Monday, November 2, 2015

Pendewasaan diri dengan berbagai persoalan cinta

Kita sudah sampai di ujung cerita, sehingga kita pun sudah mengalami berbagai perasaan karena masalah cinta seperti: gelisah, galau, gundah, gulana, kecewa, terluka, sakit hati, menderita, merana, tersiksa, bahkan yang tidak kuat menghadapi hal itu semua, kita bisa merasa hancur lebur, merasa sampai pada akhir dari segalanya & kehilangan jati diri karena merasa putus asa. Bagi yang merasa sedang diuji oleh masalah cinta, maka hal itu semua bagaikan proses menggodok mental kita agar menjadi semakin matang dalam bersikap & menghadapi masalah hidup. Memang sulit untuk bisa lepas dari permasalah yang sangat berat, tetapi ketika kita bisa bangkit & mengatasi masalah tersebut maka kita akan lebih tahan & kuat menghadapi berbagai persoalan tersebut. Untuk bisa bangkit secara mental, kita harus kerja keras & berjuang keras secara mental, tidak berdiam diri ketika dikalahkan & dijatuhkan secara mental karena hal tersebut akan membuat kita semakin terpuruk & kehilangan jati diri. & hal itu semua membutuhkan proses, entah itu dalam waktu yang lama atau dalam waktu yang singkat. Selama kita terus mengikuti proses tersebut & tidak mudah menyerah, lama-lama kita akan semakin mengenali diri kita & mengenali jalan yang ingin kita tempuh.

Berikut ini beberapa macam permasalahan cinta:
1)ingkar janji, selingkuh, berkhianat,
2)cinta sesaat, cinta monyet
3)cinta sepihak, cinta tidak direstui
4)diduakan cinta, cinta segi tiga, cinta segi banyak
5)cinta terlarang, cinta buta, cinta jadi benci
6)cinta sandiwara, cinta rekayasa, cinta palsu, PHP cinta, permainan cinta & masih banyak yang lainnya.

Permasalahan cinta yang paling fatal akibatnya biasanya dikarenakan oleh kebohongan, kepura-puraan, kepalsuan, pengkhianatan, kemunafikan & berbagai sifat jelek lainnya.

Berikut ini cara menyikapi bermacam persoalan cinta tersebut:
1)membuka lembaran baru & berbahagia dengan mengubur masa lalu,
2)membuka lembaran baru tapi tidak tenang karena mengungkit-ungkit masa lalu,
3)tetap bertahan & menderita karena tidak menerima kenyataan secara sukarela,
4)tetap bertahan & bahagia dengan menerima kenyataan secara sukarela.

Sekarang kita masuk pada contoh yang lebih konkret yakni persoalanku dengan para pecintaku. Saat ini sudah ketahuan seperti apa diriku, mulai dari kesalahanku, kekuranganku, kelemahanku, hingga kejelekanku. Jadi jika diringkas, kenyataannya adalah "Inilah Aku". Bagi yang ingin tetap bertahan denganku & ingin bahagia denganku maka terimalah kenyataan bahwa "Inilah Aku" dengan berbagai kesalahan, kekurangan, kelemahan, & kejelekanku. Jika ingin tetap bertahan denganku tapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa "Inilah Aku" yang memiliki kesalahan, kekurangan, kelemahan, & kejelekanku, maka bersiaplah untuk menderita. Bagi yang membuka lembaran baru & ingin hidup bahagia, maka tidak perlu ungkit-ungkit masa lalu kita agar kalian bisa hidup tenang dengan lembaran baru kalian. Tapi bagi kalian yang membuka lembaran baru tetapi masih tetap ungkit-ungkit masa lalu kita, maka bersiaplah untuk membuat hidup kalian menjadi tidak tenang.

