Thursday, October 1, 2015

Intermezo - edisi rayuan gombal di mall ( 1 )

!1? & !11? jalan-jalan & cuci mata di mall. Saat itu mereka sedang berada di depan pintu masuk mall.

!11?: "Sekarang kita pergi ke mana?"

!1?: "Kita ke lantai tiga, karena di sana ada tempat yang pas buat nongkrong." sambil terus melanjutkan langkahnya mendekati tangga eskalator.

Saat !1? berbicara, !11? terus melirik kiri kanan untuk melihat-lihat perempuan-perempuan yang sedang lalu lalang & saat itu dia melihat seorang gadis cantik & seksi yang baru datang kemudian berlalu & menghilang di depannya.

!11?: "Hei..barusan ada perempuan cantik banget sedang lewat di depan kita. Tadi dia berjalan dengan berlenggak-lenggok ke dalam mall. Benar-benar sangat menarik perhatian, sampai-sampai para pria di sekitarnya berhenti sebentar untuk melihat kecantikan gadis itu." katanya sambil matanya masih melirik ke kiri & ke kanan serta tangannya menjawil !1?.

!1?: "Kamu ini apa sih! Asal perempuan itu cantik & seksi langsung saja kamu tertarik. Memangnya kalau perempuan itu judes & berperilaku jelek kamu masih mau dengannya?" katanya sambil menyenggol badan !11? agar kehilangan fokusnya saat matanya melihat-lihat para perempuan yang berlalu lalang di sekitarnya.

!11?: "Kalau aku, tidak mau munafik, selama dia masih bisa diajak bersenang-senang, tidak ada masalah bagiku. Asalkan dia cantik & seksi, soal lainnya apalagi uang, adalah nomor sekian. Toh nanti kalau sudah bosan bisa cari lagi perempuan cantik lainnya. Bukankah perempuan seperti mereka mudah takluk dengan uang, tampang keren, & rayuan semanis madu. Kalau soal itu, aku punya semuanya." katanya bangga sambil masih terus melanjutkan pencariannya menemukan perempuan yang bisa didekatinya.

!1?: "Aku akui deh, kamu memang mempunyai senjata yang lengkap dalam menaklukkan perempuan, mulai dari fisik, otak, & uang. Tapi tidak semua tipe perempuan cocok dengan karakter sepertimu." katanya sambil melangkahkan kakinya ke atas tangga eskalator.

!11?: "Aku tidak mau ambil pusing dengan perempuan-perempuan yang munafik seperti mereka yang menolak aku dekati dengan uang, rayuan gombal, & ketampanan wajahku. Lebih baik aku mencari perempuan lain yang lebih mudah aku dekati." katanya sambil ikut melangkahkan kakinya ke atas eskalator & mengarahkan pandangannya ke sekitar eskalator untuk melihat gadis-gadis cantik yang lewat.

!1?: "Ok deh. Kita memang sangat berseberangan perihal pendapat mengenai perempuan, tapi kamu juga jangan menganggap semua perempuan yang tidak bisa kamu rayu adalah orang munafik, karena tidak semua perempuan bisa dirayu dengan harta & rupa." sambil melihat barisan tangga eskalator di depannya yang terdapat dua perempuan cantik yang terlihat seperti perempuan baik-baik.

!11?: "Aku tahu seleramu. Sepertinya tatapan matamu mengarah ke dua gadis cantik di depanmu. Kalau kamu suka dia, pergi sana & dekati dia. Soal rencana nongkrong kita, kita tunda saja. Aku juga barusan menemukan perempuan yang jadi target untuk aku dekati." katanya ke !1? sambil mendorongnya maju ke depan agar dia tergerak untuk mendekati para perempuan itu.

!1?: "Ide bagus! Nanti kamu akan aku hubungi kapan kita nongkrong, sekarang yang penting adalah menjalankan misiku untuk mendekatinya dulu." katanya sambil melangkah maju lebih dekat ke dua gadis tersebut."

