(Poligami sebagai pilihan)
Sambil geleng-geleng kepala, A berkata: "Aku hampir kehabisan kata-kata untuk memujimu, kamu seolah mengetahui apa yang aku pikirkan. Aku juga seperti berhadapan dengan diriku sendiri. Jadi aku juga sulit menolak sesosok gadis yang terlihat sempurna sepertimu. Tapi aku tidak ingin terjebak lagi dalam kisah cinta seperti yang dulu pernah aku alami & aku tidak ingin menyakitimu."
1?: "Menyakiti bagaimana? Kalau kita saling mencintai, mana mungkin bisa saling menyakiti? Jangan membuatku bingung dengan kata-katamu itu." Sanggahnya dengan dihujani berbagai pertanyaan di benaknya.
Sejenak mereka berdua tidak mengeluarkan sepatah kata pun, kemudian A memecah kebekuan di antara mereka & berkata: "Langit hari ini begitu cerah ya!" Katanya sambil menghirup & menghembuskan nafas dengan lega.
1?: "Kenapa kamu mengalihkan pembicaraan kita?"
A: "Karena agak susah juga mengatakannya. Alasan itu akan mengejutkanmu." Balasnya tanpa memberikan jawaban yang memuaskan.
1?: "Tidak apa-apa. Aku siap kok dengan jawabanmu yang paling mengejutkan sekalipun. Masak kamu meremehkan aku?! Aku kan sudah pengalaman menghadapi bermacam cinta & para pria." Sanggahnya sambil membuka botol minuman dingin & meminumnya.
A: "Jika kamu benar-benar ingin mengetahuinya. Baiklah. Akan aku katakan apa masalah utamanya selama ini. Selama ini aku menawarkan poligami pada setiap perempuan yang ingin bersamaku sehingga ketika mereka akhirnya berkeberatan dengan penawaran itu, mereka akan memupuskan harapannya untuk bersamaku, meskipun mereka begitu mencintaiku."
Mendengar penjelasan A, 1? menjadi tersedak minumannya.
1?: "Ugh..ugh..ugh..Apa kamu bilang?! Poligami?!" Katanya sambil batuk-batuk.
A: "Itu kan! Kamu terkejut!"
1?: "Ya iya lah. Poligami itu kan sebuah kata yang sangat sensitif di telinga para perempuan. Aku pun akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan para perempuan yang tidak bersedia kamu tawari poligami. Apa kamu tidak salah dengan penawaranmu itu? Bisa jadi para perempuan itu akan langsung kabur saat mendengar kamu menawarkan poligami kepada mereka."
A: "Poligami itu pilihan sebagaimana monogami juga adalah pilihan."
1?: "Kok bisa?" Sergahnya dengan penasaran.
A: "Dulu aku memilih monogami ketika ada yang menawarkan poligami tapi sekarang aku memilih poligami meskipun para perempuan yang menyukaiku, menginginkan monogami."
1?: "Tentu saja perempuan tidak mau dipoligami karena monogami saja belum tentu membuatnya bahagia apalagi poligami. Para perempuan yang terpaksa berpoligami pasti akan merasa tersakiti & tidak bisa bahagia. & poligami sendiri pada dasarnya hanya membahagiakan pihak prianya daripada pihak perempuannya."
A: "Semua argumentasimu yang memihak monogami itu benar & aku tidak menyanggahnya. Tapi di sini poligami adalah pilihan. Kita bebas memilih untuk menerima/menolaknya. Jika kamu tidak mau berpoligami maka silahkan kamu melakukan monogami. Tapi jika kamu bersedia dipoligami maka mari kita jalani pilihan itu dengan sukarela bersama para perempuan lainnya yang bersedia dipoligami. Di atas itu semua, monogami merupakan pilihan yang umum diambil kebanyakan orang, tetapi kita juga tidak boleh menutup mata dari kenyataan bahwa masih ada orang yang dengan sukarela berpoligami meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit."
1?: "Waduh! Kini aku tahu alasannya mengapa kisah cintamu begitu berliku & belum berakhir bahagia. Kalau orang lain menawarkan poligami padaku maka tanpa pikir panjang, saat itu juga aku akan menolaknya. Tapi kalau kamu yang menawarkannya, aku butuh waktu untuk memikirkannya. Ini adalah persoalan tentang pria & tentang cinta yang paling sulit yang pernah aku temui."
No comments:
Post a Comment