Thursday, August 20, 2015

Disangka mau kembali ke mantan

Di sebuah kedai makan yang ada di pusat belanja kota, Y1 dengan y1 sedang makan siang.

y1: "Bagaimana kabar hubunganmu dengan kekasihmu, Yy1?"

Y1: "Dia orang yang perhatian & menyenangkan. Sejak bersama dengannya-lah aku merasakan kebahagiaan."

y1: "Jadi dahulu saat bersama A, kamu tidak merasa bahagia? Padahal dulu kamu sangat mencintai A."

Y1: "Jangan ungkit-ungkit masalah itu lagi. Aku sudah tidak mencintai A. Sekarang aku sudah bersama Yy1, jadi aku dengan A sudah tidak ada hubungan lagi."

y1: "Iya-iya. Maaf kalau aku ungkit masa lalumu. Aku tidak bermaksud apa-apa, cuma aku heran saja, ternyata bisa terjadi hal sedrastis itu. Dari perasaan sangat cinta kemudian menjadi perasaan yang biasa saja."

Y1: "Itu sih panjang cerita & lika-likunya. Tapi yang penting sekarang aku telah bahagia bersama Yy1."

Saat Y1 & y1 berbincang, A datang di kedai makan itu untuk makan siang.

Saat melihat Y1 & y1, A mendekat & berkata: "Selamat siang semua!! Boleh aku ikut bergabung di meja kalian?"

y1: "Boleh! Boleh! Silahkan!!"

Saat A mendekat & duduk di dekat meja mereka, Y1 tiba-tiba mencubit y1 sambil berbisik: "Kamu ini!! Awas ya nanti kalau kamu macam-macam!"

"Iya..iya..! A dengan kita kan cuma teman!", bisik y1 sambil meringis menahan sakit

"Apa yang kalian bilang?", selidik A yang kurang jelas mendengar bisikan mereka.

"Oh, tidak! Kebetulan saja kamu di sini. Aku cuma mau tanya ke Y1, apa sih makanan favoritmu, biar bisa aku pesankan ke pelayannya." Jawab y1 sambil sikutnya menyenggol tangan Y1.

"Kalau A suka makan nasi telor ditambah sayur-sayuran gitu." Sahut Y1 sambil melirik y1.

A: "Ohya! Benar..benar..Kamu masih ingat dengan makanan kesukaanku."

"Oh..oh..ternyata kalian dulu sedekat itu ya, hingga bisa tahu makanan favoritnya. Ok kalau begitu aku tinggal dulu buat pesan itu. Sekalian aku mau ke toilet. Kamu dengan A di sini dulu ya!" Kata y1 sambil melihat Y1.

Y1 berkata sambil mengernyitkan dahi: "Jangan lama-lama ya! Nanti A keburu lapar & aku keburu tidur nungguin kamu."

y1: "Ok!" Sambil kedipkan satu mata kanannya & menggerakkan jari-jarinya membentuk simbol Ok.

A: "Sudah lama kamu di sini?"

Y1: "Tidak terlalu lama. Baru 15 menit-an di sini. Kenapa sih kamu menghampiri kami & tidak pindah ke kedai makan di sebelah saja?"

A: "Memangnya kenapa?"

Y1: "Kita kan sudah tidak ada hubungan, kenapa kita harus dekat-dekat-an lagi?"

A: "Memangnya ada masalah? Meskipun kita tidak ada hubungan lagi, tapi kita kan masih bisa berteman. Aku juga sudah mengganggapmu teman & aku juga tidak berharap kita kembali lagi seperti dahulu. Apa kamu takut kalau kamu jatuh cinta lagi padaku?"

Y1: "Oh tidak! Jauh lah jika kamu dibandingkan dengan Yy1. Dia itu orangnya tampan, gagah, pintar, orang yang berada & yang terpenting dia menyayangiku & selalu perhatian padaku."

A: "Kalau orang yang kamu cari & yang kamu harapkan adalah orang yang seperti dia, ya sudah & itu berarti di antara kita sudah tidak ada masalah lagi kan?!"

Y: "Iya. Tapi...."

Tiba-tiba y1 datang sambil membawa makanan A & berkata: "Apa sih pakai tapi-tapi-an?" Sambil menyodorkan makanan ke A.

A: "Terima kasih ya! Sudah dipesankan & dibawakan ke sini."

"Tidak ada apa-apa. Cuma basa basi saja dengan teman." Jawab Y1 ke y1.

y1: "Teman apa teman?!"

A: "Sudahlah, jangan menggoda Y1. Kita cuma teman kok, tidak lebih."

y1: "Aku cuma ingin memastikan hubungan kalian baik-baik saja walaupun sudah jadi mantan satu sama lain."

A: "Tentu-lah kita harus tetap menjalin hubungan baik biarpun kita sudah putus. Apalagi kata Y1, Yy1 orangnya jauh lebih baik dariku jadi biarlah Y1 tetap bersama dengan Yy1 sedangkan aku dengan perempuan-perempuan yang lainnya. jadi apa lagi yang perlu dipermasalahkan?

y1: "Iya...iya...Betul itu. Yang lalu biarlah berlalu, jangan diungkit & diingat lagi. Jadi seharusnya sikap Y1 itu biasa saja ke A & jangan seperti kayak memendam sesuatu apalagi sampai dendam ke A."

Saat A & y1 saling berbicara, Y1 mengacungkan telunjuknya ke arah y1 ketika A tidak melihatnya, sambil berbisik: "Awas ya kamu!..."

A: "Senang bisa makan bersama kalian. Aku balik dulu ya!" Kata A saat mereka semua sudah selesai makan.

y1: "Iya. Aku juga sangat berkesan bisa makan bersamamu. Ohya. Tadi aku sudah bayarkan makananmu, jadi kamu tidak perlu ke kasir."

A: "Wah. Terima kasih banyak ya kamu telah baik hati menyiapkan semuanya, mulai dari memesankan, mengantarkan hingga membayarkan makananku."

y1: "Iya. Karena kamu orang yang spesial di sini, sehingga anggap saja tadi adalah sekedar jamuan makan siang dariku."

"Kamu ini, sok-sok-an cari perhatian ke dia." Bisik Y1 ke y1, tapi y1 hanya senyum-senyum saja.

Lalu A berbalik & pergi ke luar kemudian Y1 berkata; "Hati-hati di jalan ya!"

A menoleh ke Y1 & menjawab: "Iya!" Kemudian dia pergi & melanjutkan langkahnya ke luar kedai makanan tersebut.

