(Lika liku persoalan cinta)
1?: "Kamu ini ya, masih tetap saja memujiku. Kita ganti topik pembicaraan saja. Dari tadi aku telah banyak menceritakan diriku. Lalu bagaimana dengan dirimu? Kamu terlihat berpengalaman dengan banyak perempuan tapi anehnya kok cuma sekedar teman? Apa perempuan-perempuan itu tidak merasa kamu PHP? Mana bisa mereka akan tahan tanpa status yang jelas denganmu? Apa jangan-jangan banyak dari mereka yang minta putus/kabur darimu?"
A: "Setiap perempuan tentu akan meminta hubungannya dengan seorang pria dinyatakan dengan jelas, tegas & dibuktikan dengan ungkapan-ungkapan cinta, perhatian-perhatian khusus, perlakuan-perlakuan istimewa serta kejelasan akan mau dibawa kemana hubungannya ke depan, apakah untuk senang-senang/serius, karena mereka tidak mau main-main & dipermainkan. Sedangkan selama ini aku hanya bisa menjalin hubungan pertemanan saja & belum bisa memastikan hubunganku dengan mereka. Jadi tebakanmu tadi, sedikit banyak, ada benarnya."
1?: "Apa kamu tidak menyesal para perempuan yang sangat mencintaimu itu akhirnya berpindah ke lain hati karena kamu gantung status hubungannya denganmu? Perempuan itu pada dasarnya jika sudah nyaman menjalin hubungan dengan seorang pria, maka dia akan setia walaupun ada pria lain yang lebih tampan & kaya datang menggodanya. Kalau kamu abaikan mereka & hanya menjalin hubungan pertemanan saja, mana mungkin mereka akan nyaman denganmu? Malah mereka akan melirik kanan kiri mencari pria pengganti yang bisa menjadikannya sebagai kekasih & yang bisa memberi perhatian serta menyayangi mereka."
A: "Jauh sebelum semua ini terjadi seperti saat ini, memang awalnya ada rasa berat hati membiarkan mereka pergi bersama pria lain, tapi lama-lama aku berpikir bahwa inilah kenyataan yang mau tidak mau harus diterima. Selain itu, aku dengan mereka tidak ada ikatan pernikahan, sehingga aku tidak berhak melarang/mencampuri percintaan mereka dengan pria lain. Kalau mereka lebih nyaman dengan pria lain, itu terserah mereka & silahkan jika mereka sampai berlanjut ke pernikahan. Sedangkan aku, biarlah menjalani apa yang telah menjadi pilihanku. & aku tidak menyesal dengan apa yang telah terjadi karena berkat segala peristiwa yang aku alami selama ini & hingga saat ini akhirnya aku menemukan kata-kata "Inilah Aku"."
1?: "Pastilah begitu. Aku pun akan berbuat hal yang sama jika berada di posisi mereka. Memangnya apa masalahnya sehingga kamu tidak bisa memastikan hubunganmu itu?"
A: "Hubungan yang serius & yang berlanjut ke pernikahan tentu butuh persiapan & aku masih mempersiapkannya. Sedangkan mereka ingin cepat-cepat."
1?: "Kalau soal persiapan sih bisa dibicarakan belakangan & itu juga bisa diatur, asal bisa saling memahami situasi & kondisi masing-masing. Kalian bisa ngomong dari hati ke hati & berkompromi dengan keinginan masing-masing perihal hubungan kalian agar impian kalian untuk menikah bisa diwujudkan jadi kenyataan."
A: "Benar juga katamu. Tapi bukan itu masalah utamanya."
1?: "Lalu masalahnya apakah karena kamu tidak suka diatur & didikte? & Kamu ingin mereka mengerti kondisimu & mengikuti ritme langkahmu yang pelan seiring keadaanmu sekarang?"
A: "Kalau kata-katamu yang ini, tidak sepenuhnya aku setuju. Yang aku setuju dengan tebakanmu adalah yang mengatakan bahwa aku tidak suka diatur & didikte."
1?: "Jadi maksudmu mereka mengatur-atur & mendikte dengan mensyaratkan ini, itu & lain sebagainya untuk menikah dengan mereka? Atau mentarget waktu kapan menikah, & jika tidak bisa kamu penuhi, maka mereka tidak jadi menikah denganmu?"
