(Mulai saling mengenal & memahami masing-masing)
1?: "Iya. Sebenarnya aku masing ingin ngobrol & menghabiskan waktu denganmu. Bisakah besok kita bertemu lagi di sini?!" Katanya dengan sangat berharap sambil kedua tangannya diarahkan ke kedua tangan A dengan maksud untuk memegang tangan A & membuat kesan yang romantis dengan A.
A: "Eits! Apa ini? Kenapa pakai pegang-pegang begini? Aku tidak biasa pegang-pegangan dengan perempuan. Jadi jangan pegang-pegang aku seperti itu, lagi pula apa kamu tidak malu dilihat orang saat kita berpegangan seperti ini?" Sambil berusaha menghindar dari pegangan tangan 1?.
1?: "Untuk apa malu? Bukankah kalau cuma sekedar pegangan tangan saja, itu sudah menjadi pemandangan yang biasa terjadi di tempat umum bagi pasangan yang sedang berpacaran?"
A: "Itu mereka. Tapi tidak denganku. Aku tidak biasa berbuat seperti itu."
1?: "Sebentar saja. Lagi pula aku tidak punya pikiran macam-macam & hanya sekedar mengungkapkan perasaanku yang sedang bergelora & mengusik hatiku. Jika tidak, aku akan merasa gelisah sehingga secara tidak sadar aku akan meremas-remas telapak tanganku bahkan menggigit jari/menggigit bibirku."
A: "Pantas saja saat kamu bertemu orang yang salah kamu hampir terjerumus pada perbuatan terlarang."
1?: Eh! Jangan salah ya! Harga diriku sangat tinggi & tidak dengan mudah takluk pada seorang pria. & aku juga memegang erat prinsip-prinsip hidup dalam berbuat, sehingga aku tidak akan sampai terjerumus pada perbuatan terlarang." Katanya dengan nada ketus & sedikit agak marah.
A: "Iya-iya. Aku ngerti. Tapi kalau denganku, jangan begitu ya.. Aku cuma tidak terbiasa saja berpegangan tangan dengan perempuan jika tidak ada pertalian hubungan keluarga."
1?: "Kalau cuma menyentuh saja boleh tidak?!" Sambil menjawil tangan A.
A: "Eh.. Kalau ini namanya sih akal-akalan kamu saja." Sambil berusaha menghindar dari sentuhan 1?.
1?: "Hahaha...Lucu juga ya kalau ada yang tidak suka disentuh perempuan & malah menghindar sepertimu. Padahal di mana-mana, pria justru senang & malah memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk "mencari untung", lagi pula aku cuma mau menggodamu saja kok."
A: "Iya. Tapi kalau kamu itu, dengan sengaja ingin menyentuhku karena sedang berhasrat padaku sehingga aku menghindarimu. Kalau cuma bersentuhan yang tidak sengaja / untuk hal-hal yang diperlukan, maka aku masih bisa memakluminya."
1?: "Tapi aku kan perlu menyentuhmu untuk menggodamu." Katanya sambil tertawa pada A.
A: "Kamu ini bisa saja akal-akalan untuk menggodaku."
1?: "Habis kamu ini lucu & aneh. Sehingga membuatku ingin menggodamu." Jawabnya dengan tawa lebih lebar sampai matanya tertutup sembari berusaha menutup mulutnya dengan tangannya karena tidak kuat menahan tawa.
Beberapa lama 1? terus menggoda A sambil tertawa-tawa, tetapi A terus mengelak. Kemudian A berkata: "Sudah-sudah. Jangan diteruskan. Kalau diteruskan nanti akan membuatmu semakin tertawa terpingkal-pingkal." Pungkasnya untuk melerai keributan yang terjadi saat A berusaha mengelak dari 1? sedangkan 1? masih terus berusaha menggoda A.
1?: "Ok-lah kalau begitu. Aku juga merasa perutku mulai agak kaku karena terus tertawa seperti tadi. Btw, kamu pulang lewat mana?" Balasnya sambil berusaha mengendalikan nafasnya setelah terlalu banyak tertawa.
A: "Aku lewat jalan yang lurus itu." Sambil menunjuk ke arah jalan yang dimaksud.
1?: "Oh. Kalau bagitu kita searah. Aku juga ke arah sana. Tapi di persimpangan jalan aku belok ke kanan. Jadi kita bisa pulang bareng."
A: "Ok!" Sambil bangkit dari tempat duduk yang kemudian diikuti 1?.
Saat berjalan pulang 1? berkata: "Kita seolah berada di dalam cerita dongeng ya.." katanya mencoba menyimpulkan seluruh pembicaraannya dengan A dalam rangka untuk saling mengenal satu sama lain.
A: "Cerita apapun kalau didasarkan pada kenyataan yang ada, mungkin saja untuk terjadi atau paling tidak, ada kemiripannya. Jadi tidak ada yang mengherankan jika suatu cerita benar-benar terjadi."
1?: "Btw, aku pernah baca buku tentang membaca garis tangan untuk melihat nasib. Kamu percaya dengan hal seperti itu?"
A: "Segalanya saling terkait serta tidak ada yang terjadi secara kebetulan & sia-sia, jadi soal kepribadian & nasib bisa saja dilihat pada garis tangan kita, hanya saja yang bisa melakukannya adalah orang yang benar-benar punya kemampuan & keahlian soal itu. Jika tidak, maka membaca garis tangan itu tidak bisa kita percaya sepenuhnya."
