(Awal perkenalan)
Di sebuah taman kota ada seorang gadis sedang duduk sendiri di salah satu bangku dekat air mancur di tengah taman. Saat itu A tengah berjalan keliling taman menikmati suasana ramai. Ketika A sudah lelah berjalan, dia kemudian menuju sebuah bangku di mana seorang gadis sedang duduk. Saat itu terjadilah percakapan berikut.
A: "Permisi mbak. Boleh saya duduk di bangku ini?"
1?: "Oh! Silahkan. Di sebelah saya kosong kok, tidak ada orangnya." Sambil menunjuk posisi di bangku tempat dia duduk, yang masih kosong.
A: "Baik! Sedang sendirian mbak?" Sambil duduk di sebelah gadis tersebut.
1?: "Memangnya tidak lihat apa kalau saya sedang duduk sendiri!" Jawabnya dengan ketus.
A: "Maaf, kalau pertanyaan saya tidak berkenan di hati mbak."
1?: "Ya..iya-lah! Ngapain anda sok kenal sok dekat & sok perhatian segala pada saya. Kita kan tidak saling kenal. Kalau mau duduk, duduk saja & anda tidak perlu ngurusi saya. Sibukkan saja diri anda dengan urusan anda sendiri & jangan ganggu saya."
A: "Sekali lagi maaf mbak, kalau ternyata saya mengganggu mbak. Hanya saja sewaktu mau duduk, saya melihat anda terlihat begitu sedih, padahal cuaca hari ini begitu cerah & pemandangan di taman begitu indah, sehingga membuat pemandangan suasana taman yang ramai dengan sorak sorai sedikit ganjil."
1?: "Saya mau ngapain itu terserah saya. Saya mau nangis atau saya mau tertawa di sini, itu bukan urusan anda."
A: "Jadi mbak orangnya cuek ya?! Tidak terlalu peduli pada pandangan orang lain di sekeliling anda ketika anda terlihat aneh?!"
1?: "Kok bisa anda mengatakan saya aneh?!"
A: "Bukankah aneh jika dari tadi anda termenung & bersedih sendiri padahal tujuan banyak orang yang datang ke sini adalah untuk bersenang-senang & menikmati suasana di taman, sedangkan anda malah bersedih & meratapi diri sendiri."
1?: "Sebenarnya tidak begitu kejadiannya. Aku tadi datang ke sini memang berniat melepas penat & menikmati suasana di taman. Tapi tanpa sadar ketika aku teringat mantanku, aku begitu terhanyut & bersedih hati sampai kamu datang membuyarkan lamunanku."
A: "Oh! Begitu ceritanya. Kalau dilihat sepintas, kamu sebenarnya orangnya ceria & punya semangat yang tinggi. Kalau kamu sampai bersedih hati seperti itu berarti kamu sangat menyayangi mantan kamu?"
1?: "Iya! Tapi itu dulu, kalau sekarang aku sudah tidak punya perasaan apa-apa lagi padanya. Aku tadi bersedih karena teringat bagaimana dia bisa setega itu padaku padahal dia sangat mengenalku & aku juga sangat mengenalnya."
A: "Aku prihatin atas masalah yang kamu alami."
1?: "Iya terima kasih. Aku sudah menjalin hubungan sangat lama dengannya dibanding dengan mantan-mantanku yang lain."
A: "Wow! Ternyata kamu adalah primadona para pria sehingga kamu memiliki banyak mantan. Aku juga tidak heran jika kamu seperti itu. Kamu memang gadis yang cantik, menarik & menyenangkan."
1?: "Alah gombal! Emang dasar para pria suka begitu jika melihat gadis cantik. Tapi itu tidak mempan bagiku, jadi jangan coba-coba lagi ya!" Timpalnya sambil tersenyum pada A.
A: "Jadi kamu sudah pengalaman menghadapi banyak pria ya?! Kalau begitu kamu bisa nebak udang di balik batu dong?!" Tebaknya sambil terkekeh.
1?: "Ya iya lah..Dari pengalaman kegagalanku dengan para mantanku, aku bisa mendapat pelajaran yang berharga tentang pria."
A: "Ohya?! Tapi omong-omong, sekarang wajahmu terlihat cerah & tidak terlihat ada kesedihan lagi serta terlihat lebih cantik & memancarkan aura yang mempesona."
1?: "Sudah aku bilang, tidak mempan kamu gombalin aku seperti itu. Kamu kok tetap ngeyel sih!" Sambil mencoba nyubit A, tetapi A menghindari cubitannya.
A: "Ok! Ok! Aku mengalah deh! Memang kamu top banget! Sudah cantik, ditambah lagi, sudah berpengalaman menghadapi pria. Aku salut deh dengan kamu."
1?: "Hei! Kamu kok masih tetap ngeyel sih! Gombal kamu itu sudah basi tahu! Aku sudah sering dengar bermacam pujian & kata-kata manis dari para pria, jadi tidak ada gunanya kamu mengatakan hal itu padaku." sanggahnya sambil tetap mencoba mencubit A lalu setelah itu dia berlagak memalingkan muka & menyedekapkan tangannya.
A: "Baiklah, jika seperti itu."
Beberapa saat terjadi kesunyian di antara mereka kemudian dipecahkan oleh suara A: "Sepertinya perasaanmu saat ini lebih lega & siap melangkah maju menyambut masa depan."
1?: "Yup. Tentulah! Untuk apa juga meratapi masa lalu yang sudah pergi. Sekarang yang terbaik adalah menikmati saat ini & bersiap menyambut masa depan."
A: "Btw, dari tadi kita ngobrol, tapi kita belum berkenalan satu sama lain. Kenalkan namaku A."
1?: "Mmm...panggil saja aku 1?"
A: "Nama apa itu? Bisakah kamu menggunakan nama aslimu?"
1?: "Jangan! Pakai nama samaran itu saja. Toh kita juga baru kenal, jadi apa perlunya aku sebutin nama asliku. Nanti kalau kita sudah makin mengenal & dekat satu sama lain aku akan beritahu nama asliku."
A: "Terserah kamu saja."
No comments:
Post a Comment