Saturday, December 5, 2015

Pembentukan grup poligami & anti selingkuh

Perselingkuhan adalah perbuatan terlarang & tercela. Orang yang melakukannya akan terhina & dipandang rendah. Perselingkuhan jika tidak ketahuan memang menyenangkan & memiliki sensasi tersendiri, tapi dibalik itu tersimpan banyak kekhawatiran & akibat yang buruk saat perbuatan tersebut terbongkar. Seseorang melakukan perselingkuhan karena merasa tidak puas dengan pasangannya. Alasan dibalik ketidakpuasan itupun bermacam-macam, yang pada akhirnya mendorong seseorang untuk mencari orang lain yang dapat memenuhi hasrat yang tidak terpuaskan tersebut. Saat berhasil menemukan seseorang yang dianggapnya dapat memuaskan hasrat yang belum terpenuhi itu, maka dimulailah perselingkuhan tersebut. Sekali, dua kali melakukannya memang menyenangkan & bahkan menimbulkan ketagihan jika saat pertama kali melakukannya tidak muncul sedikitpun rasa bersalah & penyesalan. Mengapa itu bisa terjadi? Karena semua hal terlarang, biasanya rasanya lebih nikmat & menyenangkan dibanding hal-hal yang dibolehkan. Tapi perlu diingat bahwa hal-hal terlarang jika dilakukan, akan memberikan kerugian yang lebih banyak dibanding keuntungannya. Begitupun dalam hal perselingkuhan ini.

Tapi yang jadi pertanyaannya, apa itu "selingkuh"? Hal ini perlu dipertanyakan karena seringkali terjadi pernikahan siri/pernikahan poligami yang dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan istri pertama disebut selingkuh. Jika tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu bagaimana proses sang suami menjalin hubungan & menikah dengan istri mudanya, maka orang akan menyalahartikan poligami sebagai perselingkuhan, padahal poligami berbeda dengan perselingkuhan. Pernikahan poligami merupakan bentuk tanggungjawab seorang pria beristri yang menggauli beberapa perempuan lain secara sah. Sedangkan perselingkuhan merupakan bentuk perbuatan tidak bertanggung jawab seorang pria beristri yang menggauli beberapa perempuan lain secara tidak sah. Jadi poligami memiliki konsekuensi yang jelas terhadap status beberapa perempuan lain yang digaulinya yakni sebagai istri yang sah. Sedangkan perselingkuhan tidak memiliki konsekuensi yang jelas terhadap status beberapa perempuan lain yang digaulinya & hanya memberikan status kumpul kebo serta status anak haram.

Dari penjelasan di atas, sudah sangat jelas kerugian besar yang diderita para perempuan peselingkuh yakni berstatus kumpul kebo & jika memiliki keturunan akan berstatus anak haram. Berbeda jika hal itu adalah poligami, tanpa melihat kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pernikahan poligami, para perempuan yang dipoligami, lebih jelas statusnya, yakni istri sah dari pria yang menikahinya. Penulis bukannya mau menutup mata terhadap berbagai kegagalan/kerugian yang diderita perempuan yang dipoligami, tetapi penulis hanya mau mendudukkan perkaranya, bahwa bukan poligaminya yang salah. Bukankah pernikahan monogami juga tidak sedikit yang berakhir dengan kegagalan? Jadi perempuan yang melakukan monogami pun berpeluang mengalami kegagalan/kerugian yang sama seperti yang terjadi dalam pernikahan poligami. Memang peluang munculnya masalah/kegagalan dalam pernikahan poligami lebih besar dibanding monogami, tapi bukan berarti poligami dianggap sebagai penyebab masalah/penyebab kegagalan tersebut. Poligami hanyalah pilihan bagi mereka yang siap berbagi, jika tidak siap berbagi maka pilihannya adalah monogami. Kegagalan yang terjadi adalah karena pelakunya belum siap berbagi. Jadi bagi yang mendapat tawaran poligami, lebih baik memikirkannya berkali-kali sebelum akhirnya gagal di tengah jalan karena menerima tawaran poligami dengan setengah hati/terpaksa.

Prinsip pernikahan monogami & poligami adalah sama yakni mempertimbangkannya matang-matang agar tidak sampai terjadi kegagalan di tengah jalan karena setengah hati/terpaksa melakukan pernikahan tersebut. Pernikahan harus dilakukan dengan sepenuh hati & tanpa paksaan agar dapat meminimalkan/menghindari kegagalan. Pernikahan yang dilakukan dengan sepenuh hati berarti bahwa suami-istri telah membulatkan tekad untuk mempertahankan pernikahan mereka sampai akhir hayat walau apapun yang terjadi. Sedangkan pernikahan yang dilakukan tanpa paksaan berarti bahwa suami-istri melakukan pernikahan tersebut atas dasar kesadarannya & kesiapan menerima segala akibat dari pilihannya untuk melakukan pernikahan tersebut. Jika melakukan pernikahan dengan sepenuh hati, maka masalah apapun yang sedang menimpa, akan dilalui & diatasi bersama-sama sehingga berbagai masalah tersebut akan menjadi semacam bumbu penyedap kehidupan yang semakin menguatkan & mempererat ikatan cinta kasih di antara mereka. Begitupun pernikahan yang dilakukan tanpa paksaan, maka mereka akan menyadari & siap dengan berbagai perbedaan, kelebihan & kekurangan masing-masing sehingga mereka bisa saling melengkapi satu sama lain dalam melalui setiap lika liku perjalanan hidup mereka.

Kemudian akan timbul pertanyaan, bukankah realitasnya tidak seindah seperti yang digambarkan oleh penulis? Banyak sekali masalah yang terjadi dalam pernikahan. Mulai dari cekcok karena masalah sepele hingga masalah yang besar. Bertengkar karena masalah dapur hingga masalah kasur. Berantem karena masalah emosi sesaat hingga emosi yang bertumpuk-tumpuk, dsb. Karena tulisan ini mengangkat tema perselingkuhan maka yang akan dibahas di sini adalah masalah tersebut. Di atas telah disinggung sedikit mengenai perselingkuhan sedangkan di paragraf ini akan dijelaskan arti selingkuh secara tersendiri. Selingkuh adalah bergaul dengan pria/perempuan lain walaupun sudah berstatus menikah. Yang dimaksud bergaul di sini adalah yang berarti negatif, di mana pria & perempuan tanpa hubungan pernikahan melakukan sentuhan bahkan penyatuan fisik untuk memuaskan hasrat biologisnya. Menurut pengertian ini, maka selingkuh adalah sesuatu yang sangat memalukan, hina, & menjatuhkan harga diri pelakunya serendah-rendahnya. Meskipun orang tersebut begitu sangat terhormat, jika ketahuan berselingkuh, maka kehormatannya akan langsung tercoreng. Karena begitu buruknya akibat dari perbuatan selingkuh tersebut, maka tentu rasanya akan sangat menyakitkan bagi pihak yang diselingkuhi. Oleh karena itu kita semua sepakat bahwa perselingkuhan adalah hal terlarang & patut dibenci semua orang.

