya. Ok kalau begitu aku tinggal dulu buat pesan itu. Sekalian aku mau ke toilet. Kamu dengan A di sini dulu ya!" Kata y1 sambil melihat Y1.

Y1 berkata sambil mengernyitkan dahi: "Jangan lama-lama ya! Nanti A keburu lapar & aku keburu tidur nungguin kamu."

y1: "Ok!" Sambil kedipkan satu mata kanannya & menggerakkan jari-jarinya membentuk simbol Ok.

A: "Sudah lama kamu di sini?"

Y1: "Tidak terlalu lama. Baru 15 menit-an di sini. Kenapa sih kamu menghampiri kami & tidak pindah ke kedai makan di sebelah saja?"

A: "Memangnya kenapa?"

Y1: "Kita kan sudah tidak ada hubungan, kenapa kita harus dekat-dekat-an lagi?"

A: "Memangnya ada masalah? Meskipun kita tidak ada hubungan lagi, tapi kita kan masih bisa berteman. Aku juga sudah mengganggapmu teman & aku juga tidak berharap kita kembali lagi seperti dahulu. Apa kamu takut kalau kamu jatuh cinta lagi padaku?"

Y1: "Oh tidak! Jauh lah jika kamu dibandingkan dengan Yy1. Dia itu orangnya tampan, gagah, pintar, orang yang berada & yang terpenting dia menyayangiku & selalu perhatian padaku."

A: "Kalau orang yang kamu cari & yang kamu harapkan adalah orang yang seperti dia, ya sudah & itu berarti di antara kita sudah tidak ada masalah lagi kan?!"

Y: "Iya. Tapi...."

Tiba-tiba y1 datang sambil membawa makanan A & berkata: "Apa sih pakai tapi-tapi-an?" Sambil menyodorkan makanan ke A.

A: "Terima kasih ya! Sudah dipesankan & dibawakan ke sini."

"Tidak ada apa-apa. Cuma basa basi saja dengan teman." Jawab Y1 ke y1.

y1: "Teman apa teman?!"

A: "Sudahlah, jangan menggoda Y1. Kita cuma teman kok, tidak lebih."

y1: "Aku cuma ingin memastikan hubungan kalian baik-baik saja walaupun sudah jadi mantan satu sama lain."

A: "Tentu-lah kita harus tetap menjalin hubungan baik biarpun kita sudah putus. Apalagi kata Y1, Yy1 orangnya jauh lebih baik dariku jadi biarlah Y1 tetap bersama dengan Yy1 sedangkan aku dengan perempuan-perempuan yang lainnya. jadi apa lagi yang perlu dipermasalahkan?

y1: "Iya...iya...Betul itu. Yang lalu biarlah berlalu, jangan diungkit & diingat lagi. Jadi seharusnya sikap Y1 itu biasa saja ke A & jangan seperti kayak memendam sesuatu apalagi sampai dendam ke A."

Saat A & y1 saling berbicara, Y1 mengacungkan telunjuknya ke arah y1 ketika A tidak melihatnya, sambil berbisik: "Awas ya kamu!..."

A: "Senang bisa makan bersama kalian. Aku balik dulu ya!" Kata A saat mereka semua sudah selesai makan.

y1: "Iya. Aku juga sangat berkesan bisa makan bersamamu. Ohya. Tadi aku sudah bayarkan makananmu, jadi kamu tidak perlu ke kasir."

A: "Wah. Terima kasih banyak ya kamu telah baik hati menyiapkan semuanya, mulai dari memesankan, mengantarkan hingga membayarkan makananku."

y1: "Iya. Karena kamu orang yang spesial di sini, sehingga anggap saja tadi adalah sekedar jamuan makan siang dariku."

"Kamu ini, sok-sok-an cari perhatian ke dia." Bisik Y1 ke y1, tapi y1 hanya senyum-senyum saja.

Lalu A berbalik & pergi ke luar kemudian Y1 berkata; "Hati-hati di jalan ya!"

A menoleh ke Y1 & menjawab: "Iya!" Kemudian dia pergi & melanjutkan langkahnya ke luar kedai makanan tersebut.

Disangka situasi & keadaannya sama dengan yang dulu

Di suatu waktu di masa yang lalu terjadilah hal berikut (Peristiwa 2).

Di halaman depan rumah Z1 ada sebuah taman & gazebo yang biasanya menjadi tempat bersantai keluarganya. Saat itu di sore hari terlihatlah Y1 & Z1 duduk bersama dengan A di gazebo tersebut.