Disangka situasi & keadaannya sama dengan yang dulu

Di suatu waktu di masa yang lalu terjadilah hal berikut (Peristiwa 2).

Di halaman depan rumah Z1 ada sebuah taman & gazebo yang biasanya menjadi tempat bersantai keluarganya. Saat itu di sore hari terlihatlah Y1 & Z1 duduk bersama dengan A di gazebo tersebut.

A: "Ada apa kalian mengundangku untuk datang ke sini?"

Z1: "Kita mengundangmu untuk datang ke sini karena kita mau membicarakan hal yang penting denganmu."

Y1: "Iya. Terkait sikap kita atas hubungan kita selama ini."

Z1: "Aku dengan Y1 sudah diskusikan hal ini & sekarang mau kita ungkapkan padamu. Y1 yang akan menyampaikannya terlebih dahulu padamu."

Y1: "Setelah kurenungkan penjelasanmu & pencerahanmu waktu itu, maka kuputuskan untuk lupakan aku, kembali padanya, aku bukan siapa-siapa untukmu, mencintaimu tak berarti bahwa ku harus memilikimu selamanya."

A: "Kamu ini lagi menyanyi atau apa?"

Y1: "Itu adalah sepenggal lirik lagu yang kunyanyikan untukmu yang sekaligus mewakili isi hatiku padamu."

A: "Aku senang kamu bisa merelakan orang yang kamu cintai untuk orang lain, itu adalah sikap yang luar biasa & itu menunjukkan kedewasaan berpikirmu. Tapi aku lebih senang lagi jika kamu rela dipoligami yang mana itu menunjukkan ketulusan & kebesaran hatimu."

Y1: "Tidak. Aku lebih baik mengalah & merelakanmu untuk orang yang lebih mencintaimu & menyayangimu daripada harus saling memperebutkan seperti dulu."

A: "Aku hargai keputusanmu. Semoga kamu bisa bertemu dengan orang yang sesuai harapanmu & hidup bahagia dengannya."

Z1: "Karena kamu telah mendengar keputusannya untuk mundur maka sekarang tinggal aku seorang, jadi biarkan aku menjadi satu-satunya orang yang akan mendampingimu sampai akhir hayatku."

A: "Meskipun dia mundur & tinggal kamu, aku akan tetap mencari perempuan lain selainmu. Jadi bila engkau ingin bersamaku, berarti kamu harus mau dipoligami, jika tidak, aku akan memakluminya & kamu bisa mencari pria lain sebagai pengganti."

Z1: "Tapi bagaimana jika aku tetap tidak bisa berpaling ke pria lain, meskipun ku telah mencari ke sana ke mari? Apa tidak adakah kompromi lain supaya aku bisa bersamamu?"

A: "Apa lagi? Aku tidak ada penawaran lain selain itu kecuali pilihan untuk menjadi sahabatku. Apa yang kau maksud aku menikah resmi denganmu sedangkan dengan perempuan lain aku menikah siri? Tidak. Aku tidak berpikir untuk melakukan itu. Pernikahanku dengan perempuan lain akan kulakukan secara resmi. Jadi kamu & perempuan-perempuan lain akan menjadi istri yang resmi & sah bagiku."

Z1: "Apa kamu ingat kata-katamu dahulu?"

A: "Iya, aku ingat itu & tentunya kamu juga ingat dengan kata-katamu & semua lika liku peristiwa yang terjadi di antara kita dari awal hingga saat ini. Sekarang semuanya telah berubah, jika kamu benar-benar ingin tetap bersamaku maka turutilah mauku itu. Tapi aku tidak memaksamu untuk harus menuruti mauku itu, jika sebenarnya kamu tidak mau tapi dengan terpaksa berkata bersedia hanya supaya bisa bersama denganku, sebaiknya jangan kamu lakukan, karena aku tidak ingin kamu merasa menderita untuk yang kedua kalinya hanya karena ingin bertahan untuk tetap bersamaku. Yang kuinginkan hanyalah kesediaanmu & kerelaanmu untuk dipoligami dengan sepenuh hatimu tanpa adanya keterpaksaan."

Z1: "Mungkin kita perlu berpisah dulu satu sama lain untuk saling merenungkan lagi hubungan kita. Barangkali dengan kedewasaan & kematangan berpikir kita, nanti kita bisa lebih mantap dalam mengambil keputusan & kuberharap kamu mengubah pikiranmu untuk berpoligami karena kamu sebelumnya bukan orang yang seperti itu. Semoga nanti kita bisa bersama lagi karena aku masih sangat mencintaimu."

A: "Apa kamu berpikir aku main-main dengan keputusanku? Kalau begitu terserah kamu. Nanti saat kita bertemu lagi, kamu juga harus siap dengan penegasan keputusanku atas persoalan ini dengan para perempuan yang terkait di dalamnya."

Z1: "Entahlah. Kuharap aku nanti siap menerima apapun yang jadi keputusanmu pada kita semua."

Saturday, August 15, 2015

Disangka putus hubungan adalah akhir dari segalanya

Di suatu waktu di masa yang lalu terjadilah hal berikut (Peristiwa 1).

Saat sedang berjalan-jalan di luar, A melihat Y1 & Z1 dari kejauhan sedang duduk berdua di bangku dekat pohon rindang yang teduh. Mereka terlihat sangat sedih & pandangannya kosong. Kemudian A berjalan mendekati mereka.

A: "Hallo semua!"

Y1 & Z1 kaget serta menampakkan perubahan raut muka dari wajah yang sangat sedih ke wajah yang menaruh harap dengan berlinang air mata.

Y1: "Ha...lo! Ju..ga!!"

Z1: "Ha...i.., A"

A: "Begitu sedihnya kalian sehingga kalian terlihat seperti orang yang putus asa."

Z1: "Itu karena kamu!"

Y1: "Iya. Kalau bukan karena kamu, kita tidak akan seperti ini."

A: "Semua sudah terjadi & itu karena kita punya pendirian masing-masing. Apalagi masing-masing tetap berpegang pada pendiriannya tanpa mau berkompromi mencari jalan tengah untuk mencari solusinya."

Y1: "Tapi apa yang telah kamu perbuat pada kami?"

Z1: "Lihatlah keadaan kita! Tidak-kah engkau kasihan pada kami?"