Mengingat betapa buruknya perbuatan selingkuh tersebut, maka jalan & cara paling aman bagi para pria untuk menjalin hubungan dengan beberapa perempuan sekaligus adalah poligami. Tapi bagaimana dengan perempuan? Jika pria bisa menikah secara poligami, apakah perempuan bisa menikah secara poliandri? Meskipun di jaman modern seperti sekarang terdapat isu kesetaraan gender, bukan berarti perempuan menyalahi kodratnya. Secara kodrat perempuan adalah pihak yang dibuahi oleh pria, bukan karena menegakkan kesetaraan gender, maka perempuan ingin menjadi pihak yang membuahi pria (ini sudah menyalahi kodrat). Begitupun dalam hal pernikahan, macam pernikahan hanya ada monogami & poligami, sehingga perempuan hanya bisa memilih salah satu di antara ke dua pilihan itu. Perempuan tersebut tinggal memilih mana di antara pilihan berikut yang diinginkannya: menjadi satu-satunya istri bagi suaminya (monogami) atau menjadi salah satu istri bagi suaminya (poligami). Meskipun kebanyakan perempuan memilih monogami, tetapi ada sebagian perempuan yang rela dipoligami & hal ini tidaklah merendahkan derajatnya sebagai perempuan, tetapi justru menunjukkan kebesaran & keikhlasan hatinya untuk menerima/melakukan sesuatu hal yang sangat berat & sulit dilakukan kebanyakan perempuan.

Kita kembali lagi kepada soal perselingkuhan. Bagaimana jika kita sudah merasa bosan dengan suami/istri kita, sehingga membuat kita ingin berselingkuh? Atau bagaimana jika sudah terlanjur berselingkuh? Jika kita sampai muncul keinginan/perbuatan selingkuh tersebut, maka akan memuncul pertanyaan terhadap pernikahan yang telah kita lakukan sebelumnya. Bisa jadi pernikahan tersebut dilakukan dengan setengah hati, karena setengah hati yang lainnya adalah untuk suatu alasan lain (harta, tahta, rupa). Atau bisa jadi pernikahan tersebut dilakukan dengan terpaksa karena balas budi, dijodohkan, kecelakaan, dsb. Sebagaimana telah kita sepakati bersama bahwa selingkuh adalah hal yang terlarang & patut dibenci, maka kita pun harus anti/menentang keras terhadap perselingkuhan tersebut. Oleh karena itu sikap & tindakan kita terhadap peselingkuh adalah tegas menolaknya/menceraikannya, kecuali kalau sang suami/istri masih sayang dengan pasangannya & pasangan tersebut benar-benar insaf & menyesali perbuatannya, maka terserah suami/istri tersebut untuk tetap mempertahankan pernikahannya/tidak.

Berdasarkan akibat buruk dari perselingkuhan yang telah disebutkan di atas, maka penulis melalui tulisan ini bermaksud membentuk grup anti selingkuh sebagai bentuk tanggapan terhadap realitas sosial yang terjadi di tengah pergaulan yang serba bebas seperti saat ini. Di samping itu, penulis juga bermaksud membentuk grup poligami untuk mewadahi para pelaku poligami ataupun calon pelaku poligami yang ingin membangun keluarga poligami yang bahagia & bertanggungjawab. Hal ini karena selama ini poligami sering disalahartikan sebagai penyebab permasalahan, padahal poligami adalah sebagai penyelesai permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang terjadi bukan terletak pada poligaminya tetapi lebih kepada para pelakunya. Di sini poligami merupakan pilihan & dilakukan tanpa paksaan. Sehingga di sini poligami dilakukan oleh para pelakunya dengan sepenuh hati & tanpa paksaan. Tidak disarankan bagi para pelaku yang belum siap berbagi untuk berpoligami karena hanya akan membuatnya menjalani pernikahan poligami dengan setengah hati & terpaksa yang rawan mengalami kegagalan suatu saat nanti. Grup ini terbuka untuk umum. Siapapun boleh ikut & boleh memilih mengikuti salah satu grup yakni grup poligami atau grup anti selingkuh ataupun ikut kedua-duanya.

Monday, November 2, 2015

Pendewasaan diri dengan berbagai persoalan cinta

Kita sudah sampai di ujung cerita, sehingga kita pun sudah mengalami berbagai perasaan karena masalah cinta seperti: gelisah, galau, gundah, gulana, kecewa, terluka, sakit hati, menderita, merana, tersiksa, bahkan yang tidak kuat menghadapi hal itu semua, kita bisa merasa hancur lebur, merasa sampai pada akhir dari segalanya & kehilangan jati diri karena merasa putus asa. Bagi yang merasa sedang diuji oleh masalah cinta, maka hal itu semua bagaikan proses menggodok mental kita agar menjadi semakin matang dalam bersikap & menghadapi masalah hidup. Memang sulit untuk bisa lepas dari permasalah yang sangat berat, tetapi ketika kita bisa bangkit & mengatasi masalah tersebut maka kita akan lebih tahan & kuat menghadapi berbagai persoalan tersebut. Untuk bisa bangkit secara mental, kita harus kerja keras & berjuang keras secara mental, tidak berdiam diri ketika dikalahkan & dijatuhkan secara mental karena hal tersebut akan membuat kita semakin terpuruk & kehilangan jati diri. & hal itu semua membutuhkan proses, entah itu dalam waktu yang lama atau dalam waktu yang singkat. Selama kita terus mengikuti proses tersebut & tidak mudah menyerah, lama-lama kita akan semakin mengenali diri kita & mengenali jalan yang ingin kita tempuh.

Berikut ini beberapa macam permasalahan cinta:
1)ingkar janji, selingkuh, berkhianat,
2)cinta sesaat, cinta monyet
3)cinta sepihak, cinta tidak direstui
4)diduakan cinta, cinta segi tiga, cinta segi banyak
5)cinta terlarang, cinta buta, cinta jadi benci
6)cinta sandiwara, cinta rekayasa, cinta palsu, PHP cinta, permainan cinta & masih banyak yang lainnya.

Permasalahan cinta yang paling fatal akibatnya biasanya dikarenakan oleh kebohongan, kepura-puraan, kepalsuan, pengkhianatan, kemunafikan & berbagai sifat jelek lainnya.

Berikut ini cara menyikapi bermacam persoalan cinta tersebut:
1)membuka lembaran baru & berbahagia dengan mengubur masa lalu,
2)membuka lembaran baru tapi tidak tenang karena mengungkit-ungkit masa lalu,
3)tetap bertahan & menderita karena tidak menerima kenyataan secara sukarela,
4)tetap bertahan & bahagia dengan menerima kenyataan secara sukarela.