A: "Ada tebakanmu yang aku setuju dengannya & ada yang tidak. Tapi masalahnya bukan itu."
1?: "Kok masih salah ya...mmm...Coba aku tebak. Apa karena orang tua tidak setuju? Apa karena status? Apa karena beda dunia? Apa karena beda keinginan? Apa karena usia? Apa karena beda pemikiran? Apa karena beda prinsip?..."katanya dengan kesal yang diucapkan secara berturut-turut tanpa jeda karena dari tadi tebakannya selalu salah, tetapi sebelum melanjutkan ucapannya, A memotong tebakannya dengan berkata: "Sudah..sudah..kalau ini sih namanya tebakan yang membabi buta, tapi pengalamanmu memang patut diacungi jempol karena punya banyak bahan untuk menebak permasalahanku."
1?: "Hei! Kamu masih saja memujiku. Jangan berlebihan begitu dong kalau memujiku. Lama-lama pertahanan diriku dari pujian bisa runtuh nih."
A: "Aku tidak berlebihan. Aku berkata apa adanya & aku tulus mengatakannya. Aku juga tidak ada niatan apa-apa dengan pujian yang aku ucapkan untukmu. Aku hanya merasa kagum padamu sehingga membuatku ingin memujimu."
1?: "Justru pujian tulus & apa adanya ini yang bisa membuatku tidak berdaya. Karena aku sudah mengenal banyak pria & baru kali ini aku menemukan orang setulus kamu. Kata-katamu yang sederhana & apa adanya yang keluar dari hatimu mampu menyentuh & merebut perhatianku. & sekarang pikiranku mulai terpengaruh olehmu."
A: "Hei! Kamu baru mengenalku, mengapa kamu sudah terpengaruh padaku? Apa kamu tidak takut aku seperti pacarmu yang menampakkan sisi-sisi baiknya untuk menyembunyikan sisi-sisi buruknya?"
1?: "Tidak! Aku bisa merasakannya & perasaanku tak pernah salah. Termasuk pada pacarku itu. Aku sudah merasakan ada hal yang janggal darinya, tapi aku mengabaikannya. Tetapi kali ini aku benar-benar merasakan hal yang berbeda. Aku yakin kamu-lah orang yang aku cari selama ini."
A: "Kamu belum tahu aku orangnya seperti apa & apa masalahku."
1?: "Tidak. Aku seperti telah mengenalmu. Aku seperti menemukan diriku padamu. Aku seperti berbicara pada diriku sendiri."
Saat mereka berdua sedang fokus memperhatikan pembicaraan masing-masing, tiba-tiba ada pedagang asongan lewat & menawarkan dagangannya dengan berkata: "Mbak, mas, minuman dingin, kue-kue, permen, kacang, beli-beli, murah meriah."
Karena merasa haus 1? berkata ke A: "Kamu haus tidak? Sini aku beli'in atau kalau kamu mau jajan, silahkan, pilih saja sesukamu." sambil ambil sebotol minuman dingin & memberikan uang seratus ribu ke pedagangnya.
A: "Tidak-tidak, terima kasih. Aku tadi habis jajan & minum dawet di warung sebelah sana. Jadi aku masih kenyang."
1?: "Oh, ya sudah kalau begitu."
"Maaf mbak, uangnya kegedean. Saya tidak punya kembaliannya." kata pedagang asongan ke 1?.
1?: "Oh! Kalau begitu ambil saja kembaliannya, pak."
"Wah! Bener-an mbak? Dengan uang itu, mbak bisa dapat 20 botol minuman dingin." Kata pedagang asongan dengan nada tidak percaya.
1?: "Iya tidak apa-apa pak. Saya ambil 1 botol saja sedangkan uang kembaliannya untuk bapak. Soalnya hati saya lagi berbunga-bunga & saya ingin berbagi kebahagian ini pada bapak." Katanya dengan nada senang & mimik wajah yang ceria.
"Ohya! Kalau begitu, terima kasih banyak ya mbak! Semoga hubungan mbak & kekasih mbak ini bisa langgeng & berakhir bahagia." Kata pedagang asongan dengan nada senang & tulus mendoakan mereka.