A: "Aku mengerti & bisa merasakan apa yang kalian alami. Aku sudah menawarkan solusinya tapi kalian tidak menerimanya. Aku merasa selama ini kita hanya berputar-putar tanpa ujung sehingga membuat kalian terus tersakiti & menderita, oleh karena itu daripada hal ini akan membuat hidup kalian hancur maka aku akhiri saja ini semua dengan keputusanku untuk menawarkan poligami."

Y1: "Itu bukan pilihan kita. Yang kita inginkan adalah kamu memilih aku atau dia."

Z1: "Iya. Kamu harus tegas memilih di antara kita."

A: "Sudahlah. Jangan paksa aku untuk memilih di antara kalian. Jika kalian mau & rela, maka mari kita bangun lagi cerita-cerita indah di antara kita untuk mengganti cerita-cerita sedih yang terjadi sebelumnya."

Y1: "Tetap tidak bisa! Kamu harus memilih!"

Z1: "Kamu tidak boleh memilih kami berdua & tidak boleh tidak memilih!"

A: "Jika kalian tetap berpendirian seperti itu, maka berarti sudah jelas perbedaan yang mencolok & tidak bisa dikompromikan di antara kita. Karena kita sudah tidak ada kecocokan, lalu untuk apa dipaksakan & dipertahankan lagi hubungan kita?"

Tiba-tiba Y1 & Z1 langsung menangis bercucuran air mata.

A: "Aku tahu ini berat. Tapi mau bagaimana lagi? Kalian juga yang tetap kukuh pada pendirian kalian, begitupun aku. Kalau tidak aku tegaskan hubungan kita secepatnya, maka keadaan kalian akan semakin terpuruk."

Tangisan Y1 & Z1 semakin tersedu-sedu & kencang.

A: "Puaskanlah tangisan kalian. Keluarkan semua emosi & perasaan yang menyesakkan & menyakitkan hati kalian. Aku di sini bersama kalian & tidak meninggalkan kalian. Aku tetap di sini, menunggu kalian hingga kalian bisa bangkit lagi seperti saat pertama kita bertemu. Tetap mendampingi kalian hingga hati kalian sembuh seperti semula, hingga hati kalian utuh & tidak terasa sakit lagi."

Tangisan Y1 & Z1 semakin menjadi-jadi disertai cucuran air mata yang begitu deras. Kemudian A diam membisu sampai beberapa lama. Tapi Y1 & Z1 terus menangis & menangis seolah tidak mau berhenti. Sampai beberapa lama, tangisan mereka berdua kemudian mulai memelan & berhenti. Tetapi A masih tetap diam tidak bergerak & hanya memandangi mereka sampai suasana menjadi begitu sunyi. Di bawah pohon rindang itu angin sepoi-sepoi bertiup & mulai mengeringkan air mata yang membasahi wajah, tangan & baju mereka. Mereka semua mulai merasakan kedamaian & ketenangan pada keheningan suasana yang terjadi di antara mereka. Suara-suara alam di sekitar yang sebelumnya tidak terdengar, sekarang terdengar jelas, kicauan burung, bunyi tiupan angin, bunyi ranting & dahan pohon yang berderik. Pemandangan alam sekitar yang terlihat biasa, sekarang terlihat indah, rerumputan hijau yang dihinggapi belalang, ulat yang sedang makan dedaunan & yang sedang memintal kepompong, sepasang kupu-kupu yang terlihat seperti menari-nari mengitari bunga-bunga indah & berwarna-warni, gunung yang nampak biru kehijau-hijauan, langit yang nampak biru & luas dengan segerombol awan yang megah.

Ketika mengamati ini semua, mereka sesekali terlihat sesenggukan.

Beberapa saat kemudian A berkata: "Putus hubungan dengan seseorang bukanlah akhir dari segalanya. Kita tadi mengamati bahwa meskipun dunia yang kita sadari terlihat begitu menyedihkan, tetapi alam sekitar tetap saja menunjukkan keindahannya meskipun hati kita sedang kacau. Kalau kita coba menyisihkan sebentar kesedihan kita & melihat keindahan itu, maka hati kita akan terasa damai & membuat pikiran kita jadi tenang sehingga kita dapat berpikir jernih dalam memandang masalah kita."

Kemudian A diam sampai beberapa saat lalu berkata: "Dunia ini begitu luas & begitu indah jika kita membuka mata, jadi untuk apa kita menutup mata jika hanya memperburuk kesedihan kita? Jadi meskipun kita putus karena pendirian kita, itu bukanlah akhir dari cerita. Kalian masih bisa mencoba membuka hati pada orang lain yang sesuai dengan harapan kalian, sedangkan hubungan kalian dengan aku masih bisa kita bina lagi menjadi hubungan persahabatan."

Y1 & Z1 hanya terdiam karena sedang merasakan ketentraman & kesejukan yang terjadi dalam hati mereka. Kemudian dalam diri mereka muncul semangat hidup yang sebelumnya sempat meredup. Lalu mereka berdiri bersama untuk bergegas pulang & berkata singkat pada A: "Terima kasih!"

Friday, August 14, 2015

Disangka pria apa'an

Saat di beranda rumah A, D menyapa.

D: "Selamat pagi!"

A: "Selamat pagi D! Lama tidak jumpa. Apa kabar?!"

D: "Baik & hari ini aku merasa gembira!"

A: "Wah!!.. Syukurlah. Ada kabar apa hingga kamu bisa sebahagia itu?!"

D: "Jangan sekarang aku ceritakan soal itu padamu. Tapi sekarang aku mau mengajak kamu jalan-jalan ke kebun pamanku di pojok itu."

A: "Tumben?! Biasanya kamu suka ribut & cari gara-gara denganku! Jangan-jangan kamu mau ngerjain aku di kebun pamanmu ya?!"

D: "Tuh kan! Mulai lagi cari ribut denganku!"

A: "Kamu kan biasanya yang memulai!"

D: "Lah kok aku! Barusan kamu yang mulai duluan!"

A: "Ok-ok! Aku ngaku deh. Tadi aku yang mulai duluan. Tapi biasanya kamu kan yang mulai duluan."

D: "Yes!! Akhirnya kamu mau mengaku kalau kamu yang mulai duluan! Na..na..na..!"

A: "Hei! Aku dijebak! Wah!...Kamu curang!"

Kemudian D buru-buru berlari menghindari A karena takut digelitik olehnya & A pun bergaya seperti orang yang berlari kencang untuk mengejar D padahal sebenarnya A bisa menyusul D yang berlari pelan.