Sekarang kita masuk pada contoh yang lebih konkret yakni persoalanku dengan para pecintaku. Saat ini sudah ketahuan seperti apa diriku, mulai dari kesalahanku, kekuranganku, kelemahanku, hingga kejelekanku. Jadi jika diringkas, kenyataannya adalah "Inilah Aku". Bagi yang ingin tetap bertahan denganku & ingin bahagia denganku maka terimalah kenyataan bahwa "Inilah Aku" dengan berbagai kesalahan, kekurangan, kelemahan, & kejelekanku. Jika ingin tetap bertahan denganku tapi tidak bisa menerima kenyataan bahwa "Inilah Aku" yang memiliki kesalahan, kekurangan, kelemahan, & kejelekanku, maka bersiaplah untuk menderita. Bagi yang membuka lembaran baru & ingin hidup bahagia, maka tidak perlu ungkit-ungkit masa lalu kita agar kalian bisa hidup tenang dengan lembaran baru kalian. Tapi bagi kalian yang membuka lembaran baru tetapi masih tetap ungkit-ungkit masa lalu kita, maka bersiaplah untuk membuat hidup kalian menjadi tidak tenang.

Jika ada yang mempermasalahkan bahwa aku menyuarakan pernikahan poligami karena tidak ingin dipoligami, maka permasalahan ini sudah pernah aku bahas & rasanya tidak perlu lagi memperdebatkannya lebih panjang lagi. Intinya adalah kalau rela dipoligami, maka ikutlah aku. Tapi jika tidak ingin dipoligami, maka ikutilah kata hatimu & lakukan monogami dengan seseorang yang kamu cintai. Poligami adalah pilihan, sehingga kita bebas memilih untuk menerima/menolak tawaran poligami. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menerima tawaran poligami begitu pula kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menolak/tidak melakukan poligami jika hal itu adalah pilihan hidup orang tersebut. Berbagai persoalan yang telah kita alami bersama selama ini, seharusnya telah membuat kita menjadi semakin dewasa, sehingga rasanya tidak perlu juga kita berputar-putar & terus memperdebatkan perihal pilihan hidup yang merupakan persoalan pribadi masing-masing orang. Bukankah semua orang tidak ingin dipaksa/dicampuri urusan pribadinya dalam hal pilihan hidupnya/jalan hidup yang diambilnya? 

Inilah saatnya kita belajar untuk lebih dewasa dalam bersikap. Persoalan masa lalu walaupun sangat sulit & menyakitkan, tidak harus membuat hidup kita pada saat ini semakin terpuruk karena putus asa. Jika kita membuka mata, maka manusia di dunia ini tidak hanya aku, kalian, atau mereka. Ada begitu banyak orang & ada bermacam orang di dunia ini. Jika diruntut dari awal sampai sekarang, akhirnya ketahuan "Inilah Aku" dengan berbagai hal yang ada padaku, sehingga kalian tidak suka/benci padaku, maka untuk apa juga terus bertahan & tercebur dalam permasalahan lama yang hanya membuang-buang waktu, perasaan, pikiran, tenaga dsb? Bukankah lebih baik buka saja lembar baru tanpa perlu ungkit-ungkit masa lalu yang menyakiti hati kalian? Bukannya aku tidak mau mengungkit-ungkit masa lalu, tetapi aku hanya kasihan pada kalian yang belum siap menerima kenyataan, sehingga mengingat masa lalu hanya akan membuat hati kalian sakit & terpuruk. Jika seperti itu, maka sebaiknya kita tatap masa depan & membangun mimpi-mimpi indah kita sendiri bersama seseorang yang kalian cintai & bukan malah hanya meratapi masa lalu yang menyedihkan.

Untuk kalian yang sudah membuka lembaran baru, maka aku pun juga sudah membuat lembaran baru yang memuat & bisa diikuti oleh siapapun yang mengaku orang Indonesia. Jadi untuk semuanya, cerita-cerita sedih kita di masa lalu, kita anggap sebagai kenangan lama & pelajaran untuk membuat kita menjadi semakin dewasa seperti sekarang. Sekarang kita jalani cerita baru yang memuat kebanggaan & perjuangan kita sebagai orang Indonesia dalam gerakan memajukan Indonesia, yang bisa kalian lihat di blog: http://majulah-indonesiaku12.blogspot.com. Dalam gerakan memajukan Indonesia tersebut kita disatukan oleh semangat kebangsaan yakni semangat persatuan & kesatuan Indonesia. Kita semua adalah bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kita semua berbahasa yang satu, bahasa Indonesia. & kita semua bertanah air yang satu, tanah air Indonesia. Kita tidak perlu lagi terpecah belah & ribut hanya karena masalah sepele, karena kita saat ini disatukan oleh tujuan besar yakni membangun & memajukan indonesia. Masalah-masalah cinta kita sebelumnya adalah masalah yang kecil jika dibandingkan dengan masalah negara tentang bagaimana membangun & memajukan Indonesia. Sekarang saatnya kita berpikir besar & menganggap masalah-masalah cinta kita dahulu sebagai pembelajaran pada hal yang lebih besar yakni bagaimana kita mencintai negara Indonesia. Perwujudan cinta kalian padaku sudah berwujud & membuat Indonesia menjadi seperti saat ini & aku sangat berterima kasih atas segala pengorbanan yang telah kalian lakukan. Tidak ada hal yang sia-sia jadi ayo kita lanjutkan perjuangan kita untuk Indonesia tercinta karena perjalanan kita masih panjang.

Thursday, October 1, 2015

Intermezo - edisi rayuan gombal di mall ( 1 )

!1? & !11? jalan-jalan & cuci mata di mall. Saat itu mereka sedang berada di depan pintu masuk mall.

!11?: "Sekarang kita pergi ke mana?"

!1?: "Kita ke lantai tiga, karena di sana ada tempat yang pas buat nongkrong." sambil terus melanjutkan langkahnya mendekati tangga eskalator.

Saat !1? berbicara, !11? terus melirik kiri kanan untuk melihat-lihat perempuan-perempuan yang sedang lalu lalang & saat itu dia melihat seorang gadis cantik & seksi yang baru datang kemudian berlalu & menghilang di depannya.

!11?: "Hei..barusan ada perempuan cantik banget sedang lewat di depan kita. Tadi dia berjalan dengan berlenggak-lenggok ke dalam mall. Benar-benar sangat menarik perhatian, sampai-sampai para pria di sekitarnya berhenti sebentar untuk melihat kecantikan gadis itu." katanya sambil matanya masih melirik ke kiri & ke kanan serta tangannya menjawil !1?.

!1?: "Kamu ini apa sih! Asal perempuan itu cantik & seksi langsung saja kamu tertarik. Memangnya kalau perempuan itu judes & berperilaku jelek kamu masih mau dengannya?" katanya sambil menyenggol badan !11? agar kehilangan fokusnya saat matanya melihat-lihat para perempuan yang berlalu lalang di sekitarnya.

!11?: "Kalau aku, tidak mau munafik, selama dia masih bisa diajak bersenang-senang, tidak ada masalah bagiku. Asalkan dia cantik & seksi, soal lainnya apalagi uang, adalah nomor sekian. Toh nanti kalau sudah bosan bisa cari lagi perempuan cantik lainnya. Bukankah perempuan seperti mereka mudah takluk dengan uang, tampang keren, & rayuan semanis madu. Kalau soal itu, aku punya semuanya." katanya bangga sambil masih terus melanjutkan pencariannya menemukan perempuan yang bisa didekatinya.