Jika ada yang mempermasalahkan bahwa aku menyuarakan pernikahan poligami karena tidak ingin dipoligami, maka permasalahan ini sudah pernah aku bahas & rasanya tidak perlu lagi memperdebatkannya lebih panjang lagi. Intinya adalah kalau rela dipoligami, maka ikutlah aku. Tapi jika tidak ingin dipoligami, maka ikutilah kata hatimu & lakukan monogami dengan seseorang yang kamu cintai. Poligami adalah pilihan, sehingga kita bebas memilih untuk menerima/menolak tawaran poligami. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menerima tawaran poligami begitu pula kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menolak/tidak melakukan poligami jika hal itu adalah pilihan hidup orang tersebut. Berbagai persoalan yang telah kita alami bersama selama ini, seharusnya telah membuat kita menjadi semakin dewasa, sehingga rasanya tidak perlu juga kita berputar-putar & terus memperdebatkan perihal pilihan hidup yang merupakan persoalan pribadi masing-masing orang. Bukankah semua orang tidak ingin dipaksa/dicampuri urusan pribadinya dalam hal pilihan hidupnya/jalan hidup yang diambilnya? 

Inilah saatnya kita belajar untuk lebih dewasa dalam bersikap. Persoalan masa lalu walaupun sangat sulit & menyakitkan, tidak harus membuat hidup kita pada saat ini semakin terpuruk karena putus asa. Jika kita membuka mata, maka manusia di dunia ini tidak hanya aku, kalian, atau mereka. Ada begitu banyak orang & ada bermacam orang di dunia ini. Jika diruntut dari awal sampai sekarang, akhirnya ketahuan "Inilah Aku" dengan berbagai hal yang ada padaku, sehingga kalian tidak suka/benci padaku, maka untuk apa juga terus bertahan & tercebur dalam permasalahan lama yang hanya membuang-buang waktu, perasaan, pikiran, tenaga dsb? Bukankah lebih baik buka saja lembar baru tanpa perlu ungkit-ungkit masa lalu yang menyakiti hati kalian? Bukannya aku tidak mau mengungkit-ungkit masa lalu, tetapi aku hanya kasihan pada kalian yang belum siap menerima kenyataan, sehingga mengingat masa lalu hanya akan membuat hati kalian sakit & terpuruk. Jika seperti itu, maka sebaiknya kita tatap masa depan & membangun mimpi-mimpi indah kita sendiri bersama seseorang yang kalian cintai & bukan malah hanya meratapi masa lalu yang menyedihkan.

Untuk kalian yang sudah membuka lembaran baru, maka aku pun juga sudah membuat lembaran baru yang memuat & bisa diikuti oleh siapapun yang mengaku orang Indonesia. Jadi untuk semuanya, cerita-cerita sedih kita di masa lalu, kita anggap sebagai kenangan lama & pelajaran untuk membuat kita menjadi semakin dewasa seperti sekarang. Sekarang kita jalani cerita baru yang memuat kebanggaan & perjuangan kita sebagai orang Indonesia dalam gerakan memajukan Indonesia, yang bisa kalian lihat di blog: http://majulah-indonesiaku12.blogspot.com. Dalam gerakan memajukan Indonesia tersebut kita disatukan oleh semangat kebangsaan yakni semangat persatuan & kesatuan Indonesia. Kita semua adalah bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kita semua berbahasa yang satu, bahasa Indonesia. & kita semua bertanah air yang satu, tanah air Indonesia. Kita tidak perlu lagi terpecah belah & ribut hanya karena masalah sepele, karena kita saat ini disatukan oleh tujuan besar yakni membangun & memajukan indonesia. Masalah-masalah cinta kita sebelumnya adalah masalah yang kecil jika dibandingkan dengan masalah negara tentang bagaimana membangun & memajukan Indonesia. Sekarang saatnya kita berpikir besar & menganggap masalah-masalah cinta kita dahulu sebagai pembelajaran pada hal yang lebih besar yakni bagaimana kita mencintai negara Indonesia. Perwujudan cinta kalian padaku sudah berwujud & membuat Indonesia menjadi seperti saat ini & aku sangat berterima kasih atas segala pengorbanan yang telah kalian lakukan. Tidak ada hal yang sia-sia jadi ayo kita lanjutkan perjuangan kita untuk Indonesia tercinta karena perjalanan kita masih panjang.

No comments:

Post a Comment