1?: "Karena aku pernah membaca buku itu, jadi aku ingin mempraktekkannya. Sini aku lihat telapak tanganmu biar aku lihat seperti apa nasibmu."
A: "Memangnya kamu bisa? Aku juga pernah baca, tapi aku masih belum bisa memahaminya. Itu terlalu rumit bagiku."
1?: "Iya maklumlah. Hanya orang yang berotak cerdas & tekun yang bisa melakukannya." Katanya sambil berlagak membanggakan dirinya.
A: "Tapi aku masih tidak yakin." Katanya dengan ragu sambil mengernyitkan dahi.
1?: "Tidak usah pakai lama, berikan tanganmu, biar aku bisa langsung membacanya." Sambil meraih tangan kiri A & mengamatinya.
Beberapa saat mereka berdua berhenti & berusaha mengamati telapak tangan A. Beberapa kali 1? Membolak balik tangan A & mengusap telapak tangannya serta meraba-rabanya sambil mengarahkannya lebih dekat ke mata 1? agar bisa mengamatinya secara lebih jelas.
1?: "Wah! Garis tanganmu agak susah dibaca."
A: "Haha..bilang saja tidak bisa membacanya, kenapa pakai gaya segala & berlagak serius mengamati tanganku seperti itu."
1?: "Enak saja, aku ini lagi serius kok. Aku memang belum bisa membacanya tapi aku bisa merasakan seperti inikah tanganmu? Rasanya aku ingin memegangnya terus." Katanya sambil mendekatkan & menempelkan tangan A ke pipinya lalu memiringkan kepalanya seperti sedang tidur di atas tangan A.
A: "Hei! Ternyata ini adalah akal-akal-an kamu?! Awas ya kamu! Kamu kira aku juga tidak bisa menggodamu?" Katanya sambil melepaskan & menjauhkan tangannya dari 1?.
1?: "Haha..yang penting aku sudah berhasil mendapatkan apa yang sejak dari tadi aku inginkan padamu tapi tidak kamu bolehkan."
A: "Kamu ini pintar cari-cari kesempatan ya..Berarti mulai saat ini aku harus waspada darimu."
1?: "Iya-lah. Aku kan perempuan yang cerdas. Jadi kamu harus berhati-hati denganku, kalau tidak, kamu akan aku kerjain terus." Katanya sambil tertawa kepada A.
A: "Ok kalau begitu. Eits, jangan bergerak. Sepertinya di wajahmu sedikit kotor karena terkena tanganku. Sini aku bersihkan."
1?: "Haha..kamu mau akal-akal-an dengan cara seperti itu ya?! Haha..ketahuan-lah. Tapi kalau kamu mau menyentuh pipiku, tidak apa-apa. Aku malah senang." Sambil menyodorkan pipi kanannya ke A & menutup matanya.
Tapi A tidak kehabisan akal. Dia malah menggelitik 1? sehingga dia terkejut & tertawa.
1?: "Wah curang! Kamu meng-akal-i aku! Padahal aku sudah bersiap menyodorkan pipiku, tapi kamu malah menggelitik aku." Katanya sambil tertawa kegelian.
A: "Memangnya kamu yang bisa main akal-akal-an seperti itu. Aku pun bisa. Kalau perlu aku akan menggelitik kamu lagi jika kamu main akal-akal-an lagi."
1?: "Hei jangan! Aku paling tidak tahan jika digelitik. Jadi aku mohon, jangan gelitik aku ya?!" Katanya sambil memelas biar tidak dikerjain A.
A: "Haha...akhirnya aku menemukan kelemahanmu. Makanya jangan suka ngerjain aku. Selama kamu bersikap sopan & baik, maka aku tidak akan menggelitikmu."
1?: "Iya maafkan aku. Btw, di depan sudah sampai persimpangan jalan. Jadi sampai di sini ya perjalanan kita & sampai jumpa besok!"
A: "Iya. Hati-hati ya! & sampai jumpa lagi!"
1?: "Hei! Awas! Ada mobil!" Sambil memegang tangan A & menariknya agar menjauh dari jalan raya.
Karena kaget, A secara reflek mengikuti tarikan 1? untuk menjauh dari tepi jalan raya. Tetapi setelah diamati A, ternyata mobil yang diteriakkan 1? berjarak masih sangat jauh dengan A sehingga A langsung tersadar bahwa dia sedang dikerjai 1?.
A: "Oh..oh..ternyata kamu ngerjain aku lagi! Rupanya kamu tidak kapok ya?!" Sambil senyum-senyum ke 1?.
1?: "Haha..berhasil...berhasil...! Ya sudah. Aku pulang dulu ya! Daa..daa..!" Teriaknya sambil berbelok di persimpangan jalan & berlari-lari kecil untuk cepat-cepat menghindar dari A yang berniat mau menggelitiknya.
A: "Oh! Dasar! Ternyata kamu ini pintar ngerjain aku. Hati-hati di jalan ya!" Teriak balik A terakhir kali pada 1? yang sudah terlihat agak jauh darinya.
1? cuma berbalik sebentar & tersenyum pada A lalu melanjutkan perjalanan pulang dengan riang.
No comments:
Post a Comment