!1?: "Aku akui deh, kamu memang mempunyai senjata yang lengkap dalam menaklukkan perempuan, mulai dari fisik, otak, & uang. Tapi tidak semua tipe perempuan cocok dengan karakter sepertimu." katanya sambil melangkahkan kakinya ke atas tangga eskalator.

!11?: "Aku tidak mau ambil pusing dengan perempuan-perempuan yang munafik seperti mereka yang menolak aku dekati dengan uang, rayuan gombal, & ketampanan wajahku. Lebih baik aku mencari perempuan lain yang lebih mudah aku dekati." katanya sambil ikut melangkahkan kakinya ke atas eskalator & mengarahkan pandangannya ke sekitar eskalator untuk melihat gadis-gadis cantik yang lewat.

!1?: "Ok deh. Kita memang sangat berseberangan perihal pendapat mengenai perempuan, tapi kamu juga jangan menganggap semua perempuan yang tidak bisa kamu rayu adalah orang munafik, karena tidak semua perempuan bisa dirayu dengan harta & rupa." sambil melihat barisan tangga eskalator di depannya yang terdapat dua perempuan cantik yang terlihat seperti perempuan baik-baik.

!11?: "Aku tahu seleramu. Sepertinya tatapan matamu mengarah ke dua gadis cantik di depanmu. Kalau kamu suka dia, pergi sana & dekati dia. Soal rencana nongkrong kita, kita tunda saja. Aku juga barusan menemukan perempuan yang jadi target untuk aku dekati." katanya ke !1? sambil mendorongnya maju ke depan agar dia tergerak untuk mendekati para perempuan itu.

!1?: "Ide bagus! Nanti kamu akan aku hubungi kapan kita nongkrong, sekarang yang penting adalah menjalankan misiku untuk mendekatinya dulu." katanya sambil melangkah maju lebih dekat ke dua gadis tersebut."

Setelah ke dua gadis itu tiba di lantai dua & berjalan menuju stand pakaian yang terletak agak jauh di depan mereka, terlihat di belakang mereka !1? sedang menyusul ke dua gadis tersebut. Sedangkan !11? pergi menuju ke suatu tempat di mana perempuan yang dia incar berada.

+1?: "Hari ini ada diskon besar di stand pakaian lantai dua loh!" katanya kepada saudaranya +11?.

+11?: "Benarkah?! Ayo kita lihat! Aku paling suka model-model pakaian di sini, soalnya banyak model keluaran terbaru, apalagi sekarang lagi ada diskon. Wah! Aku bakal bingung memilih mana yang mau aku beli kalau begini!" katanya dengan wajah senang & tidak sabar untuk segera melihat-lihat stand pakaian tersebut.

Di belakang mereka, !1? berjalan semakin cepat untuk segera menyusul ke dua gadis tersebut.

!1?: "Permisi mbak!" katanya setelah berhasil menyusul ke dua gadis tersebut.

+1?: "Iya mas! Ada apa?"

!1?: "Sekarang jam berapa mbak?"

+11?: "Sekarang sudah jam 16:00."

!1?: "Waduh!"

+1?: "Ada apa mas, kok mengeluh seperti itu?"

!1?: "Rencananya, jam 16:00 saya mau nongkrong dengan teman saya. Tapi ternyata saya tersesat di sini."

+1?: "Kalau tersesat & mau cari pintu keluar atau mencari teman mas, tinggal hubungi saja bagian informasi. Nanti mas akan dibantu oleh petugasnya."

!1?: "Saya tidak perlu pergi ke sana mbak, soalnya saya lagi tersesat di hati mbak."

+1?: "Waduh! Jangan sampai tersesat di hati saya, mas."

!1?: "Mau bagaimana lagi, mbaknya sih cantik banget hingga membuat mata saya tidak bisa lepas dari memandang kecantikan mbak."

+1?: "Jangan memuji saya seperti itu mas, saya kan jadi bingung kalau mau membantu mas agar tidak sampai tersesat di hati saya."

!1?: "Caranya cukup mudah kok mbak. Mbak tinggal membuka hati mbak pada saya agar saya tidak tersesat karena kesulitan mencari pintu masuk ke hati mbak."

+1?: "Tapi mengapa saya mas?! Bukankah di sekitar sini banyak perempuan cantik lalu lalang."

!1?: "Tidak semua gadis cantik memiliki kecantikan alami seperti mbak. Dengan dandanan & pakaian sederhana tapi mbak masih tetap memancarkan kecantikan alami yang menarik perhatian saya. Mbak terlihat anggun & mempesona yang membuat saya tersesat dalam lamunan bersama mbak di sebuah taman bunga cinta."

+11?: "Ceritanya ini sedang merayu saudara saya ya mas?!" katanya sambil tersenyum kepada mereka berdua (!1? & +1?) & kemudian menyenggol tangan +1?.

!1?: "Yang saya katakan hanyalah ungkapan hati seorang pria yang sedang terpana kepada gadis cantik seperti dia."

+11? : "Kalau tahun lalu mas bertemu dia, mungkin dia akan langsung jatuh cinta pada mas."

+1?: "Iya mas. Jadi maaf ya mas."

!1?: "Maksudnya bagaimana mbak?"

+1?: "Saya sudah punya pacar sejak setahun yang lalu & saya setia pada pacar saya. Jadi walaupun mas mencoba menggoda & menarik perhatian saya, maaf saya tidak bisa menyambutnya."

+11?: "Sebenarnya mas tipe pria, saya & saudara saya. Tapi karena saya sudah menikah & saudara saya masih berpacaran dengan temannya, maka sekali lagi maaf kalau maksud hati mas untuk mendekati kita tidak bisa berjalan sukses."

!1?: "Oh! Begitu ya.. Tapi jika janur kuning belum melengkung, boleh tidak, saya bersaing dengan pacar mbak, untuk memperebutkan siapa yang paling pantas mendapatkan mbak?!"

+1?: "Waduh, maaf, tidak boleh mas. Saya bukan orang yang mudah berpaling kepada pria lain walaupun pria tersebut lebih baik daripada pacar saya, karena saya bukan orang yang suka bermain-main dengan perasaan saya."

!1?: "Kalau begitu, saya minta maaf jika salah merayu orang. Jika memang tidak bisa menjalin hubungan yang spesial dengan mbak, bolehkah saya menjalin hubungan pertemanan dengan kalian berdua?"

+11?: "Asal tidak ada udang di balik batu, boleh-boleh saja, kita berteman."

+1?: "Iya mas. Tanpa rayu-rayuan & tanpa modus-modus-an serta jangan berpikir untuk merebut saya dari pacar saya."

!1?: "Iya..iya mbak. Saya tidak akan melakukan itu. Boleh saya minta no hp kalian?"

+1?: "Mmm..bagaimana ya?!"

!1?: "Tidak perlu kuatir, saya tidak akan menyalahgunakannya. Kalaupun itu terjadi, bukankah hp sekarang sudah dilengkapi fitur blokir nomor hp sehingga nomor tersebut tidak bisa menelepon & mengirim sms kepada kita. Kalau masih ragu & tidak bersedia memberikannya, tidak apa-apa, saya tidak akan memaksa."