Kebun pamannya adalah kebun apel yang cukup luas yang terdiri dari beberapa bidang tanah dengan tanaman apel & sebidang tanah dengan hamparan rumput. Setibanya di sana, mereka berdua langsung berbaring di atas rumput sambil menghadap ke langit.

D: "Lega rasanya membaringkan tubuh & menghirup udara pagi yang segar dengan ditemani kehangatan sinar matahari pagi setelah berlari-lari seperti tadi."

A: "Kalau aku belum lega karena belum berhasil menggelitik kamu. Tapi sudahlah, berhubung aku orangnya baik hati jadi kamu kali ini aku ampuni."

D: "Kamu itu ya, suka tidak mau mengalah denganku. Sekali-sekali mengalah gitu ke calon istrimu. Hehe..."

A: "Apa tadi kamu bilang?! Calon istri?! Memangnya siapa yang bilang aku bersedia menikah denganmu? Tiap kali kita bertemu selalu saja ribut...ribut...& ribut. Bagaimana nanti kalau kita menikah?"

D: "Tapi kalau tidak ada aku hidupmu datar-datar saja karena tidak ada yang bisa diajak ribut."

A: "Apalagi kamu! Kamu tanpa aku seperti orang kebingungan & merasa kesepian walaupun di tempat yang ramai."

D: "Sudah..sudah..sudah!! Kalau diterusin, tidak bakal selesai perdebatan kita ini."

A: "Tumben kamu nyerah?!"

D: "Aku kan gadis yang baik hati, jadi kali ini kamu aku maafkan."

A: "Yah! Itu kan kata-kataku!"

D: "Tapi gak sama persis kan. Jadi itu tadi kata-kataku sendiri.. He..he..he.."

Sejenak suasana menjadi hening karena A & D saling bertatapan mata satu sama lain.

Kemudian tiba-tiba D tersenyum & berkata: "Bagaimana bisa ya aku jatuh cinta padamu. Padahal wajahmu biasa-biasa saja, fisikmu juga tidak kekar, kecerdasanmu juga tidak terlalu menonjol, apalagi kamu suka cari ribut denganku. Apa kamu pakai sihir?"

A: "Sihir?! Mahir kali maksudmu! Mahir dalam mengungguli pemikiranmu sehingga kamu tidak berdaya berhadapan denganku."

D: "Wah kamu ini... Bisa saja. Coba kita berdiri! Ada sesuatu yang mau kuberikan untukmu."

Saat mereka berdua berdiri, tiba-tiba D cepat-cepat mendekat & memeluk erat-erat A.

A kaget & berkata: "Hei! Apa ini?! Sudah...sudah...jangan lama-lama. Apa kamu tidak takut terjadi sesuatu yang diinginkan karena ulahmu ini. Soalnya di sini kan sepi & hanya ada kita berdua saja." Sambil mencoba melepaskan diri dari D.

D: "Aku sangat mengenalmu jadi tidak ada yang aku kuatirkan darimu lagi pula cuma sebentar saja kok. Aku sudah tidak tahan lagi untuk memelukmu. Karena sudah lama aku menunggu saat seperti ini."

Tidak beberapa lama kemudian mereka duduk bersebelahan sambil menatap kebun apel di hadapan mereka.

D: "Tahu tidak saat kamu di perantauan, orang tuaku aku ajak ke rumahmu?! Saat itu aku sudah tidak tahan ingin agar kita bisa bersama & bersatu sehingga orang tuaku & orang tuamu pada pertemuan itu membicarakan perjodohan kita tetapi karena kamu sedang merantau sehingga pembicaraan soal ini ditunda untuk menunggu kamu kembali."

A: "Kok aku tidak tahu?! Wah kamu malah merahasiakan hal penting seperti ini."

D: "Orang tuamu juga ikut merahasiakan hal ini. Laipula kamu juga tidak menolak kan jika aku yang mengajak nikah?!.. Hehehe... Jadi bagaimana? Kapan kita menikah?."

A: "Menikah itu perlu persiapan. Apalagi aku juga menawarkan poligami. Sehingga aku belum bisa memberikan jawabannya. Kalau kamu memang sangat ingin menikah, menikahlah dengan orang lain, jadi tidak perlu menungguku."

D: "Jadi kamu ragu dengan cintaku?!"

A: "Terserah kamu menganggapku ragu dengan cintamu apa tidak. Aku cuma memikirkan umurmu saja. Jangan sampai karena menungguku, kamu melewatkan usiamu dengan begitu saja."

D: "Iya aku tahu & aku sudah memantapkan niat untuk hidup bersamamu sampai akhir hayatku. & itulah mengapa hari ini aku bahagia karena orang tuaku kemarin menanyakan lagi padaku soal ini. Mereka berbicara seperti yang tadi kamu katakan & kita sepakat untuk memberimu waktu sampai beberapa lama. Apabila sampai waktu yang ditentukan itu & ternyata kamu belum siap, maka siap tidak siap kita harus menikah dengan bagaimanapun keadaanmu saat itu."

A: "Memangnya aku pria apa'an?! Sehingga menikah dalam keadaan tidak siap?!"

D: "Tunggu..tunggu..! Jangan salah paham. Aku tahu seperti apa egomu dalam mempertahankan harga dirimu. Tapi tolonglah aku, aku-lah yang tidak siap jika terlalu lama menunggumu. Aku serasa mati, kebingungan & kehilangan diriku karena tidak bisa bersamamu."

A: "Oh, aku mengerti. Kalau begitu, doa'kan aku agar semuanya berjalan lancar & sukses."

D: "Dirimu senantiasa kusertakan dalam setiap doaku."

Tuesday, August 11, 2015

Disangka pria murahan

Di pagi hari A seperti biasa berangkat kerja ke kantornya. Tetapi pada saat itu ada hal yang tidak biasa. Teman kerjanya CC tiba-tiba terlihat berbeda. CC terlihat menunjukkan perhatian yang spesial kepada A. Ketika bekerja, CC sering mencuri-curi pandang kepada A & ketika A melakukan sesuatu, CC tidak segan-segan membantu.

A berkata pada teman kerja di sampingnya: "Hei bro, kertas print-nya habis ya?!"

a3: "Iya. Tadi habis aku buat nge-print dokumen banyak sekali. Mintalah lagi ke bagian admin"

Tanpa disangka CC tiba-tiba datang menghampiri A & memberikan 1 bundel kertas yang dibutuhkannya.