1?: "Iya pak! Terima kasih atas doanya!" Balasnya dengan senyum semakin lebar sambil melirik A.
A hanya diam tidak berkata-kata & tersenyum membalas 1? & pedagang asongan.
Setelah pedagang asongan pergi, mereka kemudian melanjutkan pembicaraan.
A: "Hei! Kok kamu yakin sekali jika aku adalah orang yang kamu cari? Malah membuat bapak itu salah sangka & menganggapku sebagai kekasihmu?" Kata A membuka pembicaraan.
1?: "Kalau iya, kenapa? Memangnya kamu tidak suka aku? Aku tahu kok kamu juga suka padaku. Jadi apa salahnya jika kita mencoba untuk jadi sepasang kekasih?" Jawabnya dengan nada yakin.
A: "Ok-ok! Memang tebakanmu tidak meleset. Aku akui deh kamu memang sudah teruji perihal cinta & pria."
1?: "Lalu? Bagaimana? Apa bisa kita mulai hubungan percintaan kita?" Katanya dengan ekspresi suka cita & sangat berharap.
A: "Mmm...kamu ini begitu agresif sekali & dengan kecantikan serta kebaikan yang kamu miliki, aku tidak heran jika banyak pria yang mudah jatuh cinta padamu."
1?: "Iya...lalu apa jawabanmu? Jangan mengalihkan pembicaraan gitu dong. Jawab dulu pertanyaanku, baru kita bicara yang lainnya." Gerutunya yang tidak sabar mendengar jawaban A.
A: "Sebentar, kita perlu saling kenal dulu & jangan terburu-buru."
1?: "Kalau aku, jika ada pria yang mengena di hatiku, aku langsung saja arahkan pembicaraanya ke hal-hal tentang kejelasan perasaannya padaku & bagaimana jalinan hubunganku dengannya ke depan. & selama ini belum ada yang benar-benar mengena di hatiku, paling-paling cuma sedikit menyentuh hatiku. Tapi kali ini aku benar-benar dibuat tidak berdaya olehmu, karena kamulah orang yang dapat sepenuhnya menyentuh & masuk ke dalam hatiku. Jadi aku tidak akan melewatkan setiap momen bersamamu & tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa memastikan kedekatanku denganmu."
A: "Kenapa kamu tetap seyakin itu? Apa kamu tidak mendapat pelajaran dari hubunganmu dengan para pria sebelumnya?"
1?: "Apa karena ini ya kamu selalu gagal dalam berhubungan dengan para perempuan? Kamu terlalu meragukan orang yang benar-benar mencintaimu. Tidak kah kamu sadar bahwa saat ini, gadis yang berada tepat di hadapanmu telah takluk & tak berdaya dengan pesona cinta yang kamu pancarkan? Atau mungkin kamu butuh sesuatu untuk meyakinkanmu, kamu lihat rumah besar di seberang jalan itu, itu adalah rumahku. Rumah mewah di dekat ujung jalan itu, itu juga rumahku. Di belakang kita di balik rumah besar itu, ada gedung serbaguna untuk pesta-pesta, itu juga milikku. Asal kamu tahu, para pria sebelum kamu tidak ada yang pernah aku beritahukan hal ini kecuali kamu seorang." Katanya sambil menunjuk-nunjuk tempat yang dimaksud ketika dia menceritakan tempat tersebut pada A.
A: "Berarti, ceritanya, kamu ini mau pamer padaku?"
1?: "Tidak! Karena aku merasa kamu bukan orang yang mudah tertarik pada harta kekayaan & aku juga hanya mau menunjukkan bahwa aku pun tidak terlalu bangga dengan harta kekayaan yang aku punyai. Yang aku lihat padamu adalah bahwa kamu melihat sosok yang ada dalam diriku & tidak melihat pada harta kekayaan & kecantikan yang aku miliki. Kamu lebih melihat kebaikan yang melekat pada kepribadianku. Ayolah, jangan mematahkan harapanku. Aku tahu kamu tidak ada alasan untuk menolakku, jadi apa lagi yang membuatmu untuk berpikir & mempertimbangkan lagi menjalin hubungan denganku?"
No comments:
Post a Comment