+1?: "Ok-lah. Saya yakin kamu tidak akan menyalahgunakannya. Sini hp kamu, saya akan ketikkan nomor saya & saudara saya di hp kamu."

!1?: "Terima kasih mbak & salam kenal & sampai jumpa lagi." kata !1? setelah +1? selesai mengetikkan & menyimpan nomor hp-nya & hp saudaranya di hp !1?.

Ke dua gadis itu pun membalasnya dengan kata yang sama kemudian mereka berbalik menuju stand pakaian untuk belanja.

+11?: "Hei! Rayuan pria tadi mengena banget di hatiku, coba kalau aku belum menikah, aku bakal langsung jatuh cinta padanya."

+1?: "Iya..iya..Aku juga merasa rayuannya itu manis banget. Coba pacarku pintar merayu seperti dia, aku pasti akan bahagia sekali. Kadang aku ingin sekali dirayu-rayu & digombalin dengan kata-kata manis oleh pacarku."

+11?: "Sudah..sudah..ngapain sih kita bicara'in pria lain. Nanti kita malah lupa & tidak jadi belanja baju karena keasyikan ngobrol-ngobrol soal itu."

+1?: "Iya. Btw, kamu mau beli baju seperti apa?"

+11?: "Baju kesukaanku adalah yang berwarna mencolok & yang dilengkapi beberapa asesoris sebagai pemanisnya."

+1?: "Kalau aku, suka yang berwarna cerah & kalem...dst..." kata mereka berdua yang masih berjalan beberapa langkah di depan pintu stand pakaian yang kemudian sayup-sayup menghilang ditelan keramaian.

Ke dua gadis itu sibuk memilah & memilih baju untuk dibeli, sedangkan !1? pulang dengan kegagalan. Di tempat lain, !11? masih sibuk dengan seorang gadis cantik yang bermanja-manja & memanfaatkan uangnya.

Intermezo - edisi rayuan gombal di apotik ( 2 )

!1?: "Permisi!"

+2?: "Iya mas. Ada yang bisa saya bantu?" Katanya dengan lembut & siap melayani sepenuh hati.

!1?: "Saya mau beli obat mbak."

+2?: "Ya iyalah mas. Di sini memang tempat membeli obat, kalau membeli selain obat, tidak di sini tempatnya. Maksud saya, mas mau beli obat apa?" Katanya sedikit heran & merasa aneh.

!1?: "Jual obat macam apa saja di sini?"

+2?: "Banyak lah mas. Ada bermacam obat di sini. Mas mau cari obat apa?" tanyanya dengan sopan & kembali berusaha untuk melayani dengan baik.

!1?: "Obat cinta ada tidak?!"

+2?: "Ah! Mas ini ngajak bercanda saya ya?! Obat macam itu tidak ada di sini mas. Tapi sebenarnya mas sakit apa sih? Kok mas tidak terlihat sedang sakit?!" Tanyanya dengan ragu & sedikit tersentuh dengan kata-kata cinta darinya.

!1?: "Saya memang sedang sakit mbak, sakit demam & meriang. Makanya saya datang ke sini."

+2?: "Sakit demam & meriang itu banyak penyebabnya. Kalau menyebut penyakitnya secara umum seperti itu, saya jadi bingung menentukan obatnya. Sudah periksa ke dokter apa belum? Kalau sudah, sini saya lihat resepnya?" tanyanya untuk mencari tahu penyebab sakitnya sambil bertanya-tanya di benaknya mengenai kata-kata cinta yang tadi diucapkan itu apakah hanya main-main, apa tidak.

!1?: "Sudah mbak. Ini resepnya." Sambil menyodorkan secarik kertas bertuliskan "I Love You!".

+2?: "Mas ini apa?!" Sedikit kaget & hatinya langsung tersentuh lebih dalam.

!1?: "Itu resepnya mbak. Saya sudah periksa ke dokter cinta & katanya itu adalah resep untuk meredakan sakit demam & meriang saya karena cinta."

+2?: "Mas ini mau bercanda apa bagaimana? Kok menyodorkan tulisan ini ke saya? Ini bukan resep & tidak ada obat seperti yang mas maksudkan di sini." Katanya sedikit tidak percaya dengan tulisan ungkapan cinta tersebut.

!1?: "Saya serius kok mbak! Memang itu resepnya & obatnya memang ada di sini."

+2?: "Ah mas ini, kalau masih saja bercanda dengan saya, saya tidak mau melayani mas." Mencoba meyakinkan diri bahwa !1? hanya bercanda saja pada dirinya.

!1?: "Beneran mbak, saya serius! Saya sedang jatuh cinta pada mbak, jadi saya demam & meriang karena rindu pada mbak. Mbak-lah obat cinta saya."

+2?: "Ah! Gombal! Apa buktinya kalau mas cinta padaku?" Pintanya untuk mendapatkan keyakinan bahwa dirinya tidak sedang digombalin.

!1?: "Buktinya adalah kecantikanmu. Tiadalah seorang pria yang dapat menolak gadis secantik dirimu."

+2?: "Manis banget rayuanmu. Tapi itu belum cukup untuk merayuku agar aku jatuh cinta padamu." Pujinya yang mulai terpengaruh oleh rayuan !1? tapi tetap berusaha jual mahal dari rayuan manis !1?.

!1?: "Ketika aku merasakan demam & meriang karena memikirkanmu, segala jenis obat tidak mampu meredakannya. Hanya dirimulah yang bisa mengobati & meredakan sakitku itu, karena cintaku & kerinduanku adalah dirimu."

+2?: "Oh..oh..so sweet banget! Kamu memang pintar merayu ya?!..terus..terus..apa lagi rayuanmu!" Katanya yang mulai kagum & penasaran dengan rayuan-rayuan manis lainnya.

!1?: "Kalau sakit adalah sebuah kemalangan maka sakit demam & meriangku adalah sebuah keberuntungan karena itu adalah pertanda bahwa aku telah menemukan seseorang yang aku cintai."

+2?: "Klepek-klepek deh aku mendengarnya, soalnya terdengar manis banget di telingaku." Katanya yang salut & tidak berdaya dengan rayuannya.

!1?: "Maukah kamu menjadi kekasihku? Agar derita hatiku karena mencintaimu bisa terobati. Karena sungguh derita hatiku ini tidak ada obatnya kecuali dirimu."

+2?: "Oh..romantis banget! Aku mau kok jadi kekasihmu." Jawabnya dengan antusias & merasa kembang cinta di hatinya merekah indah karena menjadi kekasih !1?.

!1?: "Betapa beruntungnya diriku bisa menjadi kekasihmu! Mulai sekarang, engkau menjadi kekasihku & akan kutempatkan engkau pada tempat yang istimewa di hatiku."

Kemudian mereka berlanjut ngobrol ke sana- ke mari untuk lebih saling mengenal & saling dekat satu sama lain.

Wednesday, September 30, 2015

Di manakah kebahagiaan itu?

