Friday, June 12, 2015

Poligami & Naluri anak Adam

Poligami banyak diinginkan kaum Adam tapi banyak dihindari kaum Hawa. Siapa sih kaum Adam yang yang tidak mau berpoligami ketika segala sarana & prasarana tersedia & tiba-tiba datang beberapa perempuan baik-baik yang rela dimadu olehnya? Kebanyakan, kalau tidak semuanya, langsung setuju menikahi mereka. Meskipun begitu, kita juga tidak menutup mata pada segelintir kaum Adam yang tidak setuju untuk berpoligami dengan suatu alasan tertentu. Tetapi hal ini berbeda dengan kaum Hawa yang kebanyakan menghindari poligami meskipun sangat mencintai kekasihnya karena mereka tidak ingin diduakan oleh orang yang dicintainya.

Kaum Hawa ingin menjadi satu-satunya orang dalam kisah percintaannya dengan orang yang dia cintai. Sangat banyak rayuan & ungkapan cinta yang memposisikan perempuan sebagai satu-satunya & yang teristimewa di hati pria, yang mana hal ini dapat dengan mudah membuat perempuan menjadi kasmaran & terbang melayang. Apalagi ketika diberi perhatian-perhatian khusus & sentuhan hangat yang membuatnya menjadi tidak berdaya sehingga rela memberikan apa saja untuk pria yang disayanginya. Tetapi hal itu akan hancur seketika saat kekasihnya ketahuan menduakannya karena perempuan rela memberikan segalanya asalkan tidak untuk berbagi cinta.

Tidak ingin menduakan perempuan untuk menjaga hubungan yang banyak menjadi alasan para pria akhirnya memilih monogami. Para pria berpikir lebih baik menahan diri dari berpoligami daripada memutuskan hubungan dengan wanita yang dicintainya walaupun kalau ada kesempatan & sang kekasih bersedia berbagi cinta bukan tidak mungkin pria tersebut akan berpoligami. Sedangkan bagi perempuan, ada banyak alasan mengapa mereka tidak bersedia dipoligami, salah satunya adalah karena khawatir bahwa pria yang dicintainya nanti tidak bisa berbagi cinta dengan baik dengan para perempuan yang dipoligaminya.

Di atas itu semua, secara alamiah, kaum Adam memiliki naluri ingin memimpin & kaum Hawa ingin dipimpin. Hal ini karena pria lebih dipengaruhi oleh pikirannya & perempuan lebih dipengaruhi perasaannya sehingga pria cenderung memikirkan kehidupannya sedangkan perempuan cenderung merasakan kehidupannya. Perempuan ingin dipimpin karena banyak hal dalam kehidupan yang masih diselubungi misteri sehingga kelemahannya yang lebih dipengaruhi perasaan dalam memahami permasalahan yang dialami dapat tertutupi oleh sang pria yang lebih dipengaruhi pikirannya dalam memahami permasalahan tersebut. Sehingga tidak mengherankan ketika ada beberapa perempuan yang rela dipoligami dikarenakan mereka sudah merasa nyaman & cocok untuk berbagi cinta dengan & menyerahkan hidupnya pada pria yang sama-sama mereka inginkan.