Friday, September 25, 2015

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 1)

(Awal perkenalan)

Di sebuah taman kota ada seorang gadis sedang duduk sendiri di salah satu bangku dekat air mancur di tengah taman. Saat itu A tengah berjalan keliling taman menikmati suasana ramai. Ketika A sudah lelah berjalan, dia kemudian menuju sebuah bangku di mana seorang gadis sedang duduk. Saat itu terjadilah percakapan berikut.

A: "Permisi mbak. Boleh saya duduk di bangku ini?"

1?: "Oh! Silahkan. Di sebelah saya kosong kok, tidak ada orangnya." Sambil menunjuk posisi di bangku tempat dia duduk, yang masih kosong.

A: "Baik! Sedang sendirian mbak?" Sambil duduk di sebelah gadis tersebut.

1?: "Memangnya tidak lihat apa kalau saya sedang duduk sendiri!" Jawabnya dengan ketus.

A: "Maaf, kalau pertanyaan saya tidak berkenan di hati mbak."

1?: "Ya..iya-lah! Ngapain anda sok kenal sok dekat & sok perhatian segala pada saya. Kita kan tidak saling kenal. Kalau mau duduk, duduk saja & anda tidak perlu ngurusi saya. Sibukkan saja diri anda dengan urusan anda sendiri & jangan ganggu saya."

A: "Sekali lagi maaf mbak, kalau ternyata saya mengganggu mbak. Hanya saja sewaktu mau duduk, saya melihat anda terlihat begitu sedih, padahal cuaca hari ini begitu cerah & pemandangan di taman begitu indah, sehingga membuat pemandangan suasana taman yang ramai dengan sorak sorai sedikit ganjil."

1?: "Saya mau ngapain itu terserah saya. Saya mau nangis atau saya mau tertawa di sini, itu bukan urusan anda."

A: "Jadi mbak orangnya cuek ya?! Tidak terlalu peduli pada pandangan orang lain di sekeliling anda ketika anda terlihat aneh?!"

1?: "Kok bisa anda mengatakan saya aneh?!"

A: "Bukankah aneh jika dari tadi anda termenung & bersedih sendiri padahal tujuan banyak orang yang datang ke sini adalah untuk bersenang-senang & menikmati suasana di taman, sedangkan anda malah bersedih & meratapi diri sendiri."

1?: "Sebenarnya tidak begitu kejadiannya. Aku tadi datang ke sini memang berniat melepas penat & menikmati suasana di taman. Tapi tanpa sadar ketika aku teringat mantanku, aku begitu terhanyut & bersedih hati sampai kamu datang membuyarkan lamunanku."

A: "Oh! Begitu ceritanya. Kalau dilihat sepintas, kamu sebenarnya orangnya ceria & punya semangat yang tinggi. Kalau kamu sampai bersedih hati seperti itu berarti kamu sangat menyayangi mantan kamu?"

1?: "Iya! Tapi itu dulu, kalau sekarang aku sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi padanya. Aku tadi bersedih karena teringat bagaimana dia bisa setega itu padaku padahal dia sangat mengenalku & aku juga sangat mengenalnya."

A: "Aku prihatin atas masalah yang kamu alami."

1?: "Iya terima kasih. Aku sudah menjalin hubungan sangat lama dengannya dibanding dengan mantan-mantanku yang lain."

A: "Wow! Ternyata kamu adalah primadona para pria sehingga kamu memiliki banyak mantan. Aku juga tidak heran jika kamu seperti itu. Kamu memang gadis yang cantik, menarik & menyenangkan."

1?: "Alah gombal! Emang dasar para pria suka begitu jika melihat gadis cantik. Tapi itu tidak mempan bagiku, jadi jangan coba-coba lagi ya!" Timpalnya sambil tersenyum pada A.

A: "Jadi kamu sudah pengalaman menghadapi banyak pria ya?! Kalau begitu kamu bisa nebak udang di balik batu dong?!" Tebaknya sambil terkekeh.

1?: "Ya iya lah..Dari pengalaman kegagalanku dengan para mantanku, aku bisa mendapat pelajaran yang berharga tentang pria."

A: "Ohya?! Tapi omong-omong, sekarang wajahmu terlihat cerah & tidak terlihat ada kesedihan lagi serta terlihat lebih cantik & memancarkan aura yang mempesona."

1?: "Sudah aku bilang, tidak mempan kamu gombalin aku seperti itu. Kamu kok tetap ngeyel sih!" Sambil mencoba nyubit A, tetapi A menghindari cubitannya.

A: "Ok! Ok! Aku mengalah deh! Memang kamu top banget! Sudah cantik, ditambah lagi, sudah berpengalaman menghadapi pria. Aku salut deh dengan kamu."

1?: "Hei! Kamu kok masih tetap ngeyel sih! Gombal kamu itu sudah basi tahu! Aku sudah sering dengar bermacam pujian & kata-kata manis dari para pria, jadi tidak ada gunanya kamu mengatakan hal itu padaku." sanggahnya sambil tetap mencoba mencubit A lalu setelah itu dia berlagak memalingkan muka & menyedekapkan tangannya.

A: "Baiklah, jika seperti itu."

Beberapa saat terjadi kesunyian di antara mereka kemudian dipecahkan oleh suara A: "Sepertinya perasaanmu saat ini lebih lega & siap melangkah maju menyambut masa depan."

1?: "Yup. Tentulah! Untuk apa juga meratapi masa lalu yang sudah pergi. Sekarang yang terbaik adalah menikmati saat ini & bersiap menyambut masa depan."

A: "Btw, dari tadi kita ngobrol, tapi kita belum berkenalan satu sama lain. Kenalkan namaku A."

1?: "Mmm...panggil saja aku 1?"

A: "Nama apa itu? Bisakah kamu menggunakan nama aslimu?"

1?: "Jangan! Pakai nama samaran itu saja. Toh kita juga baru kenal, jadi apa perlunya aku sebutin nama asliku. Nanti kalau kita sudah makin mengenal & dekat satu sama lain aku akan beritahu nama asliku."

A: "Terserah kamu saja."

No comments:

Post a Comment