Untuk sampai pada keadaan seperti saat ini, kita semua telah melakukan sejumlah pengorbanan. Kalian mengorbankan (baca: merelakan) apa yang kalian punya untuk mendapatkan cintaku, sedangkan aku mengorbankan (baca: merelakan) para pecintaku untuk menemukan mereka yang tulus & rela berbagi cinta demi aku. Berbagai pengorbanan yang telah kita lakukan apakah masih harus terus kita lakukan? Selama kita merasa masih belum sampai di ujung pencarian maka sampai selama itu-lah kita terus lanjutkan perjalanan kita. Jika demikian, lalu di manakah kebahagiaan itu? Bukankah kita hidup untuk mencari & meraih kebahagiaan? Bukankah salah satu hal yang menjadi kebahagiaan kita adalah cinta? & cinta sendiri akan berujung pada kebahagiaan melalui kebersamaan & penyatuan dengan yang dicinta? Tapi jika pencarian kita berlangsung seumur hidup, apakah itu berarti kita harus siap bertahan untuk tidak bahagia seumur hidup kita? Lalu di manakah kebahagiaan yang kita cari-cari, jika pencarian seumur hidup kita tidak menemukan hasil sama sekali?

Jika kita renungkan lagi, pernahkah kita merasakan kebahagiaan sewaktu kecil, di mana kita belum benar-benar menyadari apa arti kebahagiaan itu sendiri? Atau pernahkah kita merasakan kebahagiaan itu ketika kita sudah dewasa, saat kita sudah memahami banyak hal & paling tidak sudah memahami apa itu kebahagiaan walaupun sedikit? Ada yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai mendapatkan & melakukan apa saja yang kita inginkan seperti ketika kita masih kecil atau ada juga yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai ketenangan batin & kedamaian hati di tengah berbagai persoalan hidup yang kita alami ketika kita dewasa. Atau ada juga yang menggabungkan keduanya untuk mengartikan kebahagiaan. Ketika kita mendapatkan & melakukan apa saja yang diinginkan ketika kita sudah dewasa, maka hal ini bisa membuat kita bahagia tapi bisa juga membuat kita sengsara. Membuat kita sengsara jika dalam mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan dilakukan secara membabi buta serta menerobos berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan, karena dengan jalan ini, maka kita akan mendapatkan akibat yang buruk dari apa yang telah kita perbuat. Tetapi jika kita mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan secara baik-baik serta mematuhi berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan maka kita akan mendapatkan akibat yang baik sehingga hal ini akan memberikan perasaan yang bahagia karena telah mendapatkan & melakukan apa yang kita inginkan tanpa dikejar & dihantui oleh akibat buruk dari perbuatan kita. Perasaan tanpa dikejar & dihantui akibat buruk dari perbuatan kita ini akan menimbulkan ketenangan batin & kedamaian hati kita yang merupakan gabungan dari ke dua pengertian kebahagiaan di atas.

Tapi bagaimana dengan orang yang tidak bisa dengan bebas mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya? Apakah dia tidak bisa bahagia? Jika kita kembali lagi pada pengertian kebahagiaan di atas, maka kebahagiaan ada yang diartikan sebagai ketenangan batin & kedamaian hati. Jadi kebahagiaan tidak melulu soal mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan karena ada juga orang yang dengan kekayaan & kekuasaan yang dimilikinya, bisa mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya tetapi tetap tidak merasa bahagia serta malah membuatnya menjadi melampaui batas & terjerumus pada hal-hal terlarang sehingga akan membuatnya menjadi semakin menderita. Ketenangan batin & kedamaian hati terjadi ketika kita tidak diributkan & dibebani berbagai persoalan hidup. Tetapi keadaan seperti ini bukankah hanya bisa diberlakukan pada para pertapa/orang yang menjauhi segala hiruk pikuk keduniaan? Jika kita hanya melihat secara sebagian maka tidak mengherankan jika sampai muncul pertanyaan seperti itu. Kita masih bisa tetap beraktivitas seperti biasa & berada serta berbaur dengan orang lain dengan tetap memiliki ketenangan batin & kedamaian hati melalui penyikapan: "berbagai persoalan hidup" kita anggap seperti sebuah buku yang kita bawa dalam suatu perjalanan panjang. Ketika kita merasa berat membawanya, maka kita istirahat sebentar & meletakkan buku tersebut. Apabila diperlukan, kita bisa membuka-buka buku kita & membaca-bacanya untuk hiburan/untuk mengambil suatu pelajaran sebelum kita melanjutkan perjalanan. Dengan begitu maka batin kita akan tetap merasa tenang & hati kita akan tetap merasa damai.

Lalu apakah kunci agar bisa melakukan itu semua? Karena jika direnungkan, penggambaran di atas terlihat indah tetapi berat & sulit dalam penerapannya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis pernah membuat tulisan (Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman - Bagian 5) mengenai sebuah kata dari seorang bijak di masa lalu yang menemukan kata "kurma" sebagai singkatan dari kata "syukur & menerima". Kata ini bisa menjadi kunci menuju kebahagiaan. Kata ini bisa diterapkan dalam berbagai keadaan yang sedang dialami, baik ketika kita berada dalam keadaan duka maupun suka, dalam keadaan ketika di bawah maupun di atas, ketika terpuruk maupun ketika sukses, ketika tidak punya apa-apa maupun ketika punya segalanya & lain sebagainya. Apapun keadaannya, ketika kita memegang kata ini ("kurma" - bersyukur & menerima), kita akan merasakan ketenangan batin & kedamaian hati. Saat kita terpuruk, tiada jalan lain kecuali menerima keadaan tersebut agar tekanan batin tidak terlalu menyesakkan & menyakitkan hati akibat sikap tidak mau menerima kenyataan. Sedangkan rasa syukur kita panjatkan, karena dalam setiap keterpurukan selalu ada pelajaran berharga yang akan membuat kita merenungkan diri sendiri yang merupakan langkah awal & jalan menuju pengenalan diri. Melalui pengenalan diri, kita akan menemukan pintu kebahagiaan karena kita dapat mengetahui minat & bakat serta bidang yang menjadi kelebihan kita untuk kita gunakan dalam menapaki jalan menuju kebahagiaan kita atau kita dapat mengetahui kelemahan, kekurangan bahkan keburukan kita yang akan kita gunakan sebagai rambu-rambu dalam menentukan langkah menuju kebahagiaan kita.

Penjelasan di atas memang terlihat sederhana, mudah & indah tetapi kita tidak bisa menyangkal jika sesuatu yang ideal, nampak indah hanya ketika digambarkan/dibayangkan saja & akan sangat jarang/bahkan langka keadaan ideal tersebut dapat terjadi di dunia nyata. Tapi selama kita sudah berusaha, paling tidak kita sudah mengarah & berada di jalur menuju keadaan ideal tersebut. Jika para pembaca punya pandangan lain mengenai hal ini maka penjelasan di atas anggap saja sebagai gambaran umum & penyederhanaan situasi & kondisi kehidupan yang rumit dari sudut pandang penulis serta tulisan di atas anggap saja sebagai alternatif sudut pandang dalam memahami kehidupan.

Di manakah kebahagiaan itu?