CC: "Habis ya kertas print-nya?! Ini aku bawakan kertasnya. a3 memang suka begitu, ketika kertasnya dia habiskan, dia tidak punya inisiatif mengambilkan kertas lagi."

a3: Wah! Maaf. Soalnya setelah nge-print, aku sibuk nyiapkan dokumen-dokumen itu untuk diserahkan kepada pimpinan."

CC: "Ah! Kamu itu kebiasaan. Ketika tidak sibuk pun kamu juga begitu! Hayo! Mau ngelak apa lagi!"

a3: "Iya...iya...sekali lagi maaf."

Saat CC & a3 sedang bercakap-cakap, A berkata dalam hati: "Mmm...Sepertinya terjadi sesuatu dengan CC. Kenapa ya tiba-tiba dia begitu memperhatikanku, sampai-sampai dia bisa dengar percakapanku dengan a3 soal kertas habis. Padahal meja kerjanya terletak cukup jauh dari meja kerjaku."

CC berkata pada A: "Ohya! Aku mau ambil kopi. Kamu aku ambilkan ya?!"

A: "Boleh & terima kasih ya!" Sedikit tersentak karena lamunannya dipecahkan oleh suara CC yang menawarkan kopi.

a3: "Hei! Kok cuma nawarin dia saja. Aku juga mau kamu ambilkan."

CC: "Kalau kamu sih, ambil sendiri! Lagipula tanganku cuma dua. Satu buat pegang kopiku & satunya buat pegang kopi A."

a3: "Tapi kan bisa pake nampan?!"

CC: "Pokoknya kamu ambil sendiri saja! Biar kamu tidak jadi kebiasaan."

Ketika jam istirahat, CC pun mengajak A untuk makan siang bersama. Sehingga timbul banyak pertanyaan di benak A.

CC: "Yuk kita makan siang bersama! Soalnya aku mau ngobrol-ngobrol denganmu."

Tanpa pikir panjang A menjawab: "Ok. Aku juga ingin bertanya padamu tentang suatu hal soal kejadian hari ini."

Dalam perjalanan A berkata dalam hati: " Ada apa ya dengan CC? Masak dia suka padaku? Bukankah dia adalah istri orang?! Wah...Kalau benar-benar terjadi dia suka padaku, aku akan langsung menolak jika dia mengajakku untuk berselingkuh."

CC: "Kita sudah sampai. Kita makan di sini saja."

A: "Oh di sini tempat kamu biasa makan?! Kalau aku sering pindah-pindah tempat makan & aku juga pernah makan di tempat ini."

CC: "Di sini tempat kesukaanku. Masakan di sini cocok dengan lidahku & rasanya sangat lezat. Dulu aku sering mengajak suamiku ke sini ketika masih penjajakan & pendekatan satu sama lain."

A bergumam dalam hati: "Wah! Ini tidak boleh terjadi. Aku harus dengan tegas menolak jika dia mengajak selingkuh."

A: "Sebelumnya maaf. Hari ini ada yang berbeda denganmu. Kamu berdandan cantik, sering memperhatikanku & membantu pekerjaanku. Bukannya aku tidak mau kamu berlaku seperti itu cuma aku merasa perbedaannya terlalu drastis & bisa menimbulkan salah paham."

CC: "Jadi kamu merasa ya kalau ada yang beda pada hari ini. Memang aku sengaja berbuat seperti itu. Bagaimana? Kamu suka?! Kalau kamu mau, aku bisa berbuat lebih dari itu. Kita bersenang-senang & saling memberi kepuasan satu sama lain. Kamu untung akupun untung. Tidak masalah kalau aku cuma menjadi simpananmu saja. Bukankah pria suka seperti itu?!"

A: "Maaf. Sepertinya kamu salah orang. Walaupun kamu begitu cantik & menarik. Tapi aku bukan orang yang suka selingkuh apalagi merebut istri orang. Kalaupun kita tidak saling kenal & kamu berhasil menarik perhatianku kemudian ketahuan kamu adalah milik orang lain maka sikapku pun tetap sama."

CC tersenyum manis & wajahnya semakin cerah lalu berkata: "Ok! Kalau begitu bagaimana kalau aku bercerai saja dengan suamiku?!"

A: "Cukup! Aku tidak suka pembicaraan kita kali ini. Anggap saja kita tidak pernah makan siang & ngobrol bersama. & jangan harap aku mau kamu dekati lagi. Terima kasih telah mengajakku makan siang & aku balik duluan ke kantor."

CC: "Tunggu sebentar! Dengarkan dulu penjelasanku. Memang benar aku suka padamu, tapi banyak orang tahu bahwa kamu menawarkan poligami padahal aku tidak mau dimadu karena itu bagaikan racun dalam hidupku yang justru akan membuatku menderita. Sehingga kalau ada lagi pilihan dalam hidupku antara memilihmu/suamiku maka aku lebih memilih suamiku yang lebih mencintaiku & menyayangiku untuk hidup bahagia."

A: "Lalu maksud dari pembicaraan kita ini apa?"

CC: "Adikku! Aku heran dengannya. Itulah mengapa hari ini aku memperhatikanmu terus karena aku ingin tahu apa sih yang dia suka darimu sehingga dia ingin dipoligami olehmu. Padahal dia masih anak bau kencur, masih suka dimanja-manja & main-main bahkan dia masih sekolah. Jadi jauh sekali jika dia sampai berpikir untuk menjadi istrimu yang ke sekian."

A: "Aku tidak kenal dia lalu bagaimana bisa dia punya keinginan untuk menjadi istriku?"

CC: "Nah itulah intinya. Siapa sih yang tidak kenal kamu? & Aku ngobrol denganmu ini maksudnya untuk memperantai adikku C yang ingin berkenalan lebih dekat denganmu. Syukur-syukur kamu cocok & bisa mengarah ke hubungan yang lebih serius ke depannya."

A: "Oh begitu. Hampir saja tadi aku salah paham denganmu. Aku terbuka dengan para perempuan yang ingin dekat denganku apalagi kalau cuma untuk berkenalan saja. Kalau melalui perkenalan, yang terpenting jangan terlalu berharap bahwa sekali kenal harus lanjut menjadi hubungan yang serius. Tapi kalau melalui perjodohan, itu harus serius & melibatkan kedua keluarga secara resmi. Paling tidak aku dengan adikmu awalnya dimulai dengan hubungan pertemanan dulu & kalau cocok kita bisa lanjut ke hubungan yang lebih serius. Kalau tidak cocok, kita masih bisa menjadi teman baik."

CC: "Inilah yang aku suka darimu. Kalau kamu monogami & aku belum menikah, aku pasti langsung jatuh hati padamu & mengejar-ngejarmu untuk mengajakmu menikah denganku. Tapi inilah kenyataannya. Kalau begitu nanti aku atur pertemuan kalian & kamu tunggu saja kabar dariku."

A: "Baik! Aku titip salam hangat saja untuk adikmu & sampai ketemu di hari yang kamu tentukan itu."

Monday, August 10, 2015

Kapan kita bisa bersama & bersatu? (Pertanyaan yang kedua kalinya)

Cinta tidak terlepas dari kebersamaan & penyatuan. Ketika cinta muncul pada seseorang tetapi tidak bisa bersama & menyatu dengan yang dicintai maka akan menimbulkan penderitaan. Awalnya adalah adanya rasa rindu karena tidak bisa bertemu kemudian berubah menjadi derita karena lama tidak bisa berjumpa. Hal ini adalah hal yang alami & semua orang akan mengalami. Ketika hal itu terjadi maka komunikasi dari hati ke hati bisa mengurangi & mengobati derita hati.

Mengenai permasalahan ini aku pernah membahasnya dengan memberi jawaban yang umum pada blog ini. Kalau kalian menanyakannya lagi, maka selama kita tidak saling berkomunikasi langsung, jawabannya akan tetap sama. Untuk jawaban yang lebih spesifik, kita bisa bicarakan langsung dengan mempertimbangkan situasi, kondisi & perkembangan yang ada. Jadi kita bisa saling menyampaikan pikiran, perasaan & rencana masing-masing.

Dengan cara ini kita mencoba selangkah lebih maju dalam memandang & mengatasi permasalahan kita. Jangan sampai kita terjebak lagi untuk berputar-putar dalam permasalahan yang sama sehingga membuat kita tidak melihat penyelesaian/jalan keluar dari masalah tersebut. Jika permasalahan kita bisa diselesaikan dengan baik-baik, kenapa tidak kita lakukan saja seperti itu. Sehingga permasalahan kita bisa diakhiri dengan indah yang bisa kita kenang sepanjang masa.

Sunday, August 9, 2015

Disangka mau modus dengan orang tidak dikenal

Suatu kali A jalan-jalan & bersantai di taman kota lalu duduk sebangku dengan B & b1.

A: "Permisi mbak, saya mau tanya, sekarang jam berapa?"

B: "Ah, mau modus ya mas?! Pura-pura tanya jam biar bisa berkenalan dengan kita?"

b1: "Iya. Nih! Terus terang sajalah mas?!"

B & b1 senyum-senyum manis sambil menunggu tanggapan A.

A bingung & berkata dalam hati: "Iya sih. Kalian memang cantik sekali. Kalau ada kesempatan, aku juga ingin berkenalan dengan kalian. Tapi sebentar lagi aku mau bertemu temanku jam 19.30."

A: "Terserah kalianlah. Tapi jam berapa sekarang?"

b1: "Jam 19.15"

B: " Tuh kan benar kataku! Memang cowok itu suka modus untuk dekati perempuan."

A: "Selama modus yang dipakai adalah hal yang positif & dengan niat yang positif maka tidak ada salahnya kan kalau dengan modus... Memangnya kamu mau kalau tiba-tiba orang yang tidak dikenal datang & tiba-tiba tanya nama & minta nomor bahkan memintamu menjadi kekasihnya?"

b1: "Tidak...tidak...tidak! Aku malah takut jika seperti itu."

B: "Btw, siapa namamu? Aku B & temanku adalah b1."

A: "Namaku A. Eh sorry aku buru-buru. Aku balik dulu ya?!"

B: "Nah..ini..ni..belum apa-apa kok sudah pergi. Jangan buat penasaran kita dong!"

A: "Maaf, sebenarnya aku juga ingin ngobrol banyak dengan kalian tapi aku sedang ada keperluan. Jadi tidak bisa lama-lama di sini."

B: "Kalau begitu minta nomormu, biar kalau ada waktu senggang, kita bisa bertemu lagi di sini untuk melanjutkan obrolan kita."

A: "Ok. Ini kartu namaku. Simpan baik-baik ya & senang bisa bertemu & berkenalan dengan kalian!"

Kamu bertanya: "Mana buktinya kamu mencintai aku?"

Apakah sebelumnya aku mengumbar cinta pada seseorang? Kamu bisa tanyakan itu pada para perempuan yang sebelumnya pernah hadir dalam hidupku. Kalaupun iya, itupun bukan kamu. Kalaupun itu kamu, jika kamu menanyakan hal ini, berarti selama ini & sampai sejauh ini kamu belum mengenalku. Jadi itu artinya orang yang kamu cari & kamu nanti bukanlah aku atau sebenarnya yang kamu maksud adalah orang lain atau kamu salah orang atau salah alamat. Coba kamu renungkan lagi & jangan memaksaku untuk menjadi orang lain seperti yang kamu mau karena "Inilah aku". Begitupun kamu tidak bisa aku paksa untuk mengikuti apa yang aku mau, karena kamu punya kemauan sendiri untuk membuat hidupmu mau dijadikan seperti apa. Jika kita tidak ada kecocokan satu sama lain, lalu mengapa harus dipaksakan? Bukankah sudah pernah terjadi kejadian seperti ini? & Sekarang aku tidak mau terjebak lagi untuk berputar-putar dalam masalah yang sama. Jadi kalau kamu rela & bersedia, maka ikutilah mauku, kalau tidak maka ikutilah apa kata hatimu.

Lebih jauh dari itu apakah saat ini kita sering terlibat dalam komunikasi langsung yang akrab & hangat sehingga kamu berkata seperti itu? Dulu aku diam saja ketika didikte & diarah-arahkan oleh cerita-cerita kalian tapi sekarang sudah berbeda. Tapi aku tidak menutup mata atas apa yang telah kalian lakukan dalam menunjukkan cinta kalian padaku & aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya & sedalam-dalamnya & dengan sepenuh hatiku atas apa yang telah kalian lakukan. Dikarenakan situasi & keadaan yang sudah berubah sehingga aku pun tertarik menjalin hubungan dengan beberapa perempuan. & hal ini bukanlah hal yang mengejutkan karena sudah melewati & diawali oleh sederet peristiwa sebagai pertandanya. Jadi kini tak perlu ada yang ditutup-tutupi & inilah saatnya bersikap terbuka atas permasalahan ini. Perdebatan & perselisihan atas masalah inipun sudah pernah kita alami, jadi sekarang saatnya kita menjadi lebih dewasa dalam menyikapi masalah tersebut.

Lalu apa hubungannya penjelasanku pada dua paragraf sebelumnya dengan pertanyaanmu? Renungkanlah penjelasanku pada paragraf tersebut & jawablah pertanyaan yang ada sehingga kamu dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan yang muncul di benakmu. Ayolah kita bangun & tidak lagi meributkan masalah-masalah yang hanya memperumit masalah utama. Ayolah kita bangun & menatap ke depan sehingga kita tidak terpaku pada masalah yang sama & bisa melihat jalan keluar dari masalah tersebut. Ayolah kita memikirkan penyelesaian masalahnya daripada saling berbantahan & memperpanjang masalahnya.

Disangka mau modus

a2: "Hei! Itu ada penjual jajanan kampung. Yuk kita ke sana. Aku sudah lama tidak makan jajanan itu."

A: "Ayo! Meskipun jajanan kampung, tapi enak & harganya terjangkau bahkan unik & punya cita rasa tersendiri."

Mereka langsung beli banyak jajanan di situ, sebagian diimakan di tempat & sebagian dibawa pulang untuk oleh-oleh.

A: "Kasihkan uang ini ke penjualnya."

a2: "Kok nominal besar? Apa gak ada uang kecil, kuatirnya gak ada kembalian."

A: "Tidak apa-apa. Coba saja barangkali ada."

Setelah dibayar & mendapatkan uang kembalian kemudian mereka pulang tetapi di tengah jalan ternyata uang kembaliannya kebanyakan, sehingga mereka kembali untuk memberikan kelebihan uangnya.

Tidak berapa lama X1 & teman-temannya datang & beli jajan di tempat yang sama.

Beberapa menit kemudian, bertemulah A & a2 dengan X1 & teman-temannya yang sedang duduk lesehan menikmati jajanan kampung.

Tiba-tiba X1 menyeletuk: "Ini pasti modus. Pura-pura beli jajan untuk mendekati kita."

x1: "Iya nih!. Modus seperti begituan sih mudah ditebak."

x2: "Gak level lah sama kita-kita."

X1: "Pergi sana! Jangan dekati kita. Aku tidak suka dengan kalian."

x3: "Atau kita saja yang pergi. Aku jadi gak mood makan di sini."

a2: "Hei kalian!.."

A: "Kita cuma sebentar kok. Kita cuma mau berikan kelebihan uang kembalian ke penjualnya & tidak ada niat dekati kalian."

Tiba-tiba x2 tersedak karena mendengar jawaban itu sedangkan X1 & dua temannya menunduk & berpaling serta berusaha membantu x2 yang tersedak dengan menepuk-nepuk pelan punggungnya.

Disangka mau merebut kekasih orang

a1: "Aku titip pesanan barang ke rumah Y1 ya?! Soalnya aku sedang banyak pesanan. Para pegawaiku sedang kirim barang semua & aku juga sibuk membantu mereka. Karena Y1 adalah temanmu, jadi tolong kirimkan ini ke rumahnya."

A: "Ok. Sekalian aku berkunjung ke rumahnya karena sudah lama aku tidak jumpa dengannya."

a1: "Maksudmu sekalian mengenang kisah indah bersamanya gitu ya?! Hehehe..."

A: "Hush! Aku dengan dia sudah tidak ada hubungan & tidak punya perasaan apa-apa. Jadi jangan ungkit-ungkit itu lagi. Dia kuanggap sebagai teman & kisah-kisah di masa lalu hanyalah kenangan yang sudah diganti dengan kisah-kisah baru bersama yang lain."

a1: "Ya sudah. Terserah kamu. Ini barangnya & terima kasih ya atas bantuanmu."

Setiba di rumah Y1, ternyata di rumahnya sedang ada tamu yakni Yy1 sebagai kekasih Y1.

Y1: "Hai! Ngapain kamu ke rumahku? Aku sudah tak punya perasaan lagi denganmu jadi jangan coba-coba mendekatiku & merayuku karena itu tidak akan mempan padaku."

Yy1: " Iya. Y1 sudah menjadi kekasihku jadi kamu jangan mencoba memikat hatinya untuk berpaling & kembali padamu." Sambil mendekap Y1 & mengelus kepalanya sedangkan Y1 membalas Yy1 dengan mendekap lebih erat sambil bersikap manja & menunjukkan kemesraan dengannya.

A:" Maaf jika aku datang di waktu yang tidak tepat. Aku datang cuma untuk memberikan titipan temanku yakni barang pesanan Y1."

Y1 kaget & langsung melepaskan diri dari pelukan Yy1 & bicara dengan terbata-bata: "Oh!!..Iya..Ba..rang pe..sananku...Taruh di atas meja itu saja & terima kasih sudah mengantarkan."

A: "Iya. Kalau begitu aku pamit & maaf telah mengganggu kalian."

Y1 cuma bengong sedangkan Yy1 terdiam & bingung.

Disangka mau PDKT dengan mantan

Saat berjalan-jalan di taman kota, tak sengaja A bertemu X & terjadilah dialog berikut.

A: "Hallo!"

X: "Aku sudah tidak cinta lagi padamu jadi jangan mengharapkanku & mencoba mendekatiku lagi. Aku sudah menemukan pengganti yang lebih baik darimu. Memang dulu aku cinta padamu tapi sekarang aku benci padamu. Jadi aku ingin kamu pergi jauh dariku."

A: "Sebentar... Bukankah kita tidak sengaja bertemu? & Apa yang perlu diperdebatkan lagi dari kisah cinta kita yang sudah berakhir? Kalau kita sudah tidak ada kecocokan & kamu membuat keputusan seperti itu, berarti masalah di antara kita pun selesai. Jadi tidak perlu kita memperpanjang masalah yang sudah sampai ujungnya & sebaiknya kita buka lembaran cerita baru tentang kehidupan masing-masing/tentang persahabatan di antara kita."

X: "Tetap saja aku belum bisa melupakan permasalahan di antara kita. Jadi aku tidak ingin melihatmu lagi."

A: "Ok. Kalau kamu ingin seperti itu. Nanti kalau bertemu lagi, kita berpura-pura tidak saling kenal."

Disangka selingkuh

W: "Aku ingin putus denganmu!"