Setelah ke dua gadis itu tiba di lantai dua & berjalan menuju stand pakaian yang terletak agak jauh di depan mereka, terlihat di belakang mereka !1? sedang menyusul ke dua gadis tersebut. Sedangkan !11? pergi menuju ke suatu tempat di mana perempuan yang dia incar berada.

+1?: "Hari ini ada diskon besar di stand pakaian lantai dua loh!" katanya kepada saudaranya +11?.

+11?: "Benarkah?! Ayo kita lihat! Aku paling suka model-model pakaian di sini, soalnya banyak model keluaran terbaru, apalagi sekarang lagi ada diskon. Wah! Aku bakal bingung memilih mana yang mau aku beli kalau begini!" katanya dengan wajah senang & tidak sabar untuk segera melihat-lihat stand pakaian tersebut.

Di belakang mereka, !1? berjalan semakin cepat untuk segera menyusul ke dua gadis tersebut.

!1?: "Permisi mbak!" katanya setelah berhasil menyusul ke dua gadis tersebut.

+1?: "Iya mas! Ada apa?"

!1?: "Sekarang jam berapa mbak?"

+11?: "Sekarang sudah jam 16:00."

!1?: "Waduh!"

+1?: "Ada apa mas, kok mengeluh seperti itu?"

!1?: "Rencananya, jam 16:00 saya mau nongkrong dengan teman saya. Tapi ternyata saya tersesat di sini."

+1?: "Kalau tersesat & mau cari pintu keluar atau mencari teman mas, tinggal hubungi saja bagian informasi. Nanti mas akan dibantu oleh petugasnya."

!1?: "Saya tidak perlu pergi ke sana mbak, soalnya saya lagi tersesat di hati mbak."

+1?: "Waduh! Jangan sampai tersesat di hati saya, mas."

!1?: "Mau bagaimana lagi, mbaknya sih cantik banget hingga membuat mata saya tidak bisa lepas dari memandang kecantikan mbak."

+1?: "Jangan memuji saya seperti itu mas, saya kan jadi bingung kalau mau membantu mas agar tidak sampai tersesat di hati saya."

!1?: "Caranya cukup mudah kok mbak. Mbak tinggal membuka hati mbak pada saya agar saya tidak tersesat karena kesulitan mencari pintu masuk ke hati mbak."

+1?: "Tapi mengapa saya mas?! Bukankah di sekitar sini banyak perempuan cantik lalu lalang."

!1?: "Tidak semua gadis cantik memiliki kecantikan alami seperti mbak. Dengan dandanan & pakaian sederhana tapi mbak masih tetap memancarkan kecantikan alami yang menarik perhatian saya. Mbak terlihat anggun & mempesona yang membuat saya tersesat dalam lamunan bersama mbak di sebuah taman bunga cinta."

+11?: "Ceritanya ini sedang merayu saudara saya ya mas?!" katanya sambil tersenyum kepada mereka berdua (!1? & +1?) & kemudian menyenggol tangan +1?.

!1?: "Yang saya katakan hanyalah ungkapan hati seorang pria yang sedang terpana kepada gadis cantik seperti dia."

+11? : "Kalau tahun lalu mas bertemu dia, mungkin dia akan langsung jatuh cinta pada mas."

+1?: "Iya mas. Jadi maaf ya mas."

!1?: "Maksudnya bagaimana mbak?"

+1?: "Saya sudah punya pacar sejak setahun yang lalu & saya setia pada pacar saya. Jadi walaupun mas mencoba menggoda & menarik perhatian saya, maaf saya tidak bisa menyambutnya."

+11?: "Sebenarnya mas tipe pria, saya & saudara saya. Tapi karena saya sudah menikah & saudara saya masih berpacaran dengan temannya, maka sekali lagi maaf kalau maksud hati mas untuk mendekati kita tidak bisa berjalan sukses."

!1?: "Oh! Begitu ya.. Tapi jika janur kuning belum melengkung, boleh tidak, saya bersaing dengan pacar mbak, untuk memperebutkan siapa yang paling pantas mendapatkan mbak?!"