Untuk sampai pada keadaan seperti saat ini, kita semua telah melakukan sejumlah pengorbanan. Kalian mengorbankan (baca: merelakan) apa yang kalian punya untuk mendapatkan cintaku, sedangkan aku mengorbankan (baca: merelakan) para pecintaku untuk menemukan mereka yang tulus & rela berbagi cinta demi aku. Berbagai pengorbanan yang telah kita lakukan apakah masih harus terus kita lakukan? Selama kita merasa masih belum sampai di ujung pencarian maka sampai selama itu-lah kita terus lanjutkan perjalanan kita. Jika demikian, lalu di manakah kebahagiaan itu? Bukankah kita hidup untuk mencari & meraih kebahagiaan? Bukankah salah satu hal yang menjadi kebahagiaan kita adalah cinta? & cinta sendiri akan berujung pada kebahagiaan melalui kebersamaan & penyatuan dengan yang dicinta? Tapi jika pencarian kita berlangsung seumur hidup, apakah itu berarti kita harus siap bertahan untuk tidak bahagia seumur hidup kita? Lalu di manakah kebahagiaan yang kita cari-cari, jika pencarian seumur hidup kita tidak menemukan hasil sama sekali?

Jika kita renungkan lagi, pernahkah kita merasakan kebahagiaan sewaktu kecil, di mana kita belum benar-benar menyadari apa arti kebahagiaan itu sendiri? Atau pernahkah kita merasakan kebahagiaan itu ketika kita sudah dewasa, saat kita sudah memahami banyak hal & paling tidak sudah memahami apa itu kebahagiaan walaupun sedikit? Ada yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai mendapatkan & melakukan apa saja yang kita inginkan seperti ketika kita masih kecil atau ada juga yang mengartikan kebahagiaan itu sebagai ketenangan batin & kedamaian hati di tengah berbagai persoalan hidup yang kita alami ketika kita dewasa. Atau ada juga yang menggabungkan keduanya untuk mengartikan kebahagiaan. Ketika kita mendapatkan & melakukan apa saja yang diinginkan ketika kita sudah dewasa, maka hal ini bisa membuat kita bahagia tapi bisa juga membuat kita sengsara. Membuat kita sengsara jika dalam mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan dilakukan secara membabi buta serta menerobos berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan, karena dengan jalan ini, maka kita akan mendapatkan akibat yang buruk dari apa yang telah kita perbuat. Tetapi jika kita mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan secara baik-baik serta mematuhi berbagai batasan & larangan yang tidak diperbolehkan maka kita akan mendapatkan akibat yang baik sehingga hal ini akan memberikan perasaan yang bahagia karena telah mendapatkan & melakukan apa yang kita inginkan tanpa dikejar & dihantui oleh akibat buruk dari perbuatan kita. Perasaan tanpa dikejar & dihantui akibat buruk dari perbuatan kita ini akan menimbulkan ketenangan batin & kedamaian hati kita yang merupakan gabungan dari ke dua pengertian kebahagiaan di atas.

Tapi bagaimana dengan orang yang tidak bisa dengan bebas mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya? Apakah dia tidak bisa bahagia? Jika kita kembali lagi pada pengertian kebahagiaan di atas, maka kebahagiaan ada yang diartikan sebagai ketenangan batin & kedamaian hati. Jadi kebahagiaan tidak melulu soal mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkan karena ada juga orang yang dengan kekayaan & kekuasaan yang dimilikinya, bisa mendapatkan & melakukan apapun yang diinginkannya tetapi tetap tidak merasa bahagia serta malah membuatnya menjadi melampaui batas & terjerumus pada hal-hal terlarang sehingga akan membuatnya menjadi semakin menderita. Ketenangan batin & kedamaian hati terjadi ketika kita tidak diributkan & dibebani berbagai persoalan hidup. Tetapi keadaan seperti ini bukankah hanya bisa diberlakukan pada para pertapa/orang yang menjauhi segala hiruk pikuk keduniaan? Jika kita hanya melihat secara sebagian maka tidak mengherankan jika sampai muncul pertanyaan seperti itu. Kita masih bisa tetap beraktivitas seperti biasa & berada serta berbaur dengan orang lain dengan tetap memiliki ketenangan batin & kedamaian hati melalui penyikapan: "berbagai persoalan hidup" kita anggap seperti sebuah buku yang kita bawa dalam suatu perjalanan panjang. Ketika kita merasa berat membawanya, maka kita istirahat sebentar & meletakkan buku tersebut. Apabila diperlukan, kita bisa membuka-buka buku kita & membaca-bacanya untuk hiburan/untuk mengambil suatu pelajaran sebelum kita melanjutkan perjalanan. Dengan begitu maka batin kita akan tetap merasa tenang & hati kita akan tetap merasa damai.

Lalu apakah kunci agar bisa melakukan itu semua? Karena jika direnungkan, penggambaran di atas terlihat indah tetapi berat & sulit dalam penerapannya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis pernah membuat tulisan (Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman - Bagian 5) mengenai sebuah kata dari seorang bijak di masa lalu yang menemukan kata "kurma" sebagai singkatan dari kata "syukur & menerima". Kata ini bisa menjadi kunci menuju kebahagiaan. Kata ini bisa diterapkan dalam berbagai keadaan yang sedang dialami, baik ketika kita berada dalam keadaan duka maupun suka, dalam keadaan ketika di bawah maupun di atas, ketika terpuruk maupun ketika sukses, ketika tidak punya apa-apa maupun ketika punya segalanya & lain sebagainya. Apapun keadaannya, ketika kita memegang kata ini ("kurma" - bersyukur & menerima), kita akan merasakan ketenangan batin & kedamaian hati. Saat kita terpuruk, tiada jalan lain kecuali menerima keadaan tersebut agar tekanan batin tidak terlalu menyesakkan & menyakitkan hati akibat sikap tidak mau menerima kenyataan. Sedangkan rasa syukur kita panjatkan, karena dalam setiap keterpurukan selalu ada pelajaran berharga yang akan membuat kita merenungkan diri sendiri yang merupakan langkah awal & jalan menuju pengenalan diri. Melalui pengenalan diri, kita akan menemukan pintu kebahagiaan karena kita dapat mengetahui minat & bakat serta bidang yang menjadi kelebihan kita untuk kita gunakan dalam menapaki jalan menuju kebahagiaan kita atau kita dapat mengetahui kelemahan, kekurangan bahkan keburukan kita yang akan kita gunakan sebagai rambu-rambu dalam menentukan langkah menuju kebahagiaan kita.

Penjelasan di atas memang terlihat sederhana, mudah & indah tetapi kita tidak bisa menyangkal jika sesuatu yang ideal, nampak indah hanya ketika digambarkan/dibayangkan saja & akan sangat jarang/bahkan langka keadaan ideal tersebut dapat terjadi di dunia nyata. Tapi selama kita sudah berusaha, paling tidak kita sudah mengarah & berada di jalur menuju keadaan ideal tersebut. Jika para pembaca punya pandangan lain mengenai hal ini maka penjelasan di atas anggap saja sebagai gambaran umum & penyederhanaan situasi & kondisi kehidupan yang rumit dari sudut pandang penulis serta tulisan di atas anggap saja sebagai alternatif sudut pandang dalam memahami kehidupan.