A: "Ada apa kalian mengundangku untuk datang ke sini?"

Z1: "Kita mengundangmu untuk datang ke sini karena kita mau membicarakan hal yang penting denganmu."

Y1: "Iya. Terkait sikap kita atas hubungan kita selama ini."

Z1: "Aku dengan Y1 sudah diskusikan hal ini & sekarang mau kita ungkapkan padamu. Y1 yang akan menyampaikannya terlebih dahulu padamu."

Y1: "Setelah kurenungkan penjelasanmu & pencerahanmu waktu itu, maka kuputuskan untuk lupakan aku, kembali padanya, aku bukan siapa-siapa untukmu, mencintaimu tak berarti bahwa ku harus memilikimu selamanya."

A: "Kamu ini lagi menyanyi atau apa?"

Y1: "Itu adalah sepenggal lirik lagu yang kunyanyikan untukmu yang sekaligus mewakili isi hatiku padamu."

A: "Aku senang kamu bisa merelakan orang yang kamu cintai untuk orang lain, itu adalah sikap yang luar biasa & itu menunjukkan kedewasaan berpikirmu. Tapi aku lebih senang lagi jika kamu rela dipoligami yang mana itu menunjukkan ketulusan & kebesaran hatimu."

Y1: "Tidak. Aku lebih baik mengalah & merelakanmu untuk orang yang lebih mencintaimu & menyayangimu daripada harus saling memperebutkan seperti dulu."

A: "Aku hargai keputusanmu. Semoga kamu bisa bertemu dengan orang yang sesuai harapanmu & hidup bahagia dengannya."

Z1: "Karena kamu telah mendengar keputusannya untuk mundur maka sekarang tinggal aku seorang, jadi biarkan aku menjadi satu-satunya orang yang akan mendampingimu sampai akhir hayatku."

A: "Meskipun dia mundur & tinggal kamu, aku akan tetap mencari perempuan lain selainmu. Jadi bila engkau ingin bersamaku, berarti kamu harus mau dipoligami, jika tidak, aku akan memakluminya & kamu bisa mencari pria lain sebagai pengganti."

Z1: "Tapi bagaimana jika aku tetap tidak bisa berpaling ke pria lain, meskipun ku telah mencari ke sana ke mari? Apa tidak adakah kompromi lain supaya aku bisa bersamamu?"

A: "Apa lagi? Aku tidak ada penawaran lain selain itu kecuali pilihan untuk menjadi sahabatku. Apa yang kau maksud aku menikah resmi denganmu sedangkan dengan perempuan lain aku menikah siri? Tidak. Aku tidak berpikir untuk melakukan itu. Pernikahanku dengan perempuan lain akan kulakukan secara resmi. Jadi kamu & perempuan-perempuan lain akan menjadi istri yang resmi & sah bagiku."

Z1: "Apa kamu ingat kata-katamu dahulu?"

A: "Iya, aku ingat itu & tentunya kamu juga ingat dengan kata-katamu & semua lika liku peristiwa yang terjadi di antara kita dari awal hingga saat ini. Sekarang semuanya telah berubah, jika kamu benar-benar ingin tetap bersamaku maka turutilah mauku itu. Tapi aku tidak memaksamu untuk harus menuruti mauku itu, jika sebenarnya kamu tidak mau tapi dengan terpaksa berkata bersedia hanya supaya bisa bersama denganku, sebaiknya jangan kamu lakukan, karena aku tidak ingin kamu merasa menderita untuk yang kedua kalinya hanya karena ingin bertahan untuk tetap bersamaku. Yang kuinginkan hanyalah kesediaanmu & kerelaanmu untuk dipoligami dengan sepenuh hatimu tanpa adanya keterpaksaan."

Z1: "Mungkin kita perlu berpisah dulu satu sama lain untuk saling merenungkan lagi hubungan kita. Barangkali dengan kedewasaan & kematangan berpikir kita, nanti kita bisa lebih mantap dalam mengambil keputusan & kuberharap kamu mengubah pikiranmu untuk berpoligami karena kamu sebelumnya bukan orang yang seperti itu. Semoga nanti kita bisa bersama lagi karena aku masih sangat mencintaimu."

A: "Apa kamu berpikir aku main-main dengan keputusanku? Kalau begitu terserah kamu. Nanti saat kita bertemu lagi, kamu juga harus siap dengan penegasan keputusanku atas persoalan ini dengan para perempuan yang terkait di dalamnya."

Z1: "Entahlah. Kuharap aku nanti siap menerima apapun yang jadi keputusanmu pada kita semua."