A: "Kamu sering berkata ingin putus tapi di lain waktu berkata ingin nyambung. Kamu belum mempunyai keputusan yang mantap atas pilihanmu. Jadi maumu sekarang benar-benar putus atau cuma putus nyambung terus?"

W: "Pokoknya aku ingin putus! Aku tidak tahan dengan kelakuanmu yang suka selingkuh & menjalin hubungan dengan beberapa perempuan sekaligus."

A: "Selingkuh??? Kalau menjalin/melakukan hubungan terlarang & secara sembunyi-sembunyi, maka aku tidak akan membantah jika kamu menyebutnya sebagai selingkuh. Jika menjalin hubungan secara baik-baik & secara terang-terangan dengan beberapa perempuan apalagi sampai nikah maka itu bukan selingkuh tapi poligami."

W: "Mana mungkin ada perempuan yang rela berbagi cinta dengan perempuan lain!"

A: "Aku sadar jika banyak perempuan yang tidak mau dipoligami, jadi aku cari perempuan yang mau & rela berbagi cinta saja. Karena itu dengan terang-terangan aku menawarkan pernikahan poligami. Jadi kamu & para perempuan lain bisa langsung membuat keputusan untuk menerima/menolak tawaran ini. Kalau kamu menolak, ya sudah, kita berteman saja."

Sunday, August 2, 2015

Pertemuan Menentukan Sikap & Keputusan

Di sini kita simulasikan percakapan mengenai permasalahan yang terjadi antara aku dengan kalian. Pertemuan ini dilakukan di sebuah ruang cukup lebar dengan sebuah meja bundar di tengah-tengah yang dikelilingi beberapa kursi. A adalah aku, E, K, N, Y, Z dan seterusnya adalah perempuan ke-1, perempuan ke-2, perempuan ke-3, perempuan ke-4 dan seterusnya. Baik, kita mulai percakapannya.

A: "Salam hangat semuanya! Aku senang kita bisa berkumpul & membicarakan permasalahan kita selama ini, yang seolah tidak berkesudahan. Tapi kalian tentu sudah membaca pesan tentang pandangan, sikap & keputusanku terhadap permasalahan ini. Jadi tujuan pertemuan ini adalah kita bisa saling mengemukakan sikap & keputusan atas permasalahan tersebut."

Y: "Iya, aku senang dengan ketegasanmu dalam membuat keputusan atas permasalahan kita. Sebetulnya aku masih menginginkanmu tetapi karena perbedaan kita & keras kepalamu sehingga membuatku mencoba membuka diri dengan orang lain. & akhirnya aku bertemu dengan orang yang terus memberi perhatian & menunjukkan cintanya padaku. Tetapi tetap saja dirimu sulit tergantikan sehingga aku terus menerus dalam kebimbangan ketika harus memilih antara kamu atau dia. Sampai akhirnya kamu menawarkan poligami sehingga membuatku menjadi lebih mantap untuk memilih dia."

Z: "Keputusanmu ini membuatku syok berat, kamu pun tahu seberapa besar cintaku padamu & aku pun telah melakukan apa saja agar bisa merebut perhatian & cintamu padaku. Tapi ternyata kamu membuat keputusan yang masih belum dapat aku terima. Biarkan aku sendiri & merenungkan hal ini. Aku butuh waktu untuk menenangkan diri & untuk menentukan sikap terhadap persoalan ini. Tapi aku cukup senang akhirnya kamu ambil kendali atas permasalahan ini setelah perjalanan panjang yang melelahkan dalam hiruk pikuk & kerumitan masalah yang seolah tak berujung & melebar ke mana-mana ini."

K: "Aku tidak berharap kamu memutuskan masalahmu seperti ini. Sebenarnya kalau kamu tidak memutuskan permasalahannya seperti ini, aku akan terus berjuang memperebutkan cintamu untukku. Tapi apa boleh buat, kamu membuat keputusan ini, sehingga akupun mundur teratur saja. Meskipun sebenarnya aku masih berat hati untuk melepasmu. Selamanya kamu ada di hatiku & tidak akan tergantikan. Semoga kamu bisa menemukan orang-orang yang sesuai dengan harapanmu."

E: "Kamu adalah orang yang paling mengesankan dalam hidupku. Kamu bagaikan magnet yang merebut semua perhatianku. Kamu telah mencuri hatiku seluruhnya, sehingga aku akan kehilangan diriku jika tidak bisa bersamamu. Tapi keputusanmu itu tetaplah keputusan yang sulit & berat bagiku sehingga membuatku seolah sedang bermimpi & merasa apa yang telah terjadi selama ini seperti bayang-bayang semu. Jadi berikan aku waktu untuk bangun & menyadari atas apa yang telah terjadi sehingga aku bisa menentukan sikap & keputusan yang benar-benar berdasarkan kesadaran & sesuai kata hatiku tanpa ada paksaan dari siapapun."

N: "Aku tahu kamu memang sangat menarik & mempesona bahkan awalnya aku juga seperti para pecintamu yang lain yang berebut ingin mendapatkan cintamu. Tapi dengan keputusanmu ini, setelah kurenungkan lagi, ternyata aku hanya menyukaimu sebatas kekagumanku pada sosok yang menjadi inspirasi dalam kehidupanku. Aku tidak benar-benar ingin memilikimu. Yang kuinginkan hanyalah hubungan sebatas penggemar dengan idolanya atau semacam hubungan persahabatan yang akrab. Tapi aku sebagai penggemar & sahabatmu akan selalu mendukungmu serta tak berkeberatan membantu jika dibutuhkan. Ohya, kalau aku menemukan orang-orang yang sesuai dengan selera & harapanmu, aku akan memberitahu & memperkenalkannya denganmu."

A: "Ok!. Semua telah kemukakan pandangannya masing-masing. Terima kasih atas kehadirannya pada pertemuan penting ini. Semoga setelah ini kita bisa melanjutkan perjalanan hidup kita dengan lebih menyenangkan setelah adanya kejelasan arah & ujung dari hubungan kita ke depan. Harapannya pertemuan ini tidak menjadi akhir dari hubungan kita karena kita bisa membina hubungan persahabatan yang indah. Apalagi sekarang aku membuat blog & halaman facebook tentang memajukan Indonesia ( http://majulah-indonesiaku12.blogspot.com &  https://www.facebook.com/Majulah.Indonesiaku ). Ayo, bergabung & ikut serta dalam gerakan memajukan Indonesia. Di sini kita bisa mengaktualisasikan diri menjadi orang yang berguna bagi tanah air.