Friday, September 25, 2015

Pertemuan dengan Seorang Gadis di Taman (Bagian 7)

(Antara perjodohan & percintaan)

Sesampai di rumah 1? membuka pintu rumahnya dengan ceria.

111?: "Wah! Putriku terlihat senang sekali, padahal beberapa waktu terakhir, terlihat begitu sedih. Apa yang sedang terjadi?" Kata bapaknya keheranan ketika melihat putrinya terlihat berubah begitu senang.

112?: "Pasti ini soal cinta. Terakhir kali dia bersedih karena cinta & sekarang dia bersuka ria tentu karena cinta. Ayo ngaku! Ibu tahu kok! Ayo ceritakan pada ibu siapa orang yang bisa membuatmu bahagia lagi?"

1?: "Jangan sekarang bu, soalnya aku mau menuliskan pengalamanku hari ini pada buku harianku dulu. Mumpung masing segar dalam ingatanku. Aku tidak ingin detailnya ada yang terlewat satu pun, karena aku sangat terkesan dengan setiap momen bersamanya." Katanya sambil mencium tangan kedua orang tuanya & memeluk keduanya dengan hati gembira.

112?: "Ohya! Ibu jadi penasaran dengan orang itu, seperti apa dirinya hingga bisa membuatmu begitu terkesan seperti itu."

1?: "Iya..iya bu. Nanti kalau aku sudah selesai menuliskan semua momenku bersamanya, aku akan ceritakan semuanya dari a sampai z kepada ibu. Ibu kan teman curhatku yang paling mengerti isi hatiku." Katanya kepada ibunya kemudian dia berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

112?: "Aku bersyukur putri kita akhirnya bisa bahagia lagi ya pak. Semoga orang ini adalah orang terakhir dari pencarian cintanya yang berliku selama ini." Kata ibunya pada suaminya setelah putrinya sudah masuk ke dalam kamarnya.

111?: "Iya bu, semoga saja begitu. Kalaupun tidak, itu berarti tidak ada pilihan lagi bagi dia untuk menikah dengan pria yang kita siapkan sebagai jodohnya."

112?: "Aku sangat tahu perasaan putriku pak. Putri kita tidak mencintainya. Kita jangan terlalu memaksanya untuk menikah dengan pria pilihan kita. Kita beri dia waktu untuk mencari pria pilihannya sendiri. Soal perjodohan dengan pria pilihan kita, adalah langkah paling akhir."

111?: "Apa sih yang kurang dari pria pilihan kita? Dia itu tampan, dari keluarga berada & terpandang, pria yang sangat baik, bahkan sebenarnya banyak keluarga terpandang lain yang berniat menjodohkan putri mereka dengannya. Hanya saja karena keberuntungan kita yang kenal dekat dengan orang tuanya sehingga lebih memilih menjodohkan putranya dengan putri kita."

112?: "Iya pak, ibu tahu itu. Sebenarnya ibu juga tidak sabar ingin segera menikahkan putri kita dengan pria pujaan hatinya, mengingat usianya yang sudah cukup ideal untuk berumah tangga, tetapi setiap kali putri kita curhat padaku, dia masih belum berkeinginan menikah kecuali dengan pria yang benar-benar dia cintai."

111?: " Apa cinta itu segalanya? Jika seorang pria sudah mapan & berasal dari keturunan yang baik & terpandang, soal cinta itu bisa diatur. Bukankah kita dulu menikah tanpa adanya perasaan saling cinta? Yang kita tahu dulu adalah kita dijodohkan oleh orang tua kita dengan seseorang yang baik & terpandang. Karena kita anak yang berbakti pada orang tua sehingga kita menurut saja dengan apa yang dimau orang tua kita. Toh yang dimau orang tua adalah yang terbaik untuk anaknya. Bukankah sejak kita menikah hingga sekarang, kita hidup bahagia & bahkan aku semakin mencintai & menyayangimu istriku." Kata suaminya sambil memeluk & mencium kening istrinya.

112?: "Ah bapak ini sukanya menggombal melulu pada ibu. Memangnya gombalan bapak bisa mengubah pendapat ibu soal putri kita?! Kalau soal yang lain sih, ibu akui gombalan bapak memang mengena di hati, sehingga bisa membuat ibu mabuk kepayang terkena rayuan maut bapak." Kata istrinya sambil malu-malu ke suaminya.

111: "Dulu memang bapak kan perayu kelas wahid! Banyak perempuan yang sampai jatuh cinta setengah mati dengan bapak. Tapi setelah menikah, akhirnya aku menyadari bahwa cuma ibu saja yang bisa membuat bapak tidak berdaya dengan pesona kecantikan luar & dalam dari ibu. Sehingga kalaupun para perempuan cantik yang aku kenal rela dimadu olehku & ibu juga rela diriku menikah lagi, aku pun tidak bakalan mau menikah lagi. Karena hanya denganmu saja aku merasa sangat bahagia & merasa telah memiliki segala yang aku impikan."

112?: "Ah bapak ini selalu saja menggombal. Iya..iya..aku tahu seberapa besar cinta & kasih sayang bapak padaku. Tapi tetap jangan menggombaliku seperti itu dong. Aku kan jadi malu & merasa seperti di saat pertama kali kita menikah & mencoba berusaha untuk saling mengenal & mencintai satu sama lain dengan cara berpacaran & berpura-pura seolah-olah kita baru kenal."

111?: "Haha..Iya..ya.. aku jadi ingat masa-masa indah dahulu, bagaimana aku merayumu habis-habis-an hanya untuk membuatmu jatuh cinta padaku. Padahal para perempuan lain sudah tak berdaya dengan sedikit rayuanku. Tapi aku senang ketika segala usaha yang susah payah itu membuahkan hasil, sehingga bisa merebut & memiliki hatimu hanya untukku. Sehingga sekarang dengan sedikit rayuanku saja, kamu langsung malu & klepek-klepek padaku." Katanya pada istrinya sambil merangkul & menempelkan pipinya pada pipi istrinya.

112?: "Soalnya sebelum mengenalmu, aku sangat menjaga jarak dengan para pria & tidak mudah jatuh cinta hanya oleh rayuan gombal semanis apapun, tapi setelah menjadi istrimu & semakin mengenalmu, aku baru sadar betapa mautnya rayuanmu yang dulu telah banyak menaklukkan hati para perempuan." Katanya sambil memegang & mengelus-elus tangan suaminya.

111?: "Tapi tetap saja kamu yang paling sulit aku taklukkan. Untuk hal-hal tertentu terutama soal putrimu, aku susah mempengaruhimu."

112?: "Tentulah, karena aku paling mengenalnya sehingga aku tahu apa yang terbaik untuknya."

Suami istri itu terus ngobrol & bernostalgia di lantai bawah sedangkan putrinya masih menuliskan perasaan hatinya yang sedang berbunga-bunga di lantai atas. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga tidak terasa sudah larut malam. Sehingga saat itu suami istri tersebut kemudian pergi ke kamarnya untuk tidur sedangkan putrinya masih asyik menulis buku hariannya hingga ketiduran.