+1?: "Waduh, maaf, tidak boleh mas. Saya bukan orang yang mudah berpaling kepada pria lain walaupun pria tersebut lebih baik daripada pacar saya, karena saya bukan orang yang suka bermain-main dengan perasaan saya."

!1?: "Kalau begitu, saya minta maaf jika salah merayu orang. Jika memang tidak bisa menjalin hubungan yang spesial dengan mbak, bolehkah saya menjalin hubungan pertemanan dengan kalian berdua?"

+11?: "Asal tidak ada udang di balik batu, boleh-boleh saja, kita berteman."

+1?: "Iya mas. Tanpa rayu-rayuan & tanpa modus-modus-an serta jangan berpikir untuk merebut saya dari pacar saya."

!1?: "Iya..iya mbak. Saya tidak akan melakukan itu. Boleh saya minta no hp kalian?"

+1?: "Mmm..bagaimana ya?!"

!1?: "Tidak perlu kuatir, saya tidak akan menyalahgunakannya. Kalaupun itu terjadi, bukankah hp sekarang sudah dilengkapi fitur blokir nomor hp sehingga nomor tersebut tidak bisa menelepon & mengirim sms kepada kita. Kalau masih ragu & tidak bersedia memberikannya, tidak apa-apa, saya tidak akan memaksa."

+1?: "Ok-lah. Saya yakin kamu tidak akan menyalahgunakannya. Sini hp kamu, saya akan ketikkan nomor saya & saudara saya di hp kamu."

!1?: "Terima kasih mbak & salam kenal & sampai jumpa lagi." kata !1? setelah +1? selesai mengetikkan & menyimpan nomor hp-nya & hp saudaranya di hp !1?.

Ke dua gadis itu pun membalasnya dengan kata yang sama kemudian mereka berbalik menuju stand pakaian untuk belanja.

+11?: "Hei! Rayuan pria tadi mengena banget di hatiku, coba kalau aku belum menikah, aku bakal langsung jatuh cinta padanya."

+1?: "Iya..iya..Aku juga merasa rayuannya itu manis banget. Coba pacarku pintar merayu seperti dia, aku pasti akan bahagia sekali. Kadang aku ingin sekali dirayu-rayu & digombalin dengan kata-kata manis oleh pacarku."

+11?: "Sudah..sudah..ngapain sih kita bicara'in pria lain. Nanti kita malah lupa & tidak jadi belanja baju karena keasyikan ngobrol-ngobrol soal itu."

+1?: "Iya. Btw, kamu mau beli baju seperti apa?"

+11?: "Baju kesukaanku adalah yang berwarna mencolok & yang dilengkapi beberapa asesoris sebagai pemanisnya."

+1?: "Kalau aku, suka yang berwarna cerah & kalem...dst..." kata mereka berdua yang masih berjalan beberapa langkah di depan pintu stand pakaian yang kemudian sayup-sayup menghilang ditelan keramaian.

Ke dua gadis itu sibuk memilah & memilih baju untuk dibeli, sedangkan !1? pulang dengan kegagalan. Di tempat lain, !11? masih sibuk dengan seorang gadis cantik yang bermanja-manja & memanfaatkan uangnya.

Intermezo - edisi rayuan gombal di apotik ( 2 )

!1?: "Permisi!"

+2?: "Iya mas. Ada yang bisa saya bantu?" Katanya dengan lembut & siap melayani sepenuh hati.

!1?: "Saya mau beli obat mbak."

+2?: "Ya iyalah mas. Di sini memang tempat membeli obat, kalau membeli selain obat, tidak di sini tempatnya. Maksud saya, mas mau beli obat apa?" Katanya sedikit heran & merasa aneh.

!1?: "Jual obat macam apa saja di sini?"

+2?: "Banyak lah mas. Ada bermacam obat di sini. Mas mau cari obat apa?" tanyanya dengan sopan & kembali berusaha untuk melayani dengan baik.

!1?: "Obat cinta ada tidak?!"

+2?: "Ah! Mas ini ngajak bercanda saya ya?! Obat macam itu tidak ada di sini mas. Tapi sebenarnya mas sakit apa sih? Kok mas tidak terlihat sedang sakit?!" Tanyanya dengan ragu & sedikit tersentuh dengan kata-kata cinta darinya.

!1?: "Saya memang sedang sakit mbak, sakit demam & meriang. Makanya saya datang ke sini."

+2?: "Sakit demam & meriang itu banyak penyebabnya. Kalau menyebut penyakitnya secara umum seperti itu, saya jadi bingung menentukan obatnya. Sudah periksa ke dokter apa belum? Kalau sudah, sini saya lihat resepnya?" tanyanya untuk mencari tahu penyebab sakitnya sambil bertanya-tanya di benaknya mengenai kata-kata cinta yang tadi diucapkan itu apakah hanya main-main, apa tidak.

!1?: "Sudah mbak. Ini resepnya." Sambil menyodorkan secarik kertas bertuliskan "I Love You!".

+2?: "Mas ini apa?!" Sedikit kaget & hatinya langsung tersentuh lebih dalam.

!1?: "Itu resepnya mbak. Saya sudah periksa ke dokter cinta & katanya itu adalah resep untuk meredakan sakit demam & meriang saya karena cinta."

+2?: "Mas ini mau bercanda apa bagaimana? Kok menyodorkan tulisan ini ke saya? Ini bukan resep & tidak ada obat seperti yang mas maksudkan di sini." Katanya sedikit tidak percaya dengan tulisan ungkapan cinta tersebut.

!1?: "Saya serius kok mbak! Memang itu resepnya & obatnya memang ada di sini."

+2?: "Ah mas ini, kalau masih saja bercanda dengan saya, saya tidak mau melayani mas." Mencoba meyakinkan diri bahwa !1? hanya bercanda saja pada dirinya.

!1?: "Beneran mbak, saya serius! Saya sedang jatuh cinta pada mbak, jadi saya demam & meriang karena rindu pada mbak. Mbak-lah obat cinta saya."

+2?: "Ah! Gombal! Apa buktinya kalau mas cinta padaku?" Pintanya untuk mendapatkan keyakinan bahwa dirinya tidak sedang digombalin.

!1?: "Buktinya adalah kecantikanmu. Tiadalah seorang pria yang dapat menolak gadis secantik dirimu."

+2?: "Manis banget rayuanmu. Tapi itu belum cukup untuk merayuku agar aku jatuh cinta padamu." Pujinya yang mulai terpengaruh oleh rayuan !1? tapi tetap berusaha jual mahal dari rayuan manis !1?.

!1?: "Ketika aku merasakan demam & meriang karena memikirkanmu, segala jenis obat tidak mampu meredakannya. Hanya dirimulah yang bisa mengobati & meredakan sakitku itu, karena cintaku & kerinduanku adalah dirimu."

+2?: "Oh..oh..so sweet banget! Kamu memang pintar merayu ya?!..terus..terus..apa lagi rayuanmu!" Katanya yang mulai kagum & penasaran dengan rayuan-rayuan manis lainnya.

!1?: "Kalau sakit adalah sebuah kemalangan maka sakit demam & meriangku adalah sebuah keberuntungan karena itu adalah pertanda bahwa aku telah menemukan seseorang yang aku cintai."

+2?: "Klepek-klepek deh aku mendengarnya, soalnya terdengar manis banget di telingaku." Katanya yang salut & tidak berdaya dengan rayuannya.

!1?: "Maukah kamu menjadi kekasihku? Agar derita hatiku karena mencintaimu bisa terobati. Karena sungguh derita hatiku ini tidak ada obatnya kecuali dirimu."

+2?: "Oh..romantis banget! Aku mau kok jadi kekasihmu." Jawabnya dengan antusias & merasa kembang cinta di hatinya merekah indah karena menjadi kekasih !1?.

!1?: "Betapa beruntungnya diriku bisa menjadi kekasihmu! Mulai sekarang, engkau menjadi kekasihku & akan kutempatkan engkau pada tempat yang istimewa di hatiku."

Kemudian mereka berlanjut ngobrol ke sana- ke mari untuk lebih saling mengenal & saling dekat